HOME PENDIDIKAN KOTA PADANG PANJANG
- Kamis, 26 September 2019
Sebanyak 105 Guru Di Padang Panjang Ikuti Sosialisasi Bahaya Radikalisme

Padang Panjang (Minangsatu) - Sebanyak 105 guru-guru yang terdiri dari guru TK/PAUD, SD dan SMP se-Kota Padang Panjang mengikuti kegiatan sosialisasi antiradikalisme-terorisme bertajuk ‘Harmoni dari Sekolah’. Acara ini digelar oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat di hotel Flamingo Padang Panjang, Kamis (26/9).
Diantara yang bertindak sebagai pemateri antara lain, Kepala Sub Direktorat Propaganda Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Kolonel Pas. Sujatmiko, Guru Besar UIN Imam Bonjol, Prof Duski Samad. Turut hadir dalam acara ini Walikota Padang Panjang Fadly Amran bersama jajarannya.
Menurut Ketua pelaksana sekaligus ketua FKPT Sumatera Barat Dr Zaim Rais, kegiatan sosialisasi bahaya radikalisme ini adalah agenda rutin FKPT.
“Kegiatan di Padang Panjang ini merupakan kegiatan rutin FKPT Sumbar setiap tahun dari lima bidang yang ada di FKPT. Khusus kegiatan hari ini merupakan kegiatan ketiga yang sudah kita laksanakan tahun ini,” katanya.
Walikota Padang Panjang Fadly Amran saat membuka acara mengatakan bahwa kegiatan deradikalisasi ini semestinya lebih banyak dilakukan dalam rangka mencegah paham radikalisme berkembang.
“Radikalisme itu memicu terorisme, dan membuat perpecahan bangsa yang mestinya kita jaga keutuhannya ini. Harmoni, seperti tema acara ini adalah sesuatu yang kita dambakan dalam berbangsa dan bernegara saat ini,” kata Fadly.
Kepala Sub Direktorat Propaganda Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Kolonel Pas. Sujatmiko sebagai pemateri pertama dalam paparannya mengatakan bahwa pada hakekatnya radikalisme itu adalah empat hal yang membaahayakan bangsa dan negara sebagaimana dirumuskan oleh BNPT.
“Yang pertama radikalisme dalam terminologi undang-undang antiterorisme adalah anti NKRI, yang kedua anti Pancasila, yang ketiga anti kebinekaan dan yang keempat adalah sikap yang selalu mengkafirkan pihak lain yang tidak sejalan dengannya,” kata anggota Paskhas TNI AU yang kini ditugaskan di BNPT itu.
Maka, salah satu cara untuk mencegah paham radikalisme itu meluas adalah dengan memberikan sosialisasi kepada semua elemen masyarakat tentang betapa bahayanya radikalisme.
“Guru-guru menjadi salah satu pintu gerbang untuk masuknya paham tersebut, tetapi sekaligus pintu masuk pula untuk mencegahnya. Lewat guru-guru, para murid akan mendapat pencerahan apabila guru-gurunya dicerahkan,” ujar Sujatmiko.
Senada dengan Kolonel Pas. Sujatmiko, Guru Besar UIN Imam Bonjol, Prof, Duski Samad yang tampil pada sesi kedua mengatakan bahwa guru, khususnya guru pada tingkat pendidikan usia dini sampai tingkat menengah sangat berpotensi memberi arah terbentuknya paham radikalisme atau tidak terbentuknya paham itu terhadap anak didiknya.
“Karena itu penting dan sangat strategis peranan para guru ini untuk membentengi bangsa ini dari bahaya radikalisme yang kemudian bisa menjurus kepada tindak terorisme,” katanya.
Ia juga meminta para guru itu terlebih dulu paham apa itu bahayanya radikalisme. “Jadi guru dulu yang paham, baru mentransformasikan kepada anak muridnya,” kata Duski Samad.
Menurut penulis buku Konseling Sufistik ini, pada awalnya paham-paham sesat ini masuk melalui kesesatan informasi yang masuk pada ruang-ruang publik yang tidak dicerna dengan baik oleh masyarakat.
“Semua informasi masuk begitu saja, dan sedikit sekali yang memiliki kesadaran untuk bertabayyun atau mengecek kebenaran informasi itu, bahkan langsung dibagikan kepada pihak lain. Akibat yang pertama sudah keliru, seribu berikutnya menjadi seribu kesesatan informasi, ini jelas berbahaya,” kata Duski.
Editor : T E
Tag :#padang panjang #fkpt sumbar #sosialisasi bahaya radikalisme
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PEMKO SIAPKAN KARTU GRATIS "PADANG PANJANG PINTAR " UNTUK SISWA KURANG MAMPU
-
PONPES KAUMAN MUHAMMADIYAH GELAR APEL TAHUNAN DAN HAFLAH AKHIRUSSANAH
-
PEMKO, DPRD DAN KAPOLRES PADANG PANJANG BERSILATURAHMI DENGAN PENGHAFAL AL-QUR’AN
-
PERTAHANKAN HAFALAN 30 JUZ, DUA SISWA MAN 2 DAPAT HADIAH UMRAH
-
MEMBANGGAKAN, SMAN 1 PADANG PANJANG BORONG PRESTASI DI GESIT 9TH
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU