- Senin, 13 Oktober 2025
Inderapura, Siguntur, Dan Alam Jamal: Kerajaan Pesisir Dan Gunung Yang Menyimpan Jejak Kejayaan

Inderapura, Siguntur, dan Alam Jamal: Kerajaan Pesisir dan Gunung yang Menyimpan Jejak Kejayaan
Oleh: Dzaky Herry Marino
Selain Pagaruyung dan Dharmasraya yang banyak disebut dalam buku sejarah, Sumatera Barat juga memiliki kerajaan-kerajaan lain yang tak kalah penting: Inderapura, Siguntur, dan Alam Jamal. Masing-masing kerajaan memiliki kekhasan, dari pesisir hingga dataran tinggi, dan memperkaya mosaik sejarah Minangkabau.
Kesultanan Inderapura: Jalur Emas dan Lada
Di pesisir barat Sumatera, berdiri Kesultanan Inderapura, sebuah pusat perdagangan internasional yang ramai antara abad ke-15 hingga ke-17. Posisi geografisnya yang strategis menjadikannya gerbang utama interaksi dengan pedagang dari Asia dan Timur Tengah.
Menurut Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat, Inderapura memasok emas dan lada, dua komoditas berharga tinggi yang menjadi andalan ekspor kerajaan. Sultan Gegar Alamsyah, penguasa terkenal Inderapura, dikenal sebagai raja visioner yang membuka pelabuhan untuk perdagangan internasional tanpa kehilangan identitas Islam dan adatnya.
Siguntur: Pewaris Tradisi Adat Minang
Berbeda dengan Inderapura yang berorientasi ke laut, Kerajaan Siguntur di Dharmasraya lebih berperan sebagai jembatan adat. Menurut Dr. Yulianti, peneliti sejarah Minangkabau, Siguntur berperan penting dalam menyebarkan sistem kekerabatan dan nilai-nilai adat ke wilayah selatan dan timur Sumatera Barat.
Kerajaan ini menjadi pusat pembentukan elite adat yang kelak berperan besar dalam lembaga ninik mamak dan sistem musyawarah di nagari-nagari Minang.
Alam Jamal: Kerajaan Tersembunyi di Alahan Panjang
Di jantung dataran tinggi Minangkabau, berdiri Kerajaan Alam Jamal di Alahan Panjang, yang dipimpin oleh Rajo Nan Sati, seorang raja yang terkenal dengan kebijaksanaan dan religiusitasnya. Kerajaan ini mencerminkan perpaduan antara kekuatan spiritual dan budaya.
Alam Jamal dikenal sebagai pusat pengajaran adat dan agama di masa transisi Minangkabau menuju Islam. Di sinilah muncul generasi ulama dan pendekar yang kemudian memperkuat identitas budaya Minangkabau di masa berikutnya.
Menyatukan Jejak
Ketiga kerajaan ini Inderapura, Siguntur, dan Alam Jamal menggambarkan dua kekuatan besar dalam sejarah Minangkabau, pesisir yang terbuka dan dataran tinggi yang berakar.
Dari pantai hingga gunung, Minangkabau membangun jati dirinya lewat perdagangan, adat, dan spiritualitas. Jejak-jejak ini masih terasa dalam bahasa, seni, dan struktur sosial masyarakat Minang hari ini, sebuah warisan yang menegaskan bahwa kejayaan masa lalu masih hidup dalam denyut budaya kini.
Editor : melatisan
Tag :#Kerajaan Pesisir
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KETIKA NAMA MENYIMPAN CERITA: MENYELAMI KEARIFAN MINANGKABAU MELALUI KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK
-
MAMAK DAN KEMENAKAN: KESEIMBANGAN PERAN DALAM SISTEM MATRILINEAL MINANGKABAU
-
STRATEGI KEJAYAAN SULTAN GEGAR ALAMSYAH: DIPLOMASI, DAGANG, DAN KEMANDIRIAN
-
ARSITEKTUR RUMAH GADANG: KEINDAHAN, KEKUATAN DAN KEARIFAN LOKAL
-
PEREMPUAN SEBAGAI PILAR UTAMA DALAM SISTEM MATRILINEAL MINANGKABAU
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL