Pedati XII, Gandeng UMKM Binaan Persit KCK Cabang Agam

BERITA PEDATI 15
Pedati XII Gandeng  UMKM Binaan Persit KCK Cabang LVIII Kodim 0304/Agam 

Bukittinggi (Minangsatu) - Bermacam produk UMKM yang dipasarkan  pada penyelenggaraan even tahunan Kota Bukittinggi Pedati XII,  diantaranya produksi mukena dan batik yang diinisiasi ibu-ibu Persit  KCK Cabang LVIII Kodim 0304/Agam. 

Terbukti adanya, Pedati XII merangkul usaha – usaha  produktif yang berkembang di lingkup masyarakat, termasuk ibu-ibu  Persit yang pada penyelenggaraan even yang berlangsung di Lapangan Kantin menunjukkan kontribusinya, membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi usai pandemi, sebagaimana diungkapkan Dandim 0304/Agam, Letkol Czi Renggo Yudi Ariesko, Kamis, (29/12/2022).

“ Produk yang dipajang adalah  hasil  kerajinan tangan  masyarakat yang usahanya berada di bawah binaan ibu-ibu Persit. Pameran   dagang dan industri yang berlangsung selama beberapa hari di Lapangan Kantin menunjukkan minat dan antusias pengunjung  yang masih cukup tinggi untuk berburu produk   batik, kerajinan bordir dan sulam tradisional khas Ranahminang,”  ujar Renggo.

Sesuai namanya, Pedati XII menargetkan program-program yang menyentuh lini kehidupan UMKM. Melalui wadah yang disediakan, pemerintah berharap,  masing-masingnya dapat menampilkan produk  berkualitas yang kelanjutannya dapat menempas berbagai pasar, baik dalam mauupn luar negeri. 

Pedati XII idealnya jelas Renggo  menjadi  batu loncatan bagi pelaku usaha sebelum  melangkah pada lingkup pemasaran berskala luas. Oleh sebab itu, pemerintah membuka akses seluas-luasnya bagi pelaku UMKM untuk mengoptimalkan  wadah yang disediakan. 

Kodim 0304/Agam dalam hal ini  pun menyampaikan apresiasinya kepada Pemko Bukittinggi yang telah memberikan kesempatan bagi Persit KCK LVIII Kodim 0304/Agam ikut berkontribusi  mendukung  upaya pemulihan ekonomi tersebut. Dalam kondisi sekarang ini, sinergi harus diperkuat satu sama lain. Peningkatan geliat ekonomi tidak bisa dilakukan sendiri, dibutuhkan sinergitas yang saling menumpu  satu sama lain. Tanpa hal itu, mustahil pemulihan ekonomi  daerah dapat diwujudkan dalam waktu relatif singkat.