Mahasiswa Dan Pelajar Kota Solok Ikuti Pelatihan Jurnalistik

KOTA SOLOK (Minangsatu) - Merangsang gairah generasi muda dalam dunia tulis menulis, Bagian Humas dan protokol sekretariat Daerah kota Solok menginisiasi pelatihan Jurnalistik bagi puluhan pelajar dan mahasiswa.

Pelatihan singkat yang digelar selama dua hari 3-4 September 2018 di Aula Mami hotel, itu lansung dibuka Wakil Walikota Solok Reinier, Senin (3/9), dengan pemateri General Manager Rakyat Sumbar, Firdaus Abie dan sejumlah pemateri berpengalaman lainnya.

Wakil Walikota Reinier mengatakan, pelatihan yang dilakukan tersebut merupakan salah satu upaya dalam mengarahkan generasi muda untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan waktu luang.

"Saat ini, Para pelajar harus bisa mengembangkan sayapnya. Pendidikan yang diberikan kepada para pelajar tak hanya sebatas belajar di sekolah, pembinaan jurnalistik juga sangat tepat dilakukan kepada generasi penerus bangsa," sebut Reinier.

Reinier menjelaskan, banyak keuntungan yang bisa diperoleh dalam mempelajari hal tulis menulis. Kemauan merupakan modal utama, semua orang bisa menulis tergantung dari niat dan kemauan.

"Banyak orang yang tidak menempuh pendidikan jurnalistik tapi mampu menulis dan menghasilkan karya yang sangat baik, tergantung kemauan," bebernya.

Dengan kegiatan positif, secara tidak langsung juga mengasah kepribadian dan karakter generasi muda kota Solok. Kelak, akan sangat dibutuhkan saat menjadi seorang pemimpin.

Pemimpin kedepan, sebut Reinier, sangat dibutuhkan yang memiliki karakter, kuat, cerdas dan memiliki kepekaan terhadap kondisi sosial. Dengan pelatihan jurnalistik, akan membantu menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama.

Diharapkan Reinier, lulusan-lulusan Sekolah menengah dan perguruan tinggi asal kota Solok tidak hanya memiliki kemampuan akademis, tapi juga memiliki kemampuan soft skill sehingga ada keahlian lain untuk siap masuk ke lapangan kerja.

Terkait pelatihan, Kabag Humas Setda kota Solok, Nurzal Gustim menjelaskan pelatihan yang diikuti sekitar 50 pelajar dan mahasiswa tersebut merupakan tahap awal untuk merangsang minat dan bakat generasi muda menulis dan menghasilkan karya jurnalistik.

"Di era reformasi, para pelajar dan mahasiswa harus mampu berkreasi, tidak hanya terpaku dalam hal belajar akademis di sekolah dan perguruan tinggi, soft skill sangat dibutuhkan dalam menyiapkan diri pasca lulus sekolah atau kuliah," cetus Nurzal Gustim.

(Garnadi)