- Rabu, 16 Agustus 2023
Ketua Umum PSSI Sampaikan Empat Pesan Presiden Saat Bertemu Asprov

Bola, Minangsatu - PSSI mengadakan workshop dengan 34 Asosiasi Provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Ketua Umum PSSI Erick Thohir hadir bersama Wakil Ketua Umum Zainudin Amali serta Ratu Tisha, selain itu juga hadir anggota Komite Eksekutif, dan Sekjen Yunus Nusi di Hotel Sultan, Jakarta Selasa (15/8/2023) dan juga melalui zoom meeting.
Dalam kesempatan ini, Erick Thohir menyampaikan pesan Presiden Jokowi seusai pertemuan di Istana Bogor sebelumnya yang meminta adanya revisi aturan mengenai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang bisa digunakan untuk Liga 3. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia dari level tersebut.
"Alhamdulillah, terima kasih kepada Bapak Presiden yang sudah memimpin rapat transformasi sepakbola di Istana Bogor waktu itu. Bapak Presiden mendorong beberapa hal, pertama adalah Bapak Presiden meminta Pak Mendagri untuk merevisi aturan dana APBD bisa dipakai untuk Liga 3," kata Erick Thohir.
Erick Thohir juga menyebut Presiden Jokowi meminta Kementerian Keuangan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, untuk mengalokasikan dana khusus mulai tahun depan. Dana itu akan digunakan untuk perbaikan lapangan di desa-desa.
"Bapak Presiden juga duduk bersama antara Kementerian Keuangan dan Desa untuk juga ada alokasi dana untuk tahun depan bagaimana bisa dimudahkan untuk akses perbaikan lapangan sepak bola di desa-desa," ucap Erick Thohir.
Adapun poin ketiga adalah Presiden ingin beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bisa dimulai dari usia 14 tahun. Nantinya, itu bisa digunakan para atlet sepak bola.
"Ketiga, Kemenkeu bersama Menko PMK juga diminta untuk menyiapkan LPDP atlet. Di mana bisa dimulai dari usia 14, ini tentu ada hubungannya dengan sepakbola. Tentu akses dana LPDP bisa digunakan untuk sepakbola," tegas Erick Thohir.


Poin keempat adalah, PSSI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) siap membuat program untuk meningkatkan jumlah wasit dan pelatih sepakbola di Indonesia. Nantinya, wasit dan pelatih ini akan disiapkan dari guru-guru olahraga di sekolah yang akan ditugaskan sesuai strata masing-masing.
"Keempat, kami akan mensinkronisasikan dengan Kemendiknas untuk membuat program melipatgandakan jumlah wasit dan pelatih. Artinya, guru-guru olahraga di Indonesia yang berminat untuk menjadi pelatih atau wasit sepakbola akan kami daftarkan dan training bersama FIFA," ucap Erick Thohir.
"Hingga nanti jumlah dari wasit dan pelatih nasional tidak seperti hari ini, yang jumlahnya sangat sedikit. Nanti, guru-guru SD bisa memilih menjadi pelatih sepak bola untuk strata yang SD atau yang muda. Kalau guru sekolah ingin menjadi wasit yang strata SMA dia bisa untuk remaja," ucap Erick Thohir.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada presiden karena cintanya untuk sepakbola tidak perlu dipertanyakan karena itu kita melakukan informasi kepada asprov-asprov bahwa ini harus digulirkan. Kita punya komitmen yang sama untuk sepakbola Indonesia," tutupnya.
Dalam workshop ini, PSSI dan para Asprov juga membahas mengenai keorganisasian di Asprov, kompetisi, wasit, pelatih, pemain usia muda, dan lain-lain. (*)
Editor : Siska Afriani
Tag :PSSI, sepakbola,
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KANDUI GROMS PSOI SUMBAR RAIH PRESTASI BERUNTUN DI TOUR WSL QS SUMATERA
-
H. ARISAL AZIZ DORONG PEMAIN JOSAL FC TEMBUS LEVEL PROFESIONAL
-
BIMA SAKTI DUKUNG KIPRAH H. ARISAL AZIZ DI BLANTIKA SEPAKBOLA NASIONAL
-
DYLAN WILCOXEN RAIH GELAR GANDA DI NIAS PRO 2025, PSOI SUMBAR CATAT PRESTASI GEMILANG
-
DYLAN JUARA NIAS PRO 2025, KYA TEMBUS SEMIFINAL DAN NAIK KE PERINGKAT 5 ASIA
-
MUSIK SEBAGAI MOOD BOOSTER DI TENGAH KESIBUKAN
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU