HOME AGAMA PROVINSI SUMATERA BARAT
- Jumat, 8 Januari 2021
Irwan Prayitno, Resmikan Masjid Baitul Auliya Kantor Gubernur Sekaligus Khatib Shalat Jumat Perdana

Padang (Minangsatu) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meresmikan pembangunan Masjid Baitul Auliya di lingkungan Kantor Gubernur Sumbar, Jl. Jenderal Sudirman No. 51, Padang, Jumat (08/1/2021). Ditandai dengan penandatangani prasasti dan sebagai tanda dibuka bagi jemaah.
Irwan Prayitno menyampaikan rasa syukurnya dapat menghadiri peresmian sekaligus melaksanakan sholat Jumat bersama jemaah di Masjid Baitul Auliya Kantor Gubernur. "Dengan diresmikannya masjid ini, diharapkan semangat memakmurkan masjid semakin besar," imbuhnya.
Pembangunan Masjid Baitul Auliya Kantor Gubernur, dikarenakan masjid lama sudah tidak layak lagi dipergunakan, akibat gempa, kondisi yang tidak mencukupi bagi jemaah dan tidak nyaman lagi saat melaksanakan sholat berjamaah. "Alhamdulillah, apa yang kita inginkan terkabul. Pembangunan Masjid yang menggunakan dana APBD Sumbar tahun 2019-2020, meskipun pengerjaannya bertahap, sekarang bisa melaksanakan sholat Jum'at bersama," ujarnya.
![]() |
Pada kesempatan itu di depan ratusan Aparat Sipil Negara (ASN), Gubernur mengimbau agar ASN di lingkungan Pemprov Sumbar bisa terus berinfak, bersedekah untuk kepentingan umat dan memanfaatkan masjid untuk ibadah. "Membangun masjid ini untuk kepentingan kita bekal di akhirat dan juga untuk dunia," tuturnya.
Baitul Auliya artinya Rumah Pemimpin. Karena setiap orang adalah pemimpin, dan berlaku untuk umum. Masjidnya baru, megah dan nyaman kalau tidak diiringi dengan meramaikan masjid, maka akan sia-sia. "Untuk itu, marilah kita makmurkan dan rawat masjid ini, bentuklah pengurus yang betul-betul punya komitmen untuk mengurus bukan sekedar masukan nama saja," tegasnya.
Gubernur Sumbar memerintahkan Biro Bintal dan Kesra segera membentuk pengurusnya, agar bisa mengurus masjid untuk pemeliharaan, menjaga, merawat kebersihan dan sebagainya. Harus ada air yang bersih dan toiletnya yang bersih, bahkan harus ada Cleaning Servis rutin ditugaskan di masjid tersebut "Mari kita sama sama memakmurkan masjid melalui sholat sholat sunah, kegiatan ibadah lain dan juga termasuk majelis taklim pengajian," ajaknya.
Menurut laporan Kepala Biro Umum, Rosail Akhyari Padomuan, masjid tersebut dibangun berdasarkan rencana kerja dari sekretariat daerah sebagaimana tindak lanjut dari masterpland pembangunan kawasan Kantor Gubernur Sumbar secara keseluruhan. Pembangunannya dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi Sumbar selama dua tahun sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, dengan rincian pada tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp. 3.378.148.000,- berupa pekerjaan struktur. Kemudian pada tahun 2020 dilanjutkan pekerjaan penyelesaian dengan anggaran sebesar Rp. 2.164.369.000, sehingga total nilai pembangunan adalah sebesar Rp. 5.542.517.000.
Pembangun mesjid ini sudah sesuai dengan kontrak sudah selesai pada bulan Desember tahun 2020 yang lalu, dengan diusulkannya penamaan kepada pimpinan dan kemudian disetujui diberi nama "Baitul Auliya".
![]() |
Setelah meresmikan Masjid Baitul Auliya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno langsung menggelar sholat Jum'at dan menjadi khatib perdana di masjid tersebut. Sholat Jum'at itu tetap memberlakukan disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti jaga jarak antar jamaah, memakai masker serta pengecekan suhu badan sebelum memasuki masjid.
Dalam khutbah Jumat, Gubernur Irwan Prayitno mengangkat tema, Mari Berbuat Baik. Ia menjelaskan, setiap orang memiliki kewajiban untuk terus berikhtiar dan berbuat baik kepada sesama. Kebaikan merupakan sifat utama bagi orang yang beriman karena dalam keadaan bagaimana pun bagi orang beriman adalah kebaikan.
H. Irwan Prayitno yang dikenal sebagai ustadz itu mengatakan, sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia yang lainnya. "Saya percaya bahwa ada begitu banyak kebaikan dan keberkahan yang didatangkan Allah pada kehidupan seseorang, karena dirinya bermanfaat bagi orang sekitarnya," ucap Irwan Prayitno.
Namun dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas dari pergaulan sesama manusia, disadari atau tidak, sering melakukan sesuatu perbuatan yang menyakiti orang lain. Orang-orang seperti itu biasanya sangat emosional. Emosinya seringkali mengalahkan pikirannya meskipun mereka mungkin orang-orang yang sangat cerdas. Jika sudah emosional akan mendatangkan penyakit, seperti darah tinggi, jantung dan bahkan bisa mengakibatkan stoke.
Di lingkungan bekerja juga sering terjadi cekcok dengan teman-teman sendiri yang membuat ketidaknyamanan orang lain dalam berkerja. Saat orang melakukan keburukan, maka keburukan yang dilakukan itulah sesungguhnya yang akan kembali kepadanya. "Musibah akan datang sendiri kalau kita berbuat jahat. Siapa yang menanam, dialah yang menuai," tuturnya.
Lanjut, ustadz Irwan Prayitno, dalam berbuat baik jangan mengharapkan balasan kebaikan dari orang lain. Berbuat baiklah untuk diri sendiri. "Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik kepada dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat keburukan berarti keburukan itu bagi dirimu sendiri," sebut Irwan Prayitno.
"Untuk itu saya mengajak, carilah jalan untuk akhirat dengan menebar kebaikan," tambahnya.
Editor : ranof
Tag :#Makmurkan masjid#Masjid auliya#Kantor gubernur#Gubernur sumbar#Irwan prayitno#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PEMPROV SUMBAR KEMBALI GELAR SHALAT IDUL ADHA DI HALAMAN KANTOR GUBERNUR
-
PERERAT UKHUWAH, PT SEMEN PADANG AJAK WARGA SALAT IDULADHA DI PLAZA KANTOR PUSAT
-
GUBERNUR MAHYELDI LEPAS KEBERANGKATAN 420 CALON JEMAAH HAJI KLOTER 14 EMBARKASI PADANG
-
PESAN GUBERNUR MAHYELDI KEPADA MASYARAKAT, TERKAIT PERAYAAN IDUL FITRI 1446 H DI SUMBAR
-
MUTIARA HIKMAH RAMADHAN: KOMPOL H. SYAFRIZEN, SH UNGKAP MAKNA PEMBELENGGUAN SETAN DAN TINGKATAN TAKWA
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU