HOME PENDIDIKAN KOTA PADANG

  • Rabu, 6 Desember 2023

Kamus Bahasa Isyarat Digital Bentuk Nyata Untuk Peduli Pada Kaum Tuli

intelektuli
intelektuli

Kamus Bahasa Isyarat Digital Bentuk Nyata untuk Peduli pada Kaum Tuli

Truntum Hotel Padang, 6 Desember 2023 Ketua Tim beserta rekan-rekan tim Intelektuli, kami mewujudkan kelompok, wadah, dan perangkat untuk membantu kita, Orang Dengar, berkomunikasi dengan Teman Tuli. Kami telah membuat, meskipun belum sempurna, Kamus Bahasa Isyarat Digital dalam wujud laman (website) yang dinamai dengan Intelektuli. Pilihan jatuh pada tanggal 6 Desember, karena tanggal ini tidak jauh dari peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember.

        

    Kamus digital bahasa isyarat ini merupakan hasil penelitian tahun pertama dari tiga tahun yang direncanakan. Satu hal yang perlu kami sampaikan adalah, bahasa isyarat yang kami himpun ini berbasis BISINDO. Di samping itu, kamus bahasa isyarat ini bersifat tematik, bukan alfabetik. Tahun pertama, yang siap diluncurkan ini, adalah tema pengajaran dan pembelajaran. Tahun kedua, direncanakan tema pelayanan publik. Oleh karena itu, Tim mengundang Bapak dan Ibu Kepala Dinas dan Kepala Kantor yang berhubungan dengan pelayanan publik untuk hadir saat ini. Sementara itu, pada tahun ketiga, Tim sepakat fokus untuk tema alam, lingkungan, dan rumah tangga.

Rona Almos sebagai ketua tim menjelaskan bahwa penelitian ini muncul dari kesadaran akan kebutuhan mendesak perangkat yang memadai bagi komunitas penyandang tuli di wilayah Sumatera Barat. Motivasi kami juga didorong oleh keterbatasan juru bahasa isyarat di wilayah ini. Dengan hanya delapan juru bahasa isyarat untuk lebih dari seribu penyandang tuli, kami menyadari urgensi untuk menciptakan alat komunikasi yang dapat diakses secara luas dan mandiri. Kami memandang, penelitian ini tidak hanya mengejar peningkatan aksesibilitas, tetapi juga wujud usaha memahami kebutuhan unik komunitas Teman Tuli dalam konteks pelayanan publik, kesehatan, transportasi, dan kehidupan sehari-hari mereka. Rona memandang bahwa penelitian ini adalah langkah konkret dalam mendukung hak-hak penyandang tuli, mempromosikan inklusivitas, dan membangun jembatan komunikasi yang lebih baik di antara kita semua.

          

  Lebih lanjut Rona menyebutkan bahwa fasilitas gedung pelayanan publik kita, di negara kita ini, tampaknya belum maksimal ramah disabilitas, terutama Teman Tuli jika boleh dikategorikan sebagai disabilitas. Rambu dan petunjuk masih belum toleran terhadap Teman Tuli. Jangankan pengumuman suara, visual teks pun tidak berhasil menyentuh mereka. Nah, satu kegelisahan kami ini telah kami tuangkan dalam bentuk artikel ilmiah yang telah terbit di Jurnal Kebijakan Publik Volume 14 Nomor 4 Tahun 2023. Dalam artikel tersebut, kami merekomendasikan perangkat pengumuman visual yang bisa menarik perhatian Teman Tuli.

Akhirnya laman IntelekTuli ini adalah kamus bahasa isyarat tematik digital berbasis BISINDO yang pertama di Indonesia. Kami telah menelusuri berbagai laman dan media sosial dan tidak menemukan konten serupa. Laman kamus bahasa isyarat memang telah ada, tetapi berbasis SIBI. Bapak dan Ibu bisa akses di pmpk.kemdikbud.go.id. (Apa itu SIBI? Bisa kita diskusikan nanti). Selanjutnya laman kamus bahasa isyarat ini yang merupakan hasil penelitian dari Universitas Andalas bisa menjadi contoh produk unggulan hasil penelitian dari bidang ilmu humaniora. Harapan tim jangan hanya hasil penelitian bidang ilmu eksakta saja yang jadi unggulan, Tim Kami juga sempat diskusi dengan kawan-kawan di Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang kita tahu kedua universitas itu unggul dalam hal pelayanan disabilitas. Kedua universitas tersebut tidak segan-segan mengeluarkan dana untuk kebutuhan PLD, baik untuk keperluan fisik bangunan maupun nonfisik.

Harapan besar dari Tim adalah semoga kamus bahasa isyarat digital ini dapat menjadi alternatif alat bantu komunikasi yang mandiri, dapat diakses, dan relevan dengan kebutuhan sehari-hari Teman Tuli. Kami percaya bahwa komunikasi adalah kunci untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang kondisi pendengarannya, dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini diharapkan bukan sekadar proyek akademis semata, tetapi sebuah upaya nyata untuk menciptakan dampak positif untuk masyarakat. Kami berharap kamus bahasa isyarat ini tidak hanya menjadi alat bantu komunikasi, tetapi juga memperkaya kehidupan sehari-hari Teman Tuli, memungkinkan partisipasi penuh dalam proses pembelajaran, pelayanan publik, dan kehidupan sosial.

 


Wartawan : Bahren
Editor : bahren

Tag :#Berita #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com