HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

  • Minggu, 6 November 2022

Kemenag Limapuluh Kota Terjunkan Penyuluh Agama Perangi Stunting

Limapuluh Kota (Minangsatu) - Sedikitnya 119 orang penyuluh agama diterjunkan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Limapuluh Kota untuk menurunkan prevelensi angka stunting di daerah ini. 

Kepala Kantor Kemenag (Kakankemeng) Limapuluh Kota Irwan, Sabtu (5/11/2022) mengatakan diterjunkannya penyuluh agama untuk memberikan edukasi stunting guna menindaklanjuti seruan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. 

"Kita juga menggerakkan unit kerja seperti Kantor Urusan Agama (KUA) untuk mengedukasi stunting pada calon pengantin di kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin)," sebutnya. 

“Literasi stunting akan diberikan dalam pengurusan pernikahan di KUA, seperti di tahapan Bimwin, kita akan tanamkan pentingnya pencegahan stunting kepada pasangan pengantin yang akan menikah,” ujarnya. 

Dikatakan Irwan, awal Oktober 2022 lalu, Kantor Wakil Presiden menyelenggarakan Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i dan Da’iyah dalam penurunan stunting yang dipancarkan secara nasional melalui daring. 

“Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah agar berperan aktif menyertakan misi penurunan stunting dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, dimana pun mereka bertugas,” papar Irwan mengutip Wapres Ma’ruf Amin di kesempatan pembukaan halaqoh nasional penurunan stunting yang juga dihadiri Menteri Agama RI Yaqut Cholil Coumas. 

Ia mengatakan, bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Kondisi ini memiliki efek jangka panjang hingga menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya (kerdil). 

Status prevalensi stunting di Kabupaten Limapuluh Kota tercatat 28,2 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), secara nasional target prevalensi stunting pada angka 14,2 persen. Untuk menurunkan kasus stunting, per Agustus 2022, telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang juga melibatkan jajaran Kakankemenag Limapuluh Kota.

"Bagaimana kiat penyuluh agama melakukan literasi stunting?, nantinya para penyuluh agama bakal menyampaikan penanggulangan stunting melalui bahasa keagamaan yang mudah dipahami kepada objek binaan di wilayah tugas masing-masing. Sebelumnya para penyuluh agama ini telah dibekali pengetahuan yang cukup tentang fenomena stunting melalui berbagai kegiatan sosialisasi, rapat koordinasi dan kegiatan lain baik di tingkat kabupaten maupun tingkat kecamatan,” tuturnya.

Ia mengatakan, bahwa pihaknya mendukung para calon pengantin (catin) untuk memanfaatkan aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil), inovasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Menurut Erwan, aplikasi Elsimil merupakan langkah preventif untuk memastikan setiap calon pengantin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.  

“Elsimil, BKKBN termasuk yang disosialisasikan di KUA, dari keterangan yang diinput maka aplikasi ini bisa mendeteksi potensi Catin melahirkan anak stunting nantinya, sehingga Catin bisa merencanakan tunda hamil terlebih dahulu,” pungkasnya.(*)


Wartawan : Fegi Andriska
Editor : Benk123

Tag :#limapuluh kota

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com