- Minggu, 8 Maret 2020
Nono Sampono Buka Turnamen Futsal Di Sorong
Sorong (Minangsatu) -Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono membuka Turnamen Futsal Melati Raya Cup III di Gedung Olahraga (GOR) Pancasila Sorong, Papua Barat, Sabtu (07/03). Sebanyak 48 tim bertanding pada kompetisi ini berasal dari wilayah Papua, Papua Barat, dan Maluku.
Nono Sampono memberikan apresiasi kepada penyelenggara yang telah menyelenggarakan kegiatan olahraga yang dapat meningkatkan prestasi atlit. “Saya mengapresiasi kepada penyelenggara turnamen Melati Raya Cup III ini. Saya pikir ini sebuah upaya yang baik ditengah-tengah kekeringan akan hal prestasi atlit kita, baik di ajang regional maupun dunia. Oleh karena itu, kita berharap agar Turnamen Futsal Melati Raya Cup ini dalam waktu dekat bisa menghasilkan sumber daya atlet yang handal, terutama untuk wilayah Papua dan Papua Barat dalam rangka menghadapi PON 2020 nanti,”ujar Nono Sampono.
Nono Sampono menambahkan bahwa berdasarkan survey dari Unesco terdapat 82,7 persen orang indonesia bermasalah dengan kebugaran. Sehingga menurutnya, olahraga merupakan tuntutan dan kebutuhan.
Selain itu, Nono juga beranggapan turnamen atau pertandingan perlombaan ini sangat diperlukan. Karena tidak hanya sekedar berlatih namun juga diuji dalam perlombaan sehingga termotivasi untuk meningkatkan kemampuan dalam berolahraga. “Kita latihan, kita berlatih tapi tidak diuji dengan perlombaan itu kurang afdol dan dengan cara ini prestasi olahraga bisa ditingkatkan,”jelas Nono Sampono.
Menurut Nano Sampono, sarana dan prasarana di Papua juga masih minim. Padahal, di Papua termasuk gudangnya para atlet dalam semua bidang olahraga.
“Oleh karena itu saya mendorong pemerintah terutama pemerintah pusat untuk membantu pemerintah daerah dan masyarat Papua dan Papua Barat memperhatikan masalah sarana dan prasarana olahraga, karena ini sangat penting. Bung karno pun pernah mengatakan di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat dan olahraga juga akan mengangkat harkat dan martabat,” kata senator asal Maluku itu.
Sementara itu Ketua Dewan Pembina Turnamen Futsal Melati Raya Cup III, M. Sanusi Rahaningmas mengatakan bahwa kegiatan tersebut digelar karena hobi dan kecintaannya pada olahraga futsal. “Saya menggelar turnamen ini karena saya punya hobi dan bakat di olahraga ini. Saya juga cedera karena bola dan anak saya semua pecinta bola makanya bukan hari ini saja saya buat turnamen futsal seperti ini, tapi sudah sejak saya menjadi anggota DPR periode pertama di tahun 2005,”ungkap Sanusi.
Sanusi juga menegaskan bahwa, turnamen yang ia gelar bukan pada momen tertentu saja atau hanya sekedar mencari simpati masyarakat. Tetapi ia memang benar-benar mencintai olahraga futsal tersebut dan ingin memajukan futsal di tanah Papua Barat khususnya kota Sorong.
“Dengan turnamen ini saya berharap dapat melahirkan atlet-atlet atau bibit futsal yang handal, yang bisa mewakili daerah tingkat nasional nanti. Dan saya tegaskan lagi, tidak ada indikasi politik disini karena saya buat turnamen ini sudah ketiga kalinya,” tegas Sanusi.
Pada Turnamen ini, pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan, piala tetap, medali dan piagam. Untuk juara satu akan mendapatkan uang senilai Rp.15 juta, kemudian juara dua mendapatkan uang senilai Rp. 10 juta, juara tiga mendapatkan Rp.7,5 juta dan juara empat mendapatkan Rp. 5 juta. Selain itu tiap orang akan mendapatkan medali dan piagam untuk tim.
Editor : sc.astra
Tag :#dpdri #nonosampono #sorong #futsal
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SEMEN PADANG FC KEMBALI TERSANDUNG, PERSIK KEDIRI RAIH 3 POINT
-
SPFC PERCAYA DIRI HADAPI PERSIK KEDIRI DI STADION BRAWIJAYA
-
AKSI MEMUKAU DI BALI! SUMBAR BAWA PULANG PERAK & PERUNGGU DARI PANGGUNG KEJURNAS BARONGSAI 2025
-
TIMUR KAPADZE AKUI TELAH DIHUBUNGI PSSI
-
DI JEPARA SEMEN PADANG AKHIRI PUASA KEMENANGAN
-
PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA FURNITURE BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
-
DIMANA MUSEUM KOTA BUKITTINGGI?
-
"ANAK DARO" DIKLAIM KOPI KERINCI JAMBI OLEH ROEMAH KOFFIE, POTENSI PENCAPLOKAN BUDAYA MINANG PICU KONTROVERSI
-
MEMBUMIKAN KOPI MINANG: DARI SEJARAH 1840 HINGGA GERAKAN MENANAM KAUM
-
FWK MEMBISIKKAN KEBANGSAAN DARI DISKUSI-DISKUSI KECIL