HOME AGAMA KOTA PAYAKUMBUH

  • Senin, 2 September 2019

Mahzar Is Malin Bongsu Kepala Madrasah Yang Kuasai Kitab Kuning

Mahzar Is Malin Bongsu, Kepala Madrasah Tsanawiah & Aliyah Perti, Koto Panjang Kec Latina
Mahzar Is Malin Bongsu, Kepala Madrasah Tsanawiah & Aliyah Perti, Koto Panjang Kec Latina

Payamumbuh ( Minangsatu) - Sosok satu ini adalah Kepala Madrasah  Tsanawiyah dan Aliyah pada Madrasah Tarbiyah Islamiyah. Lahir di Payakumbuh, 1 Juli 1980, Mahzar memulai karirnya di dunia pendidikan sejak 2008 silam.

Pria yang kini menduduki posisi sebagai Wakil Ketua MUI Kecamatan Latina, dikenal sebagai sosok yang menguasai kitab kuning. Hal itu sesungguhnya sejalan dengan latar belakang pendidikan yang ditempuhnya.

Mahasiswa STIT Ahlussunnnah, Bukittinggi ini pernah menjadi juara pertama lomba ceramah di Kota Payakumbuh tahun 2019. Penggemar olahraga Tenis Meja ini juga pernah dilantik menjadi guru spiritual (Suluk).

Saat ini, madrasah yang dipimpin anak ke- 5 dari 5 bersaudara ini  memiliki banyak siswa-siswi. Rinciannya, tingkat TK Raudhatul Anfhal (RA) berjumlah 47 orang, Madrasah Ibtidaiyah (SDI) berjumlah 241 orang, dan tingkat Tsanawiyah serta Aliyah 60 orang. Sedangkan, yang tingal di asrama  ada 13 orang. “ yang tinggal di asrama kita ada 13 orang, terdiri dari santri putra 7 orang dan santri putri 6 orang” katanya, Senin  ( 2/9 ).

Dikatakan,  dia berkeinginan  kedepannya madrasah tersebut bisa mengulang sukses seperti di masa lalu. Salah satu alumninya adalah Mustafa,Kakandepag Payakumbuh periode sekarang.

Madrasah Tarbiyah Islamiyah Koto Panjang Lampasi,Payakumbuh memulai kegiatannya pada 3 Maret 1935. Madrasah  ini didirikan, dibina, dan dikembangkan oleh Buya Syech H. Muchtar Engku Lakung, yang dikalangan rekan-rekannya dikenal sebagai seorang ulama yang sederhana, lemah lembut, namun berwatak keras dan berpendirian teguh. 

Syech H. Muchtar Engku Lakung lahir pada 18 Oktober 1913. Beliau adalah anak pertama dari dua bersaudara dari ayah Zaini, khatib tetap masjid setempat dan ibu Danin, seorang guru Al qur’an untuk anak-anak putri. Pada masa jaya lalu, siswanya berasal dari Malaysia, Pekanbaru Riau, sedang berbagai  kabupaten Sumatera Barat. 

Studi yang intensif tentang madrasah ini belum dilakukan. Begitu pula upaya-upaya pengumpulan informasi sejak madrasah didirikan sampai sekarang. Namun demikian, seorang alumni madrasah ini, Drs. H. Nurulhuda, yang saat itu pernah  menjabat sebagai Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah di Jakarta, mencoba menulis sebuah risalah ringkas ini sebagai sebuah studi pendahuluan untuk mengungkapkan perjalanan madrasah dalam menunaikan tugasnya.


Wartawan : Fegi Andriska Putra
Editor : melatisan

Tag :#kita kuning

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com