HOME SOSIAL BUDAYA KOTA SOLOK

  • Minggu, 19 Maret 2023

Sekdikjen Holtikultura Kementan Monitoring Pengembangan Komoditi Holtikultura Di Kota Solok

Sekditjen Holtikultura M.Taufik didampingi Kadis Pertanian Zulkifli di Green House Bunga Krisan.(zulnazar)
Sekditjen Holtikultura M.Taufik didampingi Kadis Pertanian Zulkifli di Green House Bunga Krisan.(zulnazar)

Solok (Minangsatu) - Sekretaris Direktorat Jendral Holtikultura Kementerian Pertanian  Republik Indonesia Dr.Ir.Muhammad Taufiq Ratule,M.Si kunjungi Kota Solok  Sabtu (18/03/23) siang. Dalam kunjungan kerja tersebut untuk monitoring kegiatan pengembangan komoditi holtikultura di Kota Solok.

Kunjungan ini juga mensurvey persiapan lokasi-lokasi yang akan dikunjungi pada perhelatan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI, bulan Juni 2023 mendatang yang diawali temu ramah dengan Wali Kota Solok Zul Elfian Umar dirumah Dinasnya yang juga didampingi Kadis Pertanian Kota Solok Zulkifli.

Kesempatan tersebut Wali Kota Zul Elfian minta Dinas Pertanian Kota Solok, untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan dan pengembangan komoditi hortikultura terutama di wilayah Payo.

"Karena secara agroklimat Payo yang berjarak 5 Kilometer dari pusat Kota cocok untuk pengembangan tanaman pertanian khususnya komoditi hortikultura seperti tanaman hias, tanaman biofarmaka dan tanaman sayuran lainnya seperti cabe dan bawang merah. Juga Payo yang berhawa sejuk tempat menumbuhkembangkan bunga krisan yang selalu mekar," ujar Wali Kota.

Kepala Dinas Pertanian Kota Solok Zulkifli, SP bertekad akan memaksimalkan pengembangan usaha pertanian di Kota Solok, salah satunya pengembangan tanaman hias di kawasan Agrowisata Batu Patah Payo.

“Kita telah mengembangkan tanaman hias krisan di Agrowisata Batu Patah Payo, ke depannya akan menonjolkan tanaman hias lainnya, dan sedang mencoba mengembangkan Anthurium, Impatiens, Spathoglottis dan Alpinia di Green House.
“Ke depannya, Payo tidak hanya dikenal sebagai penghasil tanaman krisan tetapi juga dikenal sebagai produsen tanaman hias lainnya yang juga bernilai ekonomis,” tandasnya.

"Selain sebagai kawasan krisan, masyarakat Payo juga telah mengembangkan tanaman biofarmaka seperti kunyit dan jahe. Semenjak tahun 2020, Kota Solok hampir setiap tahun mendapatkan paket bantuan kegiatan pengembangan kawasan tanaman obat melalui anggaran pendapatan belanja Negara (APBN) baik dari pusat langsung maupun dana tugas pembantuan dari provinsi," jelas Zulkifli.

Sekditjen Hortikultura Muhammad Taufik Ratule seusai diterima Wali Kota langsung meninjau kawasan Payo dan sangat mengapresiasi melihat pelaksanaan pengembangan komoditi hortikultura di Payo, Kota Solok. Menurutnya, sampai tahap ini, Kota Solok cukup berhasil dalam mengembangkan tanaman hias krisan. 

"Pengelolaan periode tanam disesuaikan dengan permintaan pasar, karena dalam pengembangkan tanaman pertanian sebaiknya adalah tanaman yang telah jelas pasarnya," ungkap Muhammad Taufik mengakhiri.(*)


Wartawan : Zulnazar
Editor : Benk123

Tag :#kota solok

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com