HOME VIRAL UNIK

  • Kamis, 16 Oktober 2025

Kubang, Nagari Di Lima Puluh Kota Yang Menyimpan Rasa Dari Masa Ke Masa

Kubang, Nagari di Lima Puluh Kota yang Menyimpan Rasa dari Masa ke Masa

Oleh: Andika Putra Wardana


Pagi hari di Nagari Kubang, Kabupaten Lima Puluh Kota, selalu dimulai dengan ritme yang tenang. Kabut turun pelan dari perbukitan, menutupi atap rumah gadang dan pohon kelapa yang berbaris di tepi jalan. Dari kejauhan terdengar suara lesung menumbuk padi, tanda bahwa kehidupan di nagari ini masih berjalan dalam irama tradisi. Kubang bukan hanya dikenal karena masyarakatnya yang ulet dan religius, tetapi juga karena kelezatan kulinernya yang terus dijaga lintas generasi.

Di nagari yang sejuk ini, masakan tidak hanya diolah untuk mengenyangkan perut, tapi juga menjadi wujud syukur atas hasil bumi dan kebersamaan. Setiap aroma santan, rempah, dan daun pisang yang mengepul dari dapur seakan menjadi bahasa tersendiri yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

1. Pongek Daun Kacang

Salah satu hidangan yang paling melekat dalam keseharian masyarakat Kubang adalah Pongek Daun Kacang. Masakan ini sejenis gulai pekat yang diolah dari daun kacang muda, isi kacang, dan berbagai rempah yang dimasak dalam santan kental.

Bumbunya lengkap: cabe rawit, jahe, lengkuas, bawang merah, bawang putih, serta daun kunyit dan daun jeruk yang menambah aroma segar. Dalam satu panci besar, juga dicampurkan kecombrang, rimbang, jengkol, hingga petai, menciptakan rasa pedas, gurih, dan sedikit pahit yang khas.

Pongek Daun Kacang adalah bukti kreativitas masyarakat pedesaan, bahan sederhana diolah menjadi hidangan yang kaya cita rasa dan bernilai gizi tinggi.

2. Bongko Kubang

Setiap kali bulan Ramadhan tiba, suasana Nagari Kubang berubah lebih hidup. Di sore hari, para pedagang memenuhi pasar dengan satu hidangan yang selalu dinanti yaitu Bongko.

“Bongko adalah makanan khas untuk berbuka puasa di Kubang. Makanan ini selalu ditunggu-tunggu saat munculnya bulan Ramadhan,” ujar Efrizal (48), salah seorang warga Kubang, dalam wawancara dengan AntaraNews (2023).

Bongko terbuat dari tepung beras dan pandan, disajikan dengan kuah gula merah kental yang manis dan harum. Warna hijaunya alami, teksturnya lembut, dan aromanya menenangkan. Meskipun paling identik sebagai takjil Ramadhan, bongko juga kerap dinikmati dengan lamang atau lemang, terutama saat acara keluarga besar.

Hidangan ini melambangkan kebersamaan dan kehangatan, manis yang lahir dari kesabaran dan tradisi.

3. Martabak Kubang

Tak lengkap bicara kuliner Kubang tanpa menyebut Martabak Kubang, hidangan yang kini telah menjadi ikon Sumatera Barat. Berbeda dari martabak pada umumnya, Martabak Kubang memakai adonan yang lebih tipis dan renyah, dengan isian daging sapi cincang yang dibumbui rempah Minang seperti jintan, kari, dan lada hitam.

Disajikan panas bersama kuah cuka pedas, martabak ini menjadi favorit tak hanya di kampung halamannya, tetapi juga di kota-kota besar di Indonesia hingga ke luar negeri. Martabak Kubang membuktikan bagaimana cita rasa lokal bisa menembus batas geografis.

Dari Pongek Daun Kacang yang gurih, Bongko Kubang yang manis, hingga Martabak Kubang yang kaya aroma, semuanya adalah bagian dari identitas Kubang. Kuliner di sini bukan sekadar warisan dapur, tapi cermin dari kehidupan yang seimbang antara kerja keras dan rasa syukur, antara tradisi dan inovasi.

Kubang mengajarkan bahwa di setiap masakan, selalu ada cerita tentang alam, tangan-tangan yang bekerja, dan ingatan tentang rumah yang tak pernah benar-benar jauh.


Wartawan : Andika Putra Wardana
Editor : melatisan

Tag :#Menyimpan Rasa

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com