HOME VIRAL UNIK

  • Senin, 1 Desember 2025

Nagari Pandai Sikek: Negeri Tenun Emas Di Lereng Gunung Yang Menjaga Tradisi

Nagari Pandai Sikek
Nagari Pandai Sikek

Nagari Pandai Sikek: Negeri Tenun Emas di Lereng Gunung yang Menjaga Tradisi

Oleh: Andika Putra Wardana


Di antara dua gunung besar yang menjadi penyangga alam Minangkabau, Gunung Singgalang dan Gunung Marapi, berdiri sebuah nagari yang namanya sudah lama dikenal jauh melampaui batas Sumatera Barat, Nagari Pandai Sikek. Terletak di Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, nagari ini hidup dalam udara sejuk pegunungan dan dikelilingi hamparan sawah, ladang, serta hutan yang subur oleh tanah vulkanik. Namun bukan hanya alamnya yang memesona, Pandai Sikek adalah simbol kekayaan budaya Minangkabau, terutama lewat warisan tenun dan ukiran kayunya yang melegenda.

Pandai Sikek dikenal sebagai sentra songket dan ukiran kayu tertua di Minangkabau. Sejak abad ke-19, pengrajin di nagari ini sudah menghasilkan kain songket dengan motif yang rumit dan berlapis filosofi, menggunakan teknik tenun tradisional yang diwariskan dari ibu ke anak perempuan secara turun-temurun. Setiap helai songket Pandai Sikek dibuat secara manual. Benang emas dimasukkan satu per satu menggunakan teknik tuhuak, dan alat tenunnya bukan alat modern, melainkan alat kayu tradisional yang sudah dipakai lebih dari seabad. Motif-motif khas seperti pucuak rabuang, kaluak paku, sirangkak, hingga pucuk nipah, tidak sekadar ornamen, tapi menyimpan nilai adat, simbol kehidupan, dan cerminan falsafah Minang dalam bentuk visual.

Pandai Sikek juga dikenal sebagai pusat pengukir kayu terbaik di Minangkabau. Motif ukiran pada rumah gadang, lemari, balai adat, hingga perabotan rumah banyak berasal dari tangan-tangan terampil pengukir nagari ini. Tak heran jika Pandai Sikek sering disebut sebagai “sekolah seni alam Minang”, tempat di mana estetika, kerja tangan, dan filosofi adat bertemu.

Selain identitas budaya, nagari ini memiliki karakter geografis yang menarik. Berada di dataran tinggi dengan suhu yang dingin namun bersahabat, masyarakat Pandai Sikek hidup dalam ikatan yang kuat dengan alam. Pertanian sayur, tanaman obat, buah-buahan, hingga komoditas khas dataran tinggi tumbuh subur di kawasan ini. Pemerintah setempat juga mulai mengembangkan wisata agro dan desa wisata, memadukan keindahan alam dan kekayaan tradisi sebagai daya tarik bagi pengunjung.

Namun, sebagaimana banyak tradisi tua, Pandai Sikek menghadapi tantangan zaman. Jumlah remaja yang ingin menjadi penenun semakin kecil, tergeser oleh pekerjaan yang dianggap lebih modern dan cepat menghasilkan. Persaingan produk tekstil modern dan pabrikan juga membuat songket tradisional rentan tersisih dari pasar. Meski begitu, upaya pelestarian terus dilakukan, baik oleh pemerintah daerah, komunitas pengrajin, maupun kelompok pewaris budaya yang sadar bahwa songket bukan hanya kain, tetapi identitas.

Di tengah tantangan itu, nilai-nilai sosial Pandai Sikek tetap hidup, gotong royong di ladang, seni menenun sebagai warisan keluarga, ukiran kayu sebagai kebanggaan nagari, serta suasana kampung di ketinggian yang penuh kehangatan. Nagari ini bukan sekadar destinasi wisata budaya, ia adalah ruang hidup yang mengajarkan bahwa tradisi bisa bertahan bila dijaga dengan hati dan dihargai oleh generasi berikutnya.

Maka, bagi siapa pun yang datang ke Minangkabau, Pandai Sikek adalah salah satu nagari yang wajib dikunjungi. Tidak hanya untuk melihat proses tenun songket secara langsung, tetapi juga untuk memahami bagaimana sebuah nagari menjaga identitasnya di tengah dunia yang terus berubah. Pandai Sikek menunjukkan satu hal penting, bahwa budaya bukan sekadar masa lalu, melainkan sesuatu yang terus hidup pada setiap benang emas yang ditenun, setiap ukiran yang dipahat, dan setiap cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi.


Wartawan : Andika Putra Wardana
Editor : melatisan

Tag :Nagari Pandai Sikek, Minangkabau, Minang, kuliner Minangkabau, kuliner Minang, adat Minangkabau, adat Minang, masakan Minangkabau, masakan Minang, tokoh Minang, tokoh Minangkabau, rumah adat Minangkabau, Rumah Gadang, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi K

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com