HOME OLAHRAGA INTERNASIONAL

  • Rabu, 4 Oktober 2023

Respek, Spanduk Dukungan Untuk Korban Kanjuruhan Terbentang Saat Laga Liga Champion Inter Vs Benfica

Spanduk Dukungan Dari Fans Inter Curva Nord untuk korban tragedi Kanjuruhan (Foto:Tancredi Palmeri)
Spanduk Dukungan Dari Fans Inter Curva Nord untuk korban tragedi Kanjuruhan (Foto:Tancredi Palmeri)


Respek, Spanduk Dukungan Untuk Korban Kanjuruhan Terbentang Saat Laga Liga Champion Inter Vs Benfica 

Jakarta (Minangsatu) – Pemandangan yang menyentuh hadir di sela-sela laga Liga Champion 2023/2024 antara Inter Milan versus Benfica, Rabu (04/10/2023) dini hari WIB. Sebuah spanduk bertuliskan “Justice for the 135 victims of Kanjuruhan” terbentang di podium penonton Stadion Giuzeppe Meazza.

Dilansir dari cuitan jurnalis Italia Tancredi Palmeri, spanduk tersebut merupakan persembahan dari fans Inter Milan Curva Nord kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan 1 OKtober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Message from Inter fans to Indonesia in loving memory (sebuah pesan dari pendukung Inter untuk Indonesia dalam kenangan cinta,” tulisnya.

Kelompok suporter Inter Milan, Curva Nord, menuntut keadilan untuk para korban dalam tragedi Kanjuruhan saat laga Inter vs Benfica. Bentuk dukungan Curva Nord kepada korban Kanjuruhan bertepatan dengan peringatan satu tahun tragedi Kanjuruhan. Tragedi Kanjuruhan menjadi duka mendalam bagi sepak bola Indonesia karena memakan 135 korban jiwa. 

Pada momen tersebut Inter Milan memetik kemenangan 1-0 atas Benfica dalam matchday kedua fase Grup D Liga Champions 2023-2024. Satu gol kemenangan Inter Milan atas Benfica hadir berkat aksi Marcus Thuram saat laga memasuki menit ke-62.

Duel ini berhias momen menarik saat Cruva Nord membentangkan sebuah spanduk di tribune yang bertujuan mendukung para korban dalam tragedi Kanjuruhan. “Keadilan untuk 135 korban Kanjuruhan,” demikian tulisan yang dibentangkan Curva Nord, dikutip dari FC Inter 1908.

Dilansir dari Kompas.com, momen tragis sepak bola Indonesia itu terjadi selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam. Insiden tragis di Kanjuruhan bermula dari hasil minor yang diterima Arema FC dari Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022-2023.

Kekalahan 0-2 dari Persebaya Surabaya membuat sejumlah oknum Aremania, julukan suporter Arema FC, menumpahkan kekecewaan dengan berhamburan masuk ke lapangan. Aparat keamanan lalu menembakkan gas air mata kea rah tribune penonton. Kondisi ini menyebabkan kepanikan hebat. Korban pun berjatuhan akibat berdesak-desakan, terinjak-injak, dan sesak napas saat berupaya menghindari gas air mata. 

Tragedi Kanjuruhan (Foto:Sportway)

Oleh sebab itu, Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, divonis 1 tahun 6 bulan penjara, sedangkan Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno, dihukum 1 tahun penjara. Selanjutnya, eks Kasat Sampta Polres Malang, Bambang Sidik Achmadi, dan eks Kabag Ops Polres Malang, Wahyu Setyo Pranoto, divonis bebas. Sementara itu, Danki 1 Brimob Polda Jatim, Hasdarmawan, divonis 1 tahun 6 bulan penjara. Kendati demikian, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengungkapkan muncl beragam kejanggalan dalam proses pengungkapan kasus tragedi Kanjuruhan. Menurut Kontras, kejanggalan muncul sebelum dan saat proses peradilan untuk tragedi Kanjuruhan.


Wartawan : Rivo Septian
Editor : boing

Tag :#minangsatu #ligachampion #intervsbenfica #tragedikanjuruhan

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com