Jenazah Perempuan Dimakamkan Dengan Protap Covid-19, Hasil Swab Masih Ditunggu

Payakumbuh (Minangsatu) - Warga Kota Payakumbuh kembali dimakamkan dengan protap Covid-19. Warga yang di makamkan di Nan Kodok Kelurahan Tigo Koto Dibaruah ini berinisial N (33) yang meninggal di RS Achmad Mochtar Bukittinggi. Adapun gejala yang dialami almarhumah sesak nafas dan demam, namun saat ini hasil pemeriksaan labnya belum keluar dari RS Unand Padang.

"Mudah-mudah hasil laboratorium jenazah ini negatif. Saya juga meminta seluruh warga, khususnya masyarakat lingkungan Nan Kodok untuk lebih meningkatkan kewaspadaan," kata Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi, Minggu (19/4).

Dikatakan, terlepas soal hasil lab, sudah saatnya masyarakat Payakumbuh jangan menganggap enteng dengan ancaman wabah pendemik corona virus ini. Apalagi, jumlah masyarakat Sumatera Barat positif Covid-19 tiap hari terus bertambah. Hingga Minggu (19/4) sudah tercatat sebanyak 71 Kasus Positif.

"Untuk itu, marilah kita patuhi seluruh imbauan pemerintah terkait Covid-19. Dengan mematuhi sosial dan physical distancing, selalu memakai masker, sering cuci tangan dengan sabun, serta hindari kerumunan. Banyak tinggal atau beraktifitas dalam rumah," kata Riza Falepi.

Terhadap larangan salat berjemaah, seperti Jumat'an dan salat fardhu lima waktu, juga disaat Ramadhan nanti, Riza meminta warga agat tidak menggelar salat tarawih, sesuai instruksi Menteri Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat.

"Mari dipatuhi bersama, karena semuanya untuk keselamatan umat," ungkap Riza.

Wali Kota Riza juga mengaku, sangat prihatin dengan kondisi Nan Kodok, karena agak abai dan cendrung menganggap enteng urusan Covid-19. Pasalnya, salah satu rumah ibadahnya, yaitu Mesjid Arsyad yang berada di perlintasan Pekanbaru-Bukittinggi masih menggelar salat jumat. 

"Coba bayangkan, saat salat jumat itu ada jemaah positif Covid-19 atau ada pembawa (carrier) virus yang datang dari Pekanbaru yang turut shalat jumat disana, dampaknya seisi mesjid ikut tertular Covid-19. Kemudian, bukan tidak mungkin, seluruh jemaah ikut pula menebarkan Covid-19 kepada keluarga mereka di rumah," katanya.

Sementara itu Kadis Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal mengatakan Pemko Payakumbuh dalam hal ini melanjutkan apa yang telah dilaksanakan oleh RSAM Bukittinggi, dimana protap penyelenggaraan jenazah yang ditetapkan pemerintah, sudah sesuai dengan prosedur Kementerian Kesehatan.

"Kepada pihak keluarga tetap tenang dan waspada, secara khusus tidak ditekankan untuk isolasi diri secara mandiri, tapi kita menganjurkan agar pihak keluarga yang kontak dengan almarhumah tetap di rumah hingga ada instruksi lebih lanjut," kata Bakhrizal. 

Ini merupakan pemakaman kedua  dengan protap Covid-19 di wilayan Kota Payakumbuh, bahkan yang sebelumnya juga di makamkan di Nan Kodok. Pemakaman pertama, pada nyonya "E" (55) di awal April lalu dan hasil labnya negatif.