HOME OPINI OPINI

  • Selasa, 20 Desember 2022

Relaksasi Melalui Psikoedukasi Terhadap Korban Banjir RW 14, Perumahan Citra Pratama, Lubuk Buaya, Padang

RW 14, kompleks perumahan Pondok Citra Pratama yang terletak di Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Padang merupakan daerah rawan banjir yang menjadi langganan banjir tidak hanya dikala musim penghujan datang. 

Beberapa warga menuturkan bahwa banjir akan terjadi apabila hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi dan dalam waktu lebih dari 5 jam atau terjadi beberapa kali dalam 1 hari. 

Daerah RW 14, perumahan Citra Pratama yang terletak di dekat bukit juga menjadikan daerah tersebut rawan mendapat banjir kiriman serta longsor apabila terjadi hujan lebat yang lama di bukit tersebut. 

Banjir terjadi saat sungai maupun selokan di RW 14, perumahan Citra Pratama meluap karena tidak bisa menampung air hujan atau air kiriman dari bukit lagi.

Warga yang diwawancarai juga mengungkapkan bahwa selokan yang kecil dan rendah, sistem pembuangan sampah yang kurang baik, dan daerah yang rendah juga merupakan faktor pendukung kenapa daerah mereka menjadi daerah yang rawan terjadi banjir. 

Ketika wawancara dilaksanakan, seorang warga mengatakan bahwa banjir setinggi lutut orang dewasa (30-50 cm) baru terjadi seminggu sebelum wawancara dilaksanakan (20 November 2022). Tentu hal ini mengakibatkan banyak kerugian bagi warga RW 14, perumahan Citra Pratama di Lubuk Buaya.

Kerugian berupa material dan psikis keduanya dialami oleh warga RW 14, perumahan Citra Pratama, Lubuk Buaya. Apabila banjir melanda tiba-tiba dan warga tidak sempat mengamankan barang mereka, maka mereka akan berpasrah melihat perabotan rumah tangga tergenang atau bahkan tenggelam oleh banjir.

Kegiatan bersih-bersih lumpur, karpet, perabotan, hingga menjemur baju atau kasur sudah lazim dilakukan oleh warga RW 14, perumahan Citra Pratama, Lubuk Buaya. Warga juga akan membuang perabotan yang sudah dinilai rusak dan tidak bisa digunakan lagi, yang tentu hal tersebut memakan biaya tambahan yang tidak sedikit.

Ketika banjir yang lumayan tinggi terjadi, orang dewasa yang bekerja menjadi tidak bisa pergi bekerja. 

Hal ini tentu berdampak buruk pada pendapatan rumah tangga, apalagi bila pekerjaan mereka adalah pekerjaan dengan penghasilan harian, seperti buruh pasar. Tidak bekerja di hari itu artinya tidak ada penghasilan pula. 

Begitu pula dengan anak-anak menjadi tidak bisa sekolah. Warga menyebutkan bahkan sekolah-sekolah di sekitar RW 14, perumahan Citra Pratama, Lubuk Buaya sudah maklum apabila orangtua meminta izin absen anaknya jika banjir terjadi, hal ini mengindikasikan seringnya banjir terjadi di daerah tersebut.

Barang material yang rusak ataupun kotor, roda perekonomian rumah tangga yang tersendat, dan anak-anak yang absen sekolah, menjadikan para warga terutama ibu-ibu menjadi sering khawatir dan cemas dalam mengantisipasi bencana banjir. 

Terutama ketika langit mendung terlihat atau berita hujan lebat terjadi di bukit sudah terdengar. Terlebih bantuan dari pemerintah setempat apabila banjir melanda yang cukup minim, mengakibatkan warga harus menanggung semua dampak dari bencana tersebut oleh mereka sendiri.

Oleh karena itulah, beberapa mahasiswa Psikologi dari Universitas Andalas mengadakan program pemberian Psikoedukasi terkait mitigasi bencana banjir dan teknik relaksasi untuk meredakan kecemasan. 

Hal ini dilakukan dalam rangka untuk memberikan dukungan serta bantuan kepada warga RW 14, perumahan Citra Pratama, Lubuk Buaya. Diharapkan dengan diadakannya Psikoedukasi, bantuan yang diberikan bukanlah bantuan jangka pendek, namun bantuan jangka panjang karena ilmu yang diberikan diharapkan bisa digunakan warga secara berkelanjutan.

Sebelum memberikan program Psikoedukasi, mahasiswa Psikologi Universitas Andalas melakukan survey awal terlebih dahulu, yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara kepada warga setempat. 

Dari hasil survey awal, didapatkan bahwa upaya mitigasi bencana warga RW 14, perumahan Citra Pratama, Lubuk Buaya termasuk rendah. 

Tindakan yang mereka lakukan untuk mengantisipasi banjir adalah mengamankan perabotan apabila terlihat tanda-tanda banjir, dan meninggikan rumah masing-masing. 

Program seperti pelebaran selokan dan regulasi pembuangan sampah baru diadakan selama satu tahun terakhir ini, dan itu belum diimplementasikan secara menyeluruh berdasarkan pengakuan seorang warga. 

Begitu pula dengan kecemasan yang melanda warga terutama para ibu, belum ada intervensi untuk menangani hal ini sama sekali berdasarkan penuturan seorang warga.

Karena itulah pada tanggal 25 November 2022, mahasiswa Psikologi Universitas Andalas mengadakan psikoedukasi terkait mitigasi bencana dan relaksasi untuk mengurangi kecemasan menggunakan teknik relasasi pernapasan dan otot di masjid Al-Muflihun, RW 14, perumahan Citra Pratama, Lubuk Buaya. 

Materi psikoedukasi yang diberikan diharapkan dapat membuat warga menjadi tanggap dalam mengantisipasi banjir sebagai kesatuan dengan lebih efektif dan bisa menghindari perasaan cemas atau khawatir berlebihan ketika terlihat tanda-tanda banjir terlihat dengan menggunakan teknik relaksasi yang diajarkan.

 

Penulis
1. Annisa Muthia
2. Novita Aulia Rahfi
3. Desfitri Husna Yuvi
4. Muhammad Zharif Al-Ghaaziy


Tag :#padang

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com