HOME PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
- Kamis, 2 September 2021
Mahyeldi : Penyuluh Jadi Garda Terdepan Untuk Membangun Manusia Pertanian

Padang (Minangsatu) - Penyuluh pertanian adalah faktor utama pendorong pengembangan sektor pertanian yang menjadi fokus pembangunan pemerintah provinsi Sumatera Barat periode 2021-2026.
"Penyuluh pertanian harus mampu mendorong peningkatan produktivitas yang cukup tajam sehingga Sumbar bisa membantu terwujudnya swasembada pangan di Indonesia," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi. Ia menyampaikan itu dalam sambutan pembukaan Rapat Koordinasi Penyusunan Program Penyuluhan Pertanian Provinsi Sumbar tahun 2021, di Hotel Grand Zuri Padang, Kamis (2/9/2021).
Gubernur mengatakan karena fokus pada pembangunan sektor pertanian secara umum, maka pemprov Sumbar berkomitmen menyiapkan benih- benih bermutu (pertanian, kelautan perikanan dan peternakan) serta mengupayakan minimalisasi kerugian usaha tani terutama kegagalan.
Gubernur berharap peran penyuluh pertanian bisa mengawal dan mendampingi serta mengoperasionalkan penyelenggaraan penyuluhan melalui program penyuluhan sebagai garda terdepan dalam membangun manusia pertanian.
Kondisi nyata keberadaan penyuluh pertanian saat ini masih belum sesuai kebutuhan dimana satu Nagari/ Desa/ Kelurahan dibutuhkan satu penyuluh pertanian, sehingga ada beberapa kabupaten satu orang merangkap 2-3 nagari, akibatnya dirasakan tugasnya sangat berat. "Kita memang kekurangan penyuluhan pertanian. Kuncinya adalah pemberdayaan penyuluh dan petani hingga tingkat paling bawah harus dilakukan," imbuhnya.
Selain itu, Gubernur minta petani harus menggunakan bibit dan pupuk bersertifikat. Ia menjelaskan sertifikasi benih bertujuan untuk kemaslahatan petani. Proses tersebut adalah pengujian dan penegasan bahwa benih yang disebar kepada masyarakat memang layak dan terjamin kualitasnya. "Kami sering mendapat keluhan petani merugi karena benih yang ditanam ternyata palsu atau tidak menghasilkan produksi seperti yang dipromosikan. Ini masih sering terjadi. Kasian petani, mereka telah mengeluarkan banyak modal dan tenaga buat bertani, harus kita lindungi," jelasnya.
Benih yang tidak tersertifikasi sangat rentan terhadap pemalsuan. Pemerintah tidak ingin petani menanggung risiko kerugian mereka akibat pelaku usaha yang tidak patuh aturan. Dampak ekonomi akibat benih palsu dapat merugikan bagi petani yang menggunakan benih dan berdampak bagi kerugian ekonomi suatu wilayah.
Menindaklanjuti hal itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sumbar, Syafrizal, menyampaikan dilihat dari kebutuhan tenaga penyuluhan pertanian mulai dari desa/kelurahan/nagari yang berjumlah 1.159, BPP 165, Kabupaten/kota dan provinsi 1.994 orang, sehingga kekurangan tenaga penyuluhan pertanian sebanyak 884 orang.
Untuk memenuhi kekurangan tersebut Dinas TPHP telah mengusulkan penambahan ke pemerintah pusat melalui Kementerian PAN dan RB, untuk menyiapkan formasi untuk penerimaan penyuluhan pertanian. "Mengingat kekurangan penyuluh pertanian tersebut, perlu kita dioptimalkan pemanfaatan yang ada dengan memperhatikan kelengkapan sarana, prasarana, dan pembiayaannya," ungkapnya.
Editor : ranof
Tag :#Penyuluh pertanian#Gubernur#Sumbar#Mahyeldi#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
GUBERNUR MAHYELDI SAAT MUSRENBANG RKPD SUMBAR 2026, GUBERNUR MAHYELDI DAPAT MASUKAN BERHARGA DARI KEMENDAGRI DAN BAPPENAS
-
IPM 76,43: SUMBAR PERKUAT POSISI SEBAGAI PROVINSI DENGAN SDM UNGGUL DI INDONESIA
-
KADO LEBARAN UNTUK SUMBAR, PERINGKAT KEDUA DALAM INDEKS PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
-
ANGGAPAN PEMBANGUNAN DI SUMBAR MANDEG, DIBANTAH KEPALA BAPPEDA DENGAN BUKTI KONKRIT
-
VASKO RUSEIMY PAPARKAN VISI PEMBANGUNAN SUMBAR SELAMA SAFARI RAMADAN 1446 HIJRIAH
-
NGALAU BUNIAN DI LINTAU BUO UTARA: MISTERI GUA YANG MENGUNDANG MITOS,DUNIA GHAIB DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MAKHLUK HALUS ATAU ROH
-
BADAI PHK MASSAL DI SRITEX: PENYEBAB, DAMPAK, DAN TANGGAPAN PEMERINTAH
-
SAWAHLUNTO KOTA LAYAK ANAK DAN PENDAPATAN DAERAH
-
MEROSOTNYA KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP POLRI: ANTARA "KEBAPERAN" DAN REFORMASI YANG DIPERLUKAN
-
TRADISI MAANTA PABUKOAN KE RUMAH MINTUO DI PESISIR SELATAN: WARISAN BUDAYA RAMADAN MINANGKABAU