(ListDikMinangsatu) Keunikan Citra Khas Bahasa Dan Produk Kepulauan Mentawai

Catatan Redaksi:
ListDikMinangsatu adalah lomba menulis jurnalistik untuk pelajar SLTA se Sumatera Barat (Sumbar), kerjasama Minangsatu dengan Dinas Pendidikan Sumbar. 

Berita di bawah ini ditulis oleh peserta ListDikMinangsatu.Sengaja ditayangkan, tanpa diedit sedikitpun. 

Demikian untuk maklum. 
=============================

Padang- Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat mengadakan kegiatan Gebyar Pendidikan 2019 Provinsi Sumatra Barat yang dilaksanakan pada tanggal 4 sampai dengan tanggal 6 Oktober 2019 di Transmart Kota Padang, adalah kegiatan yang ke-7 semenjak kegiatan ini digelar dan kegiatan ke-3 yang dilaksanakan setelah kewenangan pengolahan SMA,SMK dan SLB dialihkan ke Provinsi. Gebyar merupakan rangkaian acara atau kegiatan pertunjukan besar-besaran yang mengikut sertakan berbagai pihak tertentu. Yang mana tujuan dalam kegiatan Gebyar ini tentunya harus mengandung unsur positif bagi kalangan masyarakat umum. Serta manfaat dan kegunaannya dapat dikembangkan secara besar-besaran kepada masyarakat se-Sumatra Barat bahkan sampai ke luar Sumatra Barat. Untuk itu karya yang akan ditunjukan atau ditampilkan hendaknya diciptakan dengan inovatif, kreatif serta bermanfaat oleh siapapun sampai kapanpun dan dimanapun, dengan bukti yang nyata tanpa rekayasa. Dengan gebyar ini dapat melihat potensi yang dimiliki oleh para siswa yang belum tersalurkan dan sebagai ajang promosi di tengah-tengah masyarakat.

Kegiatan gebyar ini ditampilkan dalam bentuk stand dan perlombaan lainnya, dimana semua berkumpul dalam satu tempat dan masing-masing sekolah dapat menampilkan hasil karya ataupun bakat yang mereka miliki. Salah satu dari stand yang saya kunjungi yaitu dari SMA/SMK NEGERI 1 SIBSEL Mentawai, mereka menampilkan hasil kerajinan tangan yang unik dan sangat bermanfaat bagi masyarakat Mentawai pada umumnya, karna mereka membuat karya yang digunakan untuk pernak pernik yang biasanya digunakan untuk ritual Mentawai. Ada yang mananya lai-lai tengah (ikat pinggang), sikhairat (ikat kepala), lekau (pengikat lengan atas), inuh (kalung), madu khas Mentawai, ukiran pemandanagn, ngebatik model likusan khas Mentawai, dan masih bnyak lagi yang menjadi sorotan bagi kalangan masyarakat Sumatra Barat.

“Sangat kreatif dan sangat bermanfaat untuk kalangan masyarakat khususnya dikepulawan Mentawai. Negeri Mentawai ini masih sangat membudayakan atau masih melestarikan adat istiadat negeri Mentawai tersebut. Generasi mudanya masih menjiwai budaya adat kelahirannya. Inilah yang dinamakan dengan cinta tanah air”. Ujar bapak Julhan salah satu pengunjung stand SMA/SMK Mentawai yang mengamati hasil karya siswa/I tersebut. 

Karna acara ini dihadiri dari berbagai sekolah serta tamu undangan penting lainnya, maka dari itu kita bisa bertanya dan sharing hal-hal baru serta berganti pengalaman dan pemikiran kepada teman ataupun guru yang menghadiri acara gebyar tersebut dan juga kepada tamu undangan lainnya. Oleh karna itu berfikirlah secara imajinasi, kreatif , dan imajinatif tentang berbagai pendidikan yang ada dilingkungan sekitar terutama yang ada di Sumatra Barat.