HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN AGAM
- Kamis, 16 Mei 2019
Kemenag Agam Tetapkan Besaran Konversi Zakat Fitrah

Agam (Minangsatu) - Di bulan Ramadhan 1440 Hijriah, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Agam menetapkan besaran konversi zakat fitrah sebesar Rp 20 ribu hingga Rp 35 ribu per-orang. Besaran itu setara dengan harga dan jenis beras, serta kewajiban setiap orang yang mengeluarkan zakat fitrah seberat 2,5 kilogram beras.
Penetapan tersebut telah disepakati dalam rapat konversi zakat fitrah bersama Pemerintah Kabupaten Agam, MUI Agam, KUA se-Agam, penyuluh agama se-Agam, BAZNAS Agam, OPD terkait dan Ormas Islam, di aula utama Kantor Bupati Agam, Kamis (16/5).
Kakan Kemenag Agam, Edy Oktafiandi mengatakan, penentuan besaran zakat fitrah tahun ini merujuk kepada harga beras di pasaran dan sesuai dengan data yang dihimpun OPD terkait. Dalam hal ini, ada beberapa jenis beras yang dikonversikan seperti, kuriak kusuik Rp 14 ribu per kilogram, jika disetarakan 2,5 kilogram beras harganya jadi Rp 35 ribu.
Sokan, benang pulau dan ir 42 Rp 12 ribu per kilogram, jika disetarakan 2,5 kilogram beras, maka hargaya menjadi Rp 30 ribu. Benang pulau Rp 11 ribu per kilogram, disetarakan 2,5 kilogram beras, harganya menjadi Rp 27,5 ribu.
Batang pasaman dan beras dolok kw 1 Rp10 ribu per kilogram, disetarakan 2,5 kilogram beras, harganya jadi Rp25 ribu. Kemudian beras dolok kw 2 Rp8 ribu per kilogram, disetarakan 2,5 kilogram beras, maka harganya jadi Rp20 ribu sebagai harga terendah.
"Meski beberapa jenis beras yang dikonversikan, tapi kita akan berikan panduan kepada masyarakat, bahwa yang akan dizakatkan itu adalah jenis beras yang dimakannya dan disesuaikan dengan harga pasaran," katanya.
Menurutnya, harga beras di pasaran bisa saja mengalami perubahan, tapi ini dinilai tidak akan menyusahkan masyarakat, hanya tinggal menyesuaikan harga beras dengan kewajiban zakat yang dikeluarkan.
Edy Oktafiandi juga minta amil dapat bekerja dengan baik, bersungguh-sungguh dan lebih mementingkan kepentingan fakir miskin yang menerima zakat fitrah. Diharapkan pengurus masjid dan mushalla, mengutamakan operasional amil dari masjid.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan konversi fidiyah, tapi masih banyak pertimbangan dari peserta rapat dan belum menghasilkan kesepakatan. Biasanya nilai fidiyah masih berbeda, apakah sesuai nilai makan fakir miskin atau nilai makan orang yang berfidiyah. "Perlu kajian lebih dalam terkait fidiyah ini. Aturan agama sudah jelas, tapi yang perlu kajian adalah mengkonversikannya dalam bentuk nilai uang," ungkapnya
Dengan itu, bersama Pemerintah Kabupaten Agam pihaknya akan mensosialisasikan penetapan zakat fitrah kepada masyarakat. " Karena ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat bagi yang akan melakukan pembayaran zakat fitrah. Apalagi ini sudah memasuki pertengahan Ramadhan, " ulasnya mengakhiri.
Editor : melatisan
Tag :#zakat fitrah
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PERERAT SILATURAHMI, KOPI MOS FC GELAR BUKA PUASA BERSAMA
-
ANGGOTA DPR RI FRAKSI PAN H. ARISAL AZIZ HADIR DI AMPEK ANGKEK GUNA SOSIALISASIKAN EMPAT PILAR
-
HADIRKAN FIRDAUS ABIE SEBAGAI PEMATERI, RBAN TILATANG KAMANG GELAR SEMINAR JURNALISTIK
-
GUBERNUR MAHYELDI INGATKAN TANGGUNG JAWAB MEMBINA ANAK KEMENAKAN, SAAT BATAGAK PANGHULU DATUAK RAJO ENDAH NAN RANDAH NAIK SARUMPUN DI SUKU TANJUANG
-
TRADISI PERLU DIWARISKAN, GUBERNUR MAHYELDI APRESIASI FESTIVAL BUDAYA MARANDANG MINANGKABAU 2024
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU
-
BUKAN CUMA REBAHAN: CARA PRODUKTIF MENGISI LIBURAN SEMESTER