Mengingat Sejarah PDRI Di Bidar Alam Melalui Gelaran Tour De PDRI HBN Ke-74

Solok Selatan ( Minangsatu )  - Sekitar ratusan lebih pesepeda mengayuh pelan laju sepedanya saat melihat pemandangan yang indah. Mulai dari ladang jagung, pesawahan, bebukitan, aliran sungai, dan keramahan masyarakat yang melihat di depan rumah.

Para pesepeda yang memulai titik star dari Kantor Bupati Solok Selatan, hendak menuju suatu tempat yang sangat bersejarah yang bahkan telah dicatatkan oleh sejarah nasional. Tempat itu adalah Nagari Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan.

Bidar Alam menjadi saksi sejarah perjuangan Mr. Syafruddin Prawiranegara bersama rombongannya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang disebut Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) tahun 1949.

Rutasan pesepeda yang datang dari bagian Pemerintahan Provinsi Sumatra Barat, Pemerintahan Daerah Solok Selatan, dan berbagai komunitas sepeda itu merupakan bagian dari agenda kegiatan Pemprov Sumbar dalam rangka memperingati Hari Bela Negara yang ke-74 di Kabupaten Solok Selatan, Rabu (14/12).

Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Luhur Budianda mengatakan, berbagai agenda kegiatan dilakukan untuk dapat memaknai Hari Bela Negara yang dilatarbelakangi oleh peristiwa sejarah PDRI. Seperti halnya di Kabupaten Solok Selatan yang juga menjadi salah satu daerah yang memiliki peranan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Kegiatan ini merupakan tahun kedua penyelenggaraannya. Kita tetap mengacu pada kompleksitas, di mana kegiatan Tour de PDRI ini memadukan faktor sejarah, wisata, pendidikan, budaya dan ekonomi. Solok Selatan sendiri juga menjadi bagian dari etape Tour de PDRI karena Bidar Alam memiliki sumbangsih besar dalam perjalanan sejarah PDRI ini," katanya, Rabu (14/12).

Lebih lanjut Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Selatan, Syamsurizaldi juga menyampaikan, adanya kegiatan Tour de PDRI HBN ke-74 ini menjadi salah satu cara untuk membangkitkan kembali nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa, patriotisme dan nasionalisme di daerah. Di mana di Bidar Alam sendiri menjadi pengingat akan peran Mr. Syafruddin Prawiranegara di Solok Selatan ini.

"Berbicara sejarah tidak ada yang menyangka, bahwa Bidar Alam pernah menjadi ibu kota PDRI kala itu. Semua itu diprakarsai oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara yang pernah mengendalikan Pemerintahan PDRI bersama masyarakat Bidar Alam selama 3 setengah bulan lamanya, yang mana beliau hilir mudik menyambangi daerah di Sumatra ini, salah satunya di Bidar Alam," katanya.

Di Sumatra Barat sendiri, lanjut Syamsurizaldi, Pemerintahan PDRI telah melewati berbagai daerah untuk mengamankan diri dengan berjalan membelah hutan dan sungai demi satu tujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mulai dari Bukittinggi, Limapuluh Kota, Dharmasraya, Sijunjung, Tanah Datar, dan Solok Selatan.

"Menyusuri hutan belantara Abai, Mr. Syafruddin Prawiranegara bersama rombongannya sampai ke Bidar Alam. Bahkan Bidar Alam menjadi salah satu daerah terlama bagi Mr. Syafruddin Prawiranegara menetap di sini untuk menyatakan kepada dunia bahwa Indonesia masih ada. Antusias masyarakat Bidar Alam yang ikut membantu Mr. Syafruddin Prawiranegara dibuktikan dengan rela berkorbannya kehilangan harta untuk membantu Indonesia. Beliau menjadi salah satu presiden Indonesia yang makanya perlu kita bangkitkan lagi sejarah itu, salah satunya melalui HBN Tour de PDRI ini," ujar Sekdakab Solok Selatan itu mengharapkan.

Ke depannya, Pemprov Sumbar bersama Pemkab Solok Selatan mengharapkan agar upaya mengingat kembali perjuangan sejarah PDRI 1949 ini dapat terus digaungkan dan dioptimalkan. Sebab, kegiatan ini tidak hanya sekadar mengingatkan akan sejarah PDRI saja, namun menjadi bekal bagi generasi yang akan datang untuk terus mengimplementasikan nilai-nilai semangat juang demi pembangunan suatu daerah dan bangsa nantinya.