HOME SOSIAL BUDAYA KOTA PADANG PANJANG

  • Kamis, 12 Mei 2022

Kata Wako Fadly, TPA Bukan Satu-satunya Solusi Selesaikan Masalah Sampah

Walikota Padang Panjang Fadly Amran saat pertemuan dengan Dinas terkait yang juga dihadiri Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI), Wilda Yanti
Walikota Padang Panjang Fadly Amran saat pertemuan dengan Dinas terkait yang juga dihadiri Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI), Wilda Yanti

Pd.Panjang (Minangsatu) - Menyikapi persoalan sampah di Kota Padang Panjang, Wali Kota, Fadly Amran mengemukakan, , Tempat Pembuangan Sampah (TPA) bukan satu-satunya solusi menyelesaikan masalah sampah. Maksudbya, disini masyarakat perlu diedukasi di samping sosialisasi betapa pentingnya mengelola sampah dengan baik. 

Hal tersebut dikemukakan Fadly, pada pertemuan dengan Dinas terkait yang juga dihadiri Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI), Wilda Yanti, Rabu (11/5/202) kenaren, bertempat di Ruang VIP Balai Kota.

"Dalam hal ini, yang kita ubah adalah habit (kebiasaan). Misal, tentang kedisiplinan mengelola sampah. Memang, untuk mengubah sebuah kebiasaan itu ngak mudah dan itu perlu strategi. Disini, kita perlu serius dari segi edukasi, sosialisasi dan konsistensi," tandas Fadly.

Ungkapan Wako Fadly ini merupakan bentuk dukungannya yang sependapat dengan paparan dari Wilda Yanti. Intinya, edukasi merupakan investasi terbesar dalam pengelolaan sampah. Maka itu, Fadly meminta dilakukan kerja sama dengan sejumlah lembaga guna mendidik masyarakat terhadap pengolahan sampah. 

"Di kelurahan dan kecamatan ini perlu dorongan dengan pihak lain. Hendaknya juga bisa bersinergi dengan instansi lain seperti BUMN," ujarnya.

"Kita mengajak pihak manapun, termasuk BUMN untuk berkontribusi memberikan CSR (corporate social responsibility)-nya dalam bidang pengolahan sampah. Kami akan menyambut dengan terbuka, pihak mana saja yang mau bekerja sama dan mau melirik kota kita untuk CSR dalam hal pengelolaan sampah," tandas Fadly. 

Sebelumya, Wilda menjelaskan, pengelolaan sampah bukan sekadar mengolah sampah jadi pupuk kompos atau makanan ternak. Dikatakannya, ada empat kekuatan dasar pengelolaan sampah yaitu edukasi, lingkungan, sosial, dan ekonomi. 

"Edukasi merupakan investasi terbesar dalam pengelolaan sampah. Mengubah perilaku butuh pembiyaan, edukasi yang cukup besar. Salah kaprah kerap terjadi, menganggap teknologilah yang paling mahal. Padahal yang terpenting, ialah edukasi. Makanya, investasi terbesar kita harus pada edukasi masyarakat," tuturnya.

"Dalam pengelolaan sampah, lanjut Wilda, seseorang harus mempunyai jiwa kepedulian lingkungan dan jiwa sosial karena tidak semua kegiatan ini bisa dinilai dengan uang," terangnya.*


Wartawan : Asril Dt Pangulu Batuah
Editor : Benk123

Tag :#padangpanjang

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com