HOME BIROKRASI KABUPATEN SOLOK SELATAN
- Rabu, 26 November 2025
Perkuat Respons Cepat, BPBD Solok Selatan Matangkan Rencana Kesiapsiagaan Bencana 2025
Perkuat Respons Cepat, BPBD Solok Selatan Matangkan Rencana Kesiapsiagaan Bencana 2025
Solsel (Minangsatu) — Pemerintah Kabupaten Solok Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memperkuat kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana alam. Salah satunya dengan melaksanakan Gladi Posko Kesiapsiagaan Bencana, bagian dari rangkaian penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi (Renkon) Kegempaan Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan ini sejalan dengan surat edaran penting dari pemerintah pusat dan lembaga terkait, yakni Surat Kemendagri RI Nomor 300.2.8/9333/SJ tertanggal 18 November 2025 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bencana, serta Surat BMKG Nomor e.B/me.02.04/039/K PDG/XI/2025 tanggal 21 November 2025 mengenai potensi kejadian bencana hidrometeorologi akibat penguatan Monsun Asia.
Pelaksanaan gladi berlangsung Selasa (25/11) dan menjadi momentum penting untuk menguji respons cepat, alur koordinasi, serta ketepatan prosedur berbagai unsur terkait.
Sebelumnya, pada 4 November 2025, Polres Solok Selatan telah menggelar Apel Siaga Penanggulangan Bencana yang dihadiri Kapolres, Ketua DPRD, Kajari, Sekda, Pabung TNI, Waka Kompi Brimob, BPBD, Dinas Kesehatan, Damkar, Satpol PP, Dinas Perhubungan, BASARNAS, serta elemen masyarakat Pemuda Pancasila.
Langkah ini mempertegas pentingnya sinergi lintas sektor dalam mengantisipasi ancaman kebencanaan, Dengan melibatkan TNI–Polri, Nagari, hingga DESTANA dan KSB.
Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan, Novi Hendrix, menjelaskan bahwa Gladi Posko ini dirancang untuk memperkuat kesiapan seluruh unsur daerah menghadapi ancaman bencana.
"Gladi hari ini merupakan bagian dari penyusunan dokumen rencana kontigensi. Kegiatan ini melibatkan TNI-POLRI, kecamatan, nagari, BASARNAS, Dinas Kesehatan, Dinsos, Damkar, Satpol PP, Perkim LH, organisasi kemasyarakatan, serta masyarakat melalui DESTANA dan Kelompok Siaga Bencana. PMI juga turut terlibat,” jelasnya.
Dalam gladi tersebut, peserta mempraktikkan skenario nyata penanganan bencana—dimulai dari penerimaan laporan dampak bencana di posko siaga, proses penerusan informasi, hingga publikasi resmi.
“Begitu laporan masuk, posko akan mengirimkan data ke Pusdalops untuk dirangkum, lalu dipublikasikan melalui Diskominfo setiap tiga jam. Mekanisme ini memastikan satu data resmi dan meminimalisir hoaks,” tegas Novi.
Perwakilan dari Dinas Sosial yang mengikuti gladi menyebut kegiatan ini sangat membantu dalam memahami langkah-langkah operasional di lapangan.
“Gladi ini memastikan seluruh unsur dari nagari, kecamatan, forkopimda hingga provinsi terhubung serta mengetahui tindakan yang tepat saat bencana terjadi,” ujarnya.
Melalui gladi kesiapsiagaan ini, Pemkab Solok Selatan berharap koordinasi lintas sektor semakin optimal dan seluruh sumber daya dapat dimaksimalkan.
Kegiatan ini menjadi bukti keseriusan Solok Selatan dalam membangun daerah yang lebih siap, lebih sigap, dan lebih tangguh menghadapi ancaman bencana—terutama di periode cuaca ekstrem yang sedang berlangsung.(vino/solsel)
Editor : melatisan
Tag :BPBD Solok Selatan
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PEMKAB SOLOK SELATAN PERINGATI HARI GURU NASIONAL: “GURU HEBAT, INDONESIA KUAT”
-
SOLOK SELATAN KIAN TERDEPAN DALAM TRANSPARANSI, BUPATI KHAIRUNAS RAIH ANUGRAH KOMISI INFORMASI SUMBAR
-
PEMKAB SOLOK SELATAN LAKSANAKAN UJI KOMPETENSI PEJABAT ESELON, BUPATI KHAIRUNAS IKUT MONITORING
-
BUPATI KHAIRUNAS PASTIKAN PENEMPATAN PEJABAT BEBAS INTERVENSI, DORONG REGENERASI PEMIMPIN MUDA SOLOK SELATAN
-
PERKUAT EKONOMI NAGARI, KEMENKOP RI BERSAMA PEMPROV SUMBAR DAN SOLOK SELATAN LATIH 78 PENGURUS KOPERASI MERAH PUTIH
-
PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA FURNITURE BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
-
DIMANA MUSEUM KOTA BUKITTINGGI?
-
"ANAK DARO" DIKLAIM KOPI KERINCI JAMBI OLEH ROEMAH KOFFIE, POTENSI PENCAPLOKAN BUDAYA MINANG PICU KONTROVERSI
-
MEMBUMIKAN KOPI MINANG: DARI SEJARAH 1840 HINGGA GERAKAN MENANAM KAUM
-
FWK MEMBISIKKAN KEBANGSAAN DARI DISKUSI-DISKUSI KECIL