HOME NASIONAL -

  • Selasa, 23 April 2019

Ketua MK: Wartawan Sampaikan Kebenaran Walaupun Pahit

Ketua MK Anwar Usman mengalungkan tanda peserta kepada salah seorang wartawan
Ketua MK Anwar Usman mengalungkan tanda peserta kepada salah seorang wartawan

Cisarua (Minangsatu) — Sebagai pewarta yang memberikan informasi kepada publik, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia Dr. Anwar Usman, S, H., M. H. meminta wartawan untuk terus menyuarakan kebenaran, walaupun terkadang kedengarannya pahit. 

Hal itu dia kemukakan kepada ratusan wartawan saat memberikan ceramah, dan sekaligus membuka kegiatan peningkatan pemahaman hak Konstitusi Warga Negara Bagi Wartawan Se-Indonesia, Senin (22/04) di aula gedung Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Jalan Raya Puncak KM 83 Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Dari Sumatera Barat (Sumbar), ada dua media yang diundang. Yakni Surat Kabar Harian (SKH) Singgalang dan media online Minangsatu. Dari Minangsatu, kegiatan ini diikuti oleh Redi Harianto.

Kegiatan yang terselenggara berkat kerja sama antara Mahkamah Konstitusi dengan Dewan Pers tersebut akan berlangsung selama empat hari, mulai Senin-Kamis (22-25). 

Menurutnya insan pers memiliki tugas yang cukup berat dalam menjalankan profesinya untuk menyampaikan sebuah kebenaran, dan bahkan bisa membahayakan nyawanya sendiri, namun dibalik itu pekerjaan wartawan memiliki nilai yang sangat mulia. 

"Pekerjaan wartawan itu berat dibandingkan kita (Pejabat Negara-Red), karena kerjanya menyampaikan kebenaran, menyampaikan ilmu, ya bisa kita bilang mati sahid membela kebenaran," timpalnya. 

Sementara di momen pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2019 ini, pihaknya juga berharap wartawan mampu membuat susana menjadi sejuk dengan memberikan berita fakta bukan opini yang membuat iklim panas ditengah-tengah masyarakat. 

Sementara itu Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo dalam sambutannya menyampaikan hal senada, bahwa kondisi pemilu serentak saat ini sangat memprihatinkan terutama penyebaran berita hoax yang membuat suhu politik menjadi panas. 

"Pemilu sudah selesai, tetapi prosesnya belum selesai, kondisi sekarang kedua kubu saling mengklaim kemenangan, media terbelah menjadi dua untuk mengikuti capres dan cawapres, para pemilik media menjadi pemimpin partai, para pendukung menggalang massa dan opini media sosial menyebarkan hoax dan ketakutan.

Ia menyebutkan ada dua hal peran media yang harus dilakukan, yang pertama wartawan harus memberikan informasi yang akurat, faktual, netral, seimbang dan adil. Dan yang kedua selalu skeptis dan menguji semua kebenaran informasi yang didapat dari media sosial, "Dalam kondisi sekarang ini pers jangan justru menggelorakan potensi publik yang ada," tuturnya. 

Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut, Sekjen Mahkamah Konstitusi M. Guntur Hamzah, Kepala Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Kurniasih Panti Rahayu, jajaran panitia penyelenggara Mahkamah Konstitusi dan ratusan wartawan se-Indonesia.


Wartawan : Redi Harianto
Editor : T E

Tag :MK #diklat wartawan

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com