- Kamis, 2 Januari 2025
Sejarah Dan Peran Kerajaan Bungo Satangkai Dalam Perkembangan Adat Minangkabau
Sejarah dan Peran Kerajaan Bungo Satangkai dalam Perkembangan Adat Minangkabau
Oleh : Andika Putra Wardana
Salah satu kerajaan awal Minangkabau adalah kerajaan Bungo Satangkai. Kerajaan ini berdiri di Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dari abad kelima hingga pertengahan abad keempat belas. Datuak Katumangguangan, seorang tokoh adat yang terkenal bijaksana, adalah pendirinya. Kerajaan ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pembentukan aturan adat yang membentuk tatanan sosial masyarakat Minangkabau.
Bungo Satangkai didirikan oleh Datuak Katumangguangan setelah Kerajaan Pasumayan Koto Batu runtuh. Datuak Bandaro Putiah berfungsi sebagai perdana menteri dan mengatur pemerintahan dengan hukum lama yang disebut Undang-Undang Si Mumbang Jatuah. Datuak Parpatiah Nan Sabatang, saudaranya, mendirikan Kerajaan Dusun Tuo di Lima Kaum dengan hukum yang lebih kontemporer yang disebut Undang-Undang Si Lamo-Lamo.
Meskipun mereka memiliki pendapat yang berbeda, kedua tokoh ini mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan perselisihan mereka melalui musyawarah. Hingga hari ini, budaya Minangkabau menghormati simbol persatuan, Prasasti Batu Batikam. Perbedaan metode antara hukum lama dan baru menunjukkan perubahan sosial dan politik di Minangkabau saat itu.
Datuak Katumangguangan membuat banyak aturan adat yang membantu masyarakat Minangkabau hidup. Kerajaan Bungo Satangkai kemudian berfungsi sebagai pusat adat Lareh Koto Piliang, salah satu aliran adat yang mengutamakan struktur dan hierarki. Tradisi dan sistem adat yang ditetapkan pada saat itu terus diwariskan, dan menjadi bagian penting dari budaya Minangkabau.
Pada abad ke-14, Kerajaan Bungo Satangkai kehilangan kedaulatannya, digantikan oleh Kerajaan Pagaruyung yang muncul sebagai pengatur adat istiadat dan pemerintahan di wilayah Minangkabau. Namun peninggalan Bungo Satangkai tetap hidup dalam adat dan budaya masyarakat hingga saat ini. Kerajaan Bungo Satangkai tidak hanya menjadi simbol kejayaan masa lalu, namun juga merupakan cerminan kemampuan masyarakat Minangkabau dalam beradaptasi, belajar dari perbedaan, dan menciptakan keharmonisan. Sejarahnya mengajarkan nilai-nilai penting seperti kebijaksanaan, toleransi, dan pentingnya musyawarah dalam kehidupan kolektif.
Editor : melatisan
Tag :#Kerajaan #Minangkabau
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SENI KULINER MINANGKABAU: LEBIH DARI SEKADAR RENDANG
-
KEBERAGAMAN DIALEK BAHASA MINANG DI BERBAGAI DAERAH
-
TALEMPONG BATU: ALAT MUSIK TRADISIONAL YANG JARANG DIKETAHUI
-
TARI PAYUNG: SIMBOL KASIH SAYANG DALAM BUDAYA MINANGKABAU
-
GANDANG SILEK: IRAMA TRADISIONAL DALAM LATIHAN PENCAK SILAT
-
MUSYAWARAH DI KUBONG TIGO BALEH MELAHIRKAN KESEPAKATAN ADAT BAGI ALAM MINANGKABAU
-
PEMECATAN SHIN TAE-YONG, LANGKAH TEPAT ATAU SALAH PILIH?
-
DHARMASRAYA
-
MENGAPA HPN 9 FEBRUARI
-
MELATIH KETELITIAN DAN KONSENTRASI MELALUI ORIGAMI