Kemenag Alizar Chan : Keberadaan Ponpes Memperkuat Padang Panjang Sebagai Kota Religius

Pd. Panjang (Minangsatu) - Sebagai tokoh ulama. Sosok, Drs. Alizar Chan, M.Ag, sudah tidak asing lagi dimata masyarakat bumi Serambi Mekah. 

Disamping berpredikat ustad, Alizar juga dipercaya Kementrian Agama sebagai Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Padang Panjang. 

Meski memangku amanah sebagai Kakan Kemenag, pria suka bergaul ini selalu menyempatkan diri mengisi ceramah agama di mesjid mesjid maupun musholla. Seyogyanya, sosok Alizar sebagai penceramah cukup populer di tengah masyarakat Padang Panjang. 

Gayanya yang teduh dan lembut dalam berceramah, tidak hanya kerap diundang pengurus mesjid/musholla. Termasuk karyawan perkantoran dan sekolah. Meski disibukan banyak aktifitas, Alizar tak pernah abaikan tugas sebagai abdi negara. 

Menurut Alizar saat berbincang dengan Minangsatu. com, Selasa (30/5/2023) siang, jika sebuah pekerjaan dilakoni dengan dilandasi niat tulus dan ikhlas, rasanya tidak ada pekerjaan yang berat. 

"Apalagi pekerjaan itu terkait dengan kemaslahatan umat," ujar Alizar. 

"Alhamdulillah, menjelang purna tugas sebagai abdi negara, semua bisa berjalan baik-baik saja. Hingga saat ini, saya masih bisa membagi waktu meski terkadang saya harus pulang larut malam bila isi jadwal ceramah. Dan kembali pada yang diatas tadi, bagaimana memulai sebuah pekerjaan  diawali dengan niat ikhlas," lanjutnya. 

Wawako Asrul Sambut Kedatangan Alumni Lemhanas RI Di SMAN 1 Sumbar

minangsatu > Sosial Budaya

Sebanyak 20 Orang Relawan Ikuti Pelatihan Dasar KSR Digelar PMI

minangsatu > Sosial Budaya

Saat disinggung perkembangan pendidikan ponpes saat ini di Kota Padang Panjang, katanya, pendidikan berbasis ponpes cukup diminati banyak lapisan masyarakat. Buktinya, saat ini pendidikan berbasis agama mulai usia dini hingga lanjutan atas, kini bak cendawan tumbuh hadir di Kota ini. 

"Ini, tentunya tidak terlepas dari sejarah masa lalu, dimana Padang Panjang sebagai kota religius telah melahirkan banyak ulama ulama besar melalui pendidikan pondok pesantren. Seperti Thawalib Putra, Kauman Muhammadiyah dan Diniyyah Putri. Bahkan, dengan banyaknya orang nuntut ilmu agama kesini, ekonomi masyarakat pun ikut tumbuh," tandasnya. (*)