HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN AGAM

  • Selasa, 6 September 2022

Save Maninjau, Belasan Warga Ikuti Pelatihan Pengelolaan Eceng Gondok

Suasana saat pembukaan pelatihan pengelolaan eceng gondok
Suasana saat pembukaan pelatihan pengelolaan eceng gondok

Agam, (Minangsatu) - Sebagai upaya menyelamatkan Danau Maninjau (Save Maninjau), Pemerintah Kabupaten Agam bekerjasama dengan Pemprov Sumatera Barat dan PT PLN Persero UIK Sumbagsel menggelar pelatihan pengelolaan eceng gondok bagi masyarakat setempat.

Di kesempatan itu, bupati melalui Sekdakab Agam, Edi Busti mengatakan, kegiatan tersebut guna melatih masyarakat dalam mengelola eceng gondok menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual. Sehingga, dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat serta destinasi wisata di Sumatera Barat.

"Jika enceng gondok nantinya mempunyai nilai jual yang bagus maka akan berkorelasi dengan penyelamatan danau karena masyarakat mempunyai episentrum pendapatan baru," kata Edi Busti disela membuka acara pelatihan, Selasa (6/9/22) di Posko Terpadu Tanjung Raya.

Diutarakan, Danau Maninjau sudah masuk kategori hipereutrofik yang selangkah lagi akan menjadi danau mati. Destinasi wisata danau di Agam tersebut saat ini berada pada kualitas 3 tidak layak dijadikan sumber air minum dan menjadi tempat tumbuhnya enceng gondok.

"Saat ini Pemerintah Kabupaten Agam sudah melakukan beberapa langkah sebagai upaya diantaranya menjadikan eks kantor LIPI sebagai posko, kemudian membentuk Satgas, dan melakukan penghijauan area di beberapa titik yang menjadi sumber air di salingka danau," terangnya.

Sementara, GM PT PLN UIK Sumbagsel, Djoko Mulyono mengatakan, kegiatan itu merupakan sinergitas pihaknya dengan Pemprov Sumbar dan Pemkab Agam sebagai upaya memulihkan pencemaran Danau Maninjau serta meningkatkan peran masyarakat terhadap ekonomi kreatif.

"Harapannya dengan kegiatan ini dapat mempercepat implementasi peran masyarakat dalam upaya penyelamatan Danau Maninjau" ungkapnya.

Dilain itu, Kepala DLH Prov Sumbar, Siti Aisyah menambahkan salah satu dampak pencemaran Danau Maninjau adalah tumbuhnya enceng gondok dengan luas mencapai 10 hektar.

“Enceng gondok bisa memperlambat pemulihan danau yang harusnya memulihkan diri sendiri, cahaya matahari terhalang oleh enceng gndok,” terangnya.

Pemerintah sudah intensif melakukan gotong royong dalam membersihkan enceng gondok serta dengan adanya kegiatan ini diharapkan dalam segi ekonomi untuk memanfaatkan enceng gondok menjadi kerajinan.

Informasi yang dihimpun dari Diskominfo Agam, pelatihan pengolahan enceng gondong digelar selama 7 hari, diikuti sebanyak 18 orang peserta. Kegiatan itu merupakan CSR PT PLN UIK Sumbagsel dengan mendatangkan kelompok masyarakat kreatif dari Tasikmalaya yaitu Family Handycraft yang diketuai oleh Ade Abubakar.(*)


Wartawan : M. Fadillah
Editor : Benk123

Tag :#agam

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com