Jenazah Alm Prof Marlis Rahman, Dilepas Gubernur Ke Pemakaman

PADANG (Minangsatu) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno melepas jenazah alm Prof Marlis Rahman, mantan Wakil Gubernur Sumatera Barat 2005 -2009 dan Gubernur 2009-2010 di rumah duka yang disaksikan oleh banyak pelayat, di kompek perumahan Ulu Gadut Padang,  Sabtu (28/7/2018). 

Dalam sambutannya, Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan Sumatera Barat berduka dan kehilangan tokoh Prof Dr. H. Marlis Rahman, MSc. sosok yang  baik, memiliki banyak aktifitas dan kompleks.  

Dari pengalaman dan pekerjaan mulai dosen hingga menjabat Rektor Unand,  Ketua pengurus berbagai organisasi masyarakat, bidang pendidikan dan kegiatan sosial kemasyarakatan.

"Kita doakan almarhum ditempatkan di surga Allah SWT, dan yang ditinggalkan tabah, sabar, dan selalu mendoakan beliau," kata Gubernur Irwan Prayitno. 

Gubernur juga menyampaikan, setiap kita akan menemui kematian yang merupakan takdir entah kapan dan dimana kita tidak tahu. Begitu juga Bapak Marlis Rahmam  kemarin masih sehat dan bugar, siapa menduga tahu-tahu tadi pagi dipanggil oleh Allah SWT.  

"Untuk kebaikan beliau, mari kita doakan bersama-sama dan meminta dengan tulus dan ikhlas agar diampuni dosa -dosanya, dihapuskan salah dan kekhilafan yang dilakukan semasa masih hidup serta dimasukan Allah SWT kedalam surgaNya," doa Irwan. 

"Semoga buk Wiwik (red; istri Prof Marlis Rahman) selalu dalam lindungan Allah SWT," ujar Irwan Prayitno.

Sementara itu Rektor Univesitas Andalas (Unand) Prof. Dr. H Tafdil menyampaikan, sivitas akademika Unand berduka atas kepergian salah satu putra terbaik yang memberikan sumbangsih dan karya dalam memajukan Unand hingga diakhir usianya saat ini. 

Begitu banyak hasil karya yang beliau toreh semasa masih hidup, menjabat Rektor Unand dua periode, Wakil Gubernur Sumbar 2005- 2009 dan Gubernur Sumbar 2009-2010. "Semoga beliau diberikan tempat yang layak oleh Allah SWT dan dimasukan dalam surga Nya," doa Tafdil.

Profesor Marlis Rahman tampil di depan publik dalam acara yang cukup besar, Minggu, 24 September 2017, saat peluncuran buku autobiografinya, yang diberi judul "Prof Dr Marlis Rahman M.Sc ; Gubernur Cendikiawan" yang memuat catatan lengkap perjalanan hidupnya. Saat itu usianya 75 tahun.

Buku dengan editor wartawan senior Eko Yanche Edrie dan Nita Indrawati Arifin, antara lain mengesankan bahwa seorang anak tukang pedati yang hidup dalam situasi sulit jaman penjajahan di kampung Bukik Cangang, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, kelahiran 1942, tetap bisa menggapai prestasi tinggi, rektor Unand, Wakil Gubernur dan menjadi Gubernur Sumatera Barat.

Seperti diungkapkan editor buku ini saat peluncuran, sosok Marlis Rahman semoga menjadi inspirasi bagi generasi muda Minang. "Selamat jalan Pak Marlis, orang sederhana yang layak teladani, kebaikan dan kebersahajaannya."

(Rel/Batuah)