HOME POLITIK PROVINSI SUMATERA BARAT
- Sabtu, 8 Februari 2020
Peringati HPN 2020; Mulyadi Menggagas Pembangunan Museum Pers Indonesia Di Sumbar

Padang (Minangsatu) - Karena sejarah pers nasional banyak diwarnai oleh jurnalis asal Sumatera Barat (Sumbar), maka menurut Calon Gubernur (Cagub) yang juga anggota DPR RI asal Sumbar Ir. H. Mulyadi, sudah saatnya dibangun Museum Pers Indonesia (MPI) di Ranah Minang.
Bahkan, jika kelak dirinya terpilih jadi Gubernur Sumbar, Mulyadi akan merealisasikan MPI itu, sehingga jejak sejarah pers yang luar biasa di daerah ini termasuk tentang tokoh-tokohnya, dapat diketahui oleh generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
Hal itu disampaikan Mulyadi, Sabtu (8/2), di Padang, sehubungan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020. Tahun ini rangkaian HPN diperingati tanggal 7-9 Februari di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.
Menurut Ir. H. Mulyadi, gagasan pendirian Museum Pers Indonesia ini di Sumbar tidak berlebihan. Sebab dari daerah ini lahir tokoh-tokoh pers nasional, sebut saja Djamaluddin Adinegoro, Muchtar Loebis, Roehana Kuddus, PK Oyong, Ani Idroes, Rosihan Anwar, Ed Zoelverdi dan Karni Ilyas serta banyak lagi yang lain. Dari generasi yang sesudahnya ada nama Marthias Pandoe, Kasoema, Kamardi Rais, Nasrul Sidik, Sukmajaya, Zuiyen Rais, Basril Djabar dan lainnya. Kini pun ada wartawan Sumbar generasi baru yang reputasi karyanya menembus nasional.
Melalui Museum Pers Indonesia itu, kata Ir. H. Mulyadi, nanti akan dapat dikumpulkan seluruh karya-karya tokoh pers itu berupa terbitan surat kabar, majalah, rekaman video, karya buku, karya foto dan riwayat hidup tokoh pers, barang barang peninggalan tokoh pers dapat dikumpulkan seperti mesin ketik, tustel, mesin cetak foto, mesin cetak koran pertama, sepeda yang digunakan, mungkin juga satya lencana, tas, topi dan penghargaan yang diterima tokoh wartawan itu. Barang-barang tersebut bisa diperoleh dari masyarakat, perusahaan pers dan keluarga tokoh-tokoh pers itu sendiri.
"Saya betul-betul menginginkan terwujudnya Museum Pers Indonesia di Sumbar. Bukan untuk mencari popularitas bagi saya. Ini adalah apresiasi kita bersama terhadap perjuangan dan peran wartawan atau tokoh pers kepada bangsa. Makanya, jika saya diamanahkan masyarakat menjadi Gubernur Sumbar nanti, ini Insya Allah akan saya wujudkan segera," kata Ir. H. Mulyadi, yang disebut sebut sebagai calon kuat Gubernur Sumbar pengganti Irwan Prayitno.
Menjawab pertanyaan tentang biaya pembangunan Museum Pers Indonesia ini, dalam pandangan Ir. H. Mulyadi, tentu dari pemerintah yang dianggarkan secara resmi, bisa juga dihimpun swasta, BUMN dan donatur terutama kalangan pengusaha pers itu sendiri. Manfaat Museum Pers Indonesia ini adalah nyata sebagai sejarah, inspirasi dan memiliki peran edukasi kepada generasi selanjutnya.
Untuk lokasi Museum Pers Indonesia ini banyak pilihan di Sumbar, bisa dibangun di Kota Sawahlunto, 50 Kota, Padang atau Kabupaten Agam. " Gagasan Museum Pers Indonesia ini sengaja saya sampaikan kepada publik dalam rangka HPN 2020, mudah mudahan ada manfaatnya untuk pers dan masyarakat," ujar Ir. H. Mulyadi, yang kini menjadi Anggota Komisi III DPR RI.
Editor : sc.astra
Tag :#hpn 2020 #mulyadi #museum pers nasional
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KOMISI IV DPR RI APRESIASI POTENSI SUMBAR, SAATNYA SEKTOR UNGGULAN DIANGKAT KE PUSAT
-
GUBERNUR MAHYELDI TARGETKAN RPJMD PROVINSI SUMBAR TAHUN 2025–2029 TUNTAS AWAL JULI MENDATANG
-
WAGUB VASKO TERIMA LHP LKPD 2024 DARI BPK, PEMPROV SUMBAR KEMBALI RAIH OPINI WTP KE-13 SECARA BERUNTUN
-
BAWASLU GANDENG FJPI SUMBAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK WARGA DAN PENGAWASAN PARTISIPATIF PEMILU
-
VASKO RUSEIMY: NAGARI BUKAN LAGI PINGGIRAN, TAPI BASIS KEMAJUAN SUMBAR
-
DATANGLAH KE RANAH MINANG
-
MUSIK SEBAGAI MOOD BOOSTER DI TENGAH KESIBUKAN
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI