HOME EKONOMI KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
- Selasa, 29 Mei 2018
Ketika Harga Gambir Rp.100 Ribu Per Kg, Penghasilan Petani Bisa Rp.20-30 Juta Per Bulan

LIMA PULUH KOTA (Minangsatu) - Nasib petani gambir kini, kurang menggairahkan, tapi tidak menyedihkan. Saat harga lagi turun seperti saat ini Rp.25 ribu/kg semua jadi tak bergairah. Mungkin ini yang mesti dibantu oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas harga gambir agar petani bisa menata keuangannya.
Ada kalanya harga gambir sedang bagus hingga Rp.100 ribu/kg, pendapatan petani bisa berkisar antara Rp.25 juta sampai Rp.30 juta per bulan.
Demikian cerita Jendri Dt. Indo Marajo suku piliang salah satu petani gambir dan anggota KAN Nagari Lubuak Alai, saat berdialog setekah buka bersama dalam kunjungan Tim Safari Ramadhan Wakil Gubernur Sumatera Barar Nasrul Abit, di Masjid Istiqamah Nagari Lubuak Alai Kecamatan Kapur IX Limapupuluh Kota, Senin (28/5/2018).
Jendri menerangkan kehidupan produktif pengolahan gambir bisa dilakukan secara kelompok bisa juga secara perorangan kepemilikan. Yang cukup menarik, musin panen daun gambir boleh berganti, namun aktifitas produksi gambir tatap jalan dimana sebahagian hasil gambir menjadi hak nagari untuk pelaksanaan pembangunan.
Lelaki berusia 37 tahun, bapak 2 orang anak yang masih kecil-kecil itu, menyampaikan, sekarang rata-rata pendapatan petani gambir perbulan itu 5 - 7,5 juta perbulan. Jauh di bawah kebutuhan hidup sebab warga di nagari Lubuak Alai, Kecamatan Kapur IX, kab 50 Kota ini, hanya mengandalkan kehidupan dari produksi gambir.
"Masyarakat tidak ada kebun dan sawah. Mungkin faktor kadar asam tanah atau zat kapur yang berlebihan. Karena itu kami disini membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya. Jika ada sedikit kawan-kawan yang bisa menanam sayur ubi, cabe rawit itu hanya sekedar konsumsi kebutuhan sendiri," ungkap Dt Indo Marajo.
Beberapa tahun lalu ada program TNI menanam padi seluas 7 ha. Tapi gagal panen karena diseerang hama wereng hitam dan saluran irigasi air yang tidak bagus.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, disela-sela kegiatan Safari Ramadhan ini juga menyampaikan, para petani gambir dihimbau untuk menjaga kualitas produksi agar harga bisa bersaing, kemudian nama daerah juga akan menjadi ternama baik.
"Gambir adalah tanaman hutan. Jadi perhatikan lingkungan hutan. Jangan karena berharap banyak gambir kita menebang hutan sembarangan malah bisa berakibat bencana alam, longsor, banjir dan galodo," pesan Wagub.
"Menjaga kelestarian hutan dan menjaga kualitas produksi hasil hutan merupakan tanggungjawab bersama terutama masyarakat setempat. Jangan pernah biarkan orang lain merusak hutan kita yang nota bene nanti membuat masyarakat kita sengsara," himbau Nasrul Abit Dt. Malintang Panai.
(Rel/Batuah)
Editor :
Tag :#JagaKualitasHutan_danHasilGambir#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PEMKAB LIMAPULUH KOTA GELAR PASAR MURAH JELANG IDUL FITRI
-
PEMKAB LIMAPULUH KOTA DUKUNG KEGIATAN TANAM PADI YANG DILAKUKAN LAPAS SULIKI
-
ENAK DIBIKIN KOLAK, HARGA JUAL KOLANG-KALING MULAI MERANGKAK NAIK JELANG RAMADHAN
-
LAPAS SULIKI SUKSES GELAR PANEN RAYA 1 TON JAGUNG, HASIL GARAPAN WARGA BINAAN
-
SIAP PANEN JAGUNG, LAPAS SULIKI SUKSES WUJUDKAN ASTA CITA KETAHANAN PANGAN
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU
-
BUKAN CUMA REBAHAN: CARA PRODUKTIF MENGISI LIBURAN SEMESTER