- Sabtu, 7 Maret 2020
MTQ 39 Tingkat Agam Dibuka, Irwan Prayitno: Jangan Dijadikan MTQ Sebagai Kegiatan Seremonial Dan Formalitas Semata

Agam (Minangsatu) - Musabaqah Tilawatil Qur'an Nasional (MTQN) ke-39 tingkat Kabupaten Agam resmi digelar. Kegiatan yang diselenggarakan 7 hingga 12 Maret 2020 itu, dibuka Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, Sabtu (7/3/20) di Kecamatan Palembayan.
Dikesempatan itu, Irwan Prayitno meminta, agar MTQ tidak dijadikan sebagai kegiatan seremonial dan formalitas. Akan tetapi, melalui MTQ bagaimana dapat meningkatkan pemahaman, pengamalan, penghayatan ayat suci ini untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Al-Qur’an sebagai pedoman dan rujukan dalam kehidupan, tidak diletakkan di atas atau dalam lemari, tetapi untuk dibaca dan diamalkan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa Sumatera Barat tahun ini menjadi tuan rumah MTQ tingkat Nasional pada Agustus 2020. Ia berharap, agar masyarakat khususnya di Agam untuk ikut serta mensukseskannya, karena ini merupakan marwah bagi Sumatera Barat.
“Untuk itu, kita berharap agar qori dan qoriah Agam mengikuti MTQ ini dengan maksimal, supaya dapat menjadi peserta pada MTQ tingkat nasional nanti,” pintanya.
Meski demikian, bagi yang kalah jangan merasa putus asa, tetapi jadikan ini sebagai keberhasilan tertunda. Namun bagi peserta yang menang jangan cepat puas, karena masih ada event lebih besar yang menanti.
Sementara itu, Bupati Agam Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah mengatakan, pelaksanaan MTQ ini dapat menumbuhkan kecintaan umat kepada Al-Qur’an dan mendukung program strategis daerah yaitu Gerakan Nagari Madani, serta ajang mencari bibit baru qori dan qoriah, hafiz dan hafizah, mufassir dan mufassirah.
Indra Catri menuturkan, bahwa MTQ tidak semata-mata menjadi ajang untuk berlatih dan bertanding membaca Al-Qur’an saja, lebih dari itu juga mengandung niat suci untuk memahami substansi ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan tepat dan benar.
“Prestasi memang penting, tapi bukanlah segala-galanya,” ujar Indra Catri saat pembukaan MTQN ke-39 Agam itu.
Dengan demikian, ia menghimbau agar panitia bekerja ikhlas dan bertanggungjawab. Terkhusus kepada peserta, Indra Catri meminta untuk berlomba dengan serius dan bersungguh-sungguh. Karena ini ajang bagi mereka untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik untuk masa mendatang.
“Kepada official dan dewan hakim kita minta untuk tetap menjunjung tinggi norma berkompetisi, sesuai dengan janji dan sumpah untuk berbuat jujur, adil serta bijaksana berdasarkan peraturan berlaku,” pintanya.
Ia berharap, agar pemprov dan Kakanwil Kementerian Agama senantiasa tetap memberikan pembinaan dan dukungan positif, khusus penerapan nilai-nilai luhur Al-Qur’an pada generasi muda di Agam.
Tidak hanya itu, OPD dan Kementerian Agama Kabupaten Agam untuk bersinergi dalam memaksimalkan program keagamaan. Begitu juga dengan ninik mamak, alim ulama, cadiak pandi dan tokoh masyarakat agar dapat memberikan bimbingan dan tuntunan yang baik kepada generasi muda.
Disisi lain, Ketua I LPTQ Agam, Edy Oktafiandi menjelaskan, MTQN ke-39 ini diikuti 693 kafilah dari 16 kecamatan. Mereka mengikuti 10 cabang dan 29 golongan yang diperlombakan.
“Untuk lokasi lomba ditetapkan di mimbar utama, 11 masjid dan 2 sekolah yang tersebar di Palembayan,” ulasnya.
Editor : melatisan
Tag :#MTQ Agam #Gubernur Sumbar
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
DIRESMIKAN WAGUB SUMBAR: MASJID AL MUJAHIDIN TILATANG KAMANG SEMAKIN TACELAK
-
GUBERNUR MAHYELDI AJAK SEMUA PIHAK MEMBINA PENGAMALAN ABS SBK KE GENERASI MUDA
-
KAJIAN THIBBUN NABAWI DAN TERAPI GRATIS DI AMPANG GADANG, MASYARAKAT RAMAI DAN ANATUSIAS
-
SURAU KA'BAH INYIAK TUAH ISLAMIC CENTER PANAMPUANG, DIRESMIKAN MAHYELDI : "JADIKAN PUSAT PENGAJARAN ABS-SBK"
-
GUBERNUR MAHYELDI RESMIKAN PERHELATAN MTQ NASIONAL KE-41 TINGKAT KABUPATEN AGAM
-
MENGENANG BUNG HATTA SANG PROKLAMATOR, PADA PERINGATAN 80 TAHUN INDONESIA MERDEKA
-
KIASAN “SENI BERBAHASA HALUS DAN SYARAT MAKNA”
-
MENGAPA MEMILIH HENDRY CH BANGUN ?
-
HAPUS MATA PELAJARAN SEJARAH
-
ALAN MARTHA, KISAH HATTRICK DAN QUATRICK PRIA PARIAMAN