HOME BIROKRASI KOTA PAYAKUMBUH
- Jumat, 24 Oktober 2025
Payakumbuh Salah Satu Daerah Paling Aktif Berantas Narkoba Di Sumbar
Payakumbuh Salah Satu Daerah Paling Aktif Berantas Narkoba di Sumbar
Payakumbuh (Minangsatu) - Pemko Payakumbuh mendapat apresiasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Barat atas komitmen dan kepeduliannya dalam upaya pencegahan serta pemberantasan penyalahgunaan narkoba di daerah.
Apresiasi itu disampaikan langsung oleh Kepala BNN Provinsi Sumatera Barat, Brigjen Pol Riki Yanuarfi, saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Payakumbuh, Rabu (22/10/2025).
Kunjungan tersebut disambut oleh Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, bersama Asisten III, Polres Payakumbuh, BNN Kota Payakumbuh, serta OPD terkait.
Menurut Brigjen Pol Riki, Payakumbuh menjadi salah satu daerah paling aktif di Sumatera Barat dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba.
Ia menilai, peran pemerintah daerah dalam melakukan sosialisasi dan memperkuat ketahanan masyarakat menjadi faktor penting dalam upaya pencegahan.
“Saya melihat Pemko Payakumbuh merupakan salah satu daerah yang sangat peduli terhadap upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Pemerintah daerahnya aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BNN, untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap bahaya narkoba,” kata Brigjen Pol Riki.
Mantan Kepala BNN pertama Kota Payakumbuh itu juga mengapresiasi langkah Pemko yang telah memfasilitasi pelayanan BNN di Mal Pelayanan Publik (MPP) Payakumbuh.
Menurutnya, kebijakan itu mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses layanan konseling dan rehabilitasi.
Brigjen Pol Riki menegaskan, upaya perang melawan narkoba tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Kolaborasi lintas sektor disebut menjadi kunci utama dalam menekan peredaran narkoba yang kini telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat.
“Kita harus bersama-sama menekan suplai peredaran narkoba, memperkuat iman masyarakat, serta terus melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba. Tiga hal ini menjadi kunci agar kita bisa mewujudkan masyarakat yang bersih dari narkoba,” ujarnya.
Ia menambahkan, penyalahgunaan narkoba bukan sekadar persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut nilai kemanusiaan.
“Kalau tidak dari sekarang kita cegah, siapa yang akan menjadi pemimpin di masa depan bila generasi mudanya rusak oleh narkoba?” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen memperkuat program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Ia menyebut, posisi Kota Payakumbuh yang berada di jalur perlintasan antarwilayah menjadi tantangan tersendiri dalam mencegah peredaran narkoba.
“Apalagi Payakumbuh berada di jalur perlintasan, makanya perlu peran semua pihak untuk memberantas peredaran gelap narkoba ini. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri,” ujar Elzadaswarman.
Ia menekankan, pencegahan narkoba harus dimulai dari lingkungan terkecil, seperti keluarga dan sekolah, agar kesadaran masyarakat tumbuh sejak dini.
“Pemerintah, kepolisian, dan seluruh pihak harus terus berjuang bersama 'fight together' melawan narkoba dan penyalahgunaan zat berbahaya lainnya. Mari bersama kita wujudkan Payakumbuh yang benar-benar bebas dari narkoba,” pungkasnya.
Editor : melatisan
Tag :#Berantas Narkoba
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
DAERAH CITY OF RANDANG MASUK LIMA BESAR PENGHARGAAN BHUMANDALA
-
KONSUL JENDERAL REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK BERKUNJUNG KE KOTA PAYAKUMBUH
-
PAYAKUMBUH BENTUK SATGAS PERCEPATAN PEMBANGUNAN PASAR PASCA TERBAKAR
-
PEDAGANG KORBAN KEBAKARAN PASA PAYAKUMBUH TERIMA BANTUAN BERAS
-
PEMKO PAYAKUMBUH APRESIASI 8 ANGGOTA KORPRI BERPRESTASI DITINGKAT NASIONAL
-
BERMULA DARI LUHAK KE NEGERI ORANG MEMAKNAI SUMPAH PEMUDA ALA PERANTAU MINANGKABAU
-
ILUSI KEBEBASAN; MEMBACA ULANG RUANG DIGITAL DAN RELASI TERSELUBUNGNYA
-
PENSIUNKAN SEMUA JENDERAL POLISI
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI