HOME BIROKRASI NASIONAL

  • Sabtu, 4 Oktober 2025

PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid Untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih

Sumber Foto : Humas PLN UID Sumbar
Sumber Foto : Humas PLN UID Sumbar

Labuan Bajo,(minangsatu) – PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung terwujudnya sistem kelistrikan hijau lintas negara di Asia Tenggara melalui pembangunan ASEAN Power Grid. Inisiatif ini dinilai penting untuk memperkuat ketahanan energi sekaligus mempercepat pencapaian target Net Zero Emissions. Hal tersebut menjadi fokus utama dalam The 41st Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) Council Meeting yang berlangsung di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat (3/10).

Direktur Eksekutif ASEAN Centre for Energy (ACE), Abdul Razid Dawood, menyebut ASEAN Power Grid sebagai pilar utama integrasi energi di kawasan, dengan tujuan memastikan akses energi yang lebih luas, terjangkau, dan berkelanjutan. “Inisiatif ini akan memperkuat ketahanan energi seluruh negara anggota ASEAN sekaligus mendukung upaya penurunan emisi karbon,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar, menekankan bahwa hasil pertemuan HAPUA tahun ini akan menjadi dasar penyusunan strategi baru dalam ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Phase III 2026–2030, khususnya terkait pengembangan ASEAN Power Grid. Ia menambahkan, pada 43rd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM), para menteri energi ASEAN akan menandatangani Enhanced Memorandum of Understanding of ASEAN Power Grid.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menuturkan Indonesia kini tengah melakukan transformasi besar menuju kemandirian energi berkelanjutan. “Kami ditugaskan pemerintah untuk menghadirkan energi yang andal dan terjangkau, sekaligus menurunkan emisi. Dengan energi terjangkau, kita bisa mengundang investasi, menciptakan lapangan kerja, menghapus kemiskinan, hingga mempercepat pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Ia mengungkapkan hingga 2034 Indonesia menargetkan tambahan kapasitas pembangkit 69,5 gigawatt (GW), dengan 76 persen di antaranya berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Namun, tantangan muncul karena lokasi potensi EBT tidak selalu sejalan dengan pusat permintaan listrik.

Menurut Darmawan, interkoneksi listrik antarnegara melalui ASEAN Power Grid dapat menjadi solusi untuk berbagi energi, menyeimbangkan pasokan, sekaligus memperkuat ketahanan energi regional. “Kita tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi, baik di tingkat domestik, regional, maupun internasional, adalah kunci mewujudkan masa depan energi berkelanjutan,” pungkasnya.


Wartawan : rilis
Editor : boing

Tag :#PLN #UID #Sumbar #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com