HOME SOSIAL BUDAYA KOTA BUKITINGGI
- Jumat, 14 Desember 2018
Modifikasi Pakaian Adat Perempuan Minang Yang Ada Belahan Di Dada, Merusak Nilai Adat

BUKITTINGGI (Minangsatu) - Budaya Minangkabau, Sumatera Barat, sangat beragam. Ada budaya berkesenian, budaya dalam hidup bermasyarakat, dan budaya dalam berpakaian. Khusus tradisi pakaian perempuan Minangkabau memiliki sejumlah aturan disampai faktor estetika.
Pakaian adat perempuan mencerminkan akhlak secara Islam, karena Minangkabau mempunyai filosofi Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SKB).
"Maka pakaian perempuan Minang harus menutup aurat," kata Gubernur saat membuka acara sosialisasi Pakaian Tradisi Perempuan Minangkabau, dengan tema "Kita Wujudkan Masyarakat Yang Berbudaya Berbasis ABS-BSK", di Novotel Bukittinggi, Jumat (14/12/2018).
Acara Sosialisasi dan Pedokumentasi Pakaian Tradisi Perempuan Minangkabau juga dihadiri oleh Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat, Prof. Dr. Ir Puti Reno Raudhah Thaib.
Menurut Gubernur Irwan Prayitno yang bergelar adat Dt Rajo Bandaro Basa, ada sekitar 600 model pakaian perempuan Minang yang tersebar di sejumlah nagari di Sumatera Barat. Adanya perbedaan model pakaian perempuan Minang ini, karena pengaruh tempat tinggal atau karakter dari masyarakatnya.
Ia menuturkan pakaian adat sekarang banyak orang Minang sendiri memodifikasi pakaian pengantin diluar aturan yang merusak tatanan adat Minangkabau, seperti pakaian anak daro yang terbuka belahan kain sangket sampai ke paha, ada yang kelihatan dada, leher, perut dan punggung.
"Ini merupakan peranan bundo kanduang agar menetapkan standar keaslian busana pengantin agar tidak bermunculan busana pengantin yang menyalahi nilai adat. Apabila dibiarkan terus akan semakin banyak kesalahan dalam pembuatan pakaian adat ke depannya,” pinta Irwan Prayitno.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, yang diwakili oleh Sekretaris Syaifullah, menyampaikan acara ini dimaksudkan untuk mengumpulkan dan mencari informasi tentang model dan keberadaan pakaian perempuan Minang sekaligus didokumentasikan.
Karena pihak Dinas Kebudayaan mengaak duduk bersama pemuka adat, bundo kandung, niniak mamak, alim ulama, candiak pandai dan perangkat daerah besarta disainer-disainer untuk membahas seluk-beluk pakaian adat perempuan minangkabau.
Hadir pada acara tersebut 300 peserta dari berbagai kalangan di empat daerah, yaitu Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh dengan masing-masing daerah mengirim 75 orang utusan.
(Rel)
Editor :
Tag :#ModifikasiPakaian#PerempuanMinang#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
MEWARNAI WARISAN NUSANTARA: NIPPON PAINT MELAKUKAN PEREMAJAAN JAM GADANG KEBANGGAAN MASYARAKAT BUKITTINGGI
-
KANTOR PERTANAHAN KOTA BUKITTINGGI RAIH PENGHARGAAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK)
-
AMANKAN ASET DAERAH, PEMKO BUKITTINGGI TERIMA 21 SERTIFIKAT TANAH DARI BPN
-
KANTOR PERTANAHAN KOTA BUKITTINGGI TERIMA KUNJUNGAN STUDI TIRU DARI KANTAH KABUPATEN KEPAHIANG
-
TIM TPN KEMENPAN RB LAKUKAN VERIFIKASI LAPANGAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA BUKITTINGGI UNTUK PENILAIAN ZONA INTEGRITAS
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL