Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno; Kuncinya Hanya Disiplin Protokol Kesehatan Untuk Mengatasi Covid-19

Padang (Minangsatu) - Menyikapi kondisi terkini banyaknya penambahan angka positif Covid-19 yang terjadi di Sumatera Barat, menimbulkan banyak tanggapan, antara lain memberlakukan kembali PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Sampai hari ini terkonfirmasi pasien infeksi Covid-19, bertambah 84 orang. Berarti total positif di Sumbar, mencapai 2.240 orang. 

Menanggapi situasi tersebut, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, menyatakan, PSBB tidak mungkin mendapat izin lagi dari pemerintah pusat karena kebijakan pusat lebih tertuju pada pertumbuhan ekonomi.

"Dan kondisi ini mesti kita hadapi dengan satu kata kunci pentingnya disiplin protokol kesehatan, tegas Irwan Prayitno.

Berbicara pada webinar bersama Dinas Kesehatan dan RSUD se Sumatera Barat, di kantor gubernur, Selasa (1/9/2020), Gubernur mengungkapkan, dari banyak data dan informasi yang ada rata-rata yang terkena positif karena mereka lalai tidak jalan protokol kesehatan dengan baik. Bahkan ada yang mengatakan tidak percaya covid, tetapi setelah mereka terkena baru sadar.

"Hingga saat ini saya tetap aktif dan bertemu banyak orang setiap hari, Insya Allah dengan disiplin protokol covid sampai hari ini dengan lebih 16 kali lakukan swab hasilnya negatif. Ini dapat menjadi referensi bahwa dengan pelaksanaan disiplin protokol kesehatan yang benar, kita bisa selamat dari penyebaran Covid-19," ujar Gubernur.

Irwan Prayitno mengatakan, kemarin telah menelpon Bupati Agam membicarakan penambahan masyarakat yang terkonfirmasi positif, karena ada pesta perkawinan yang kurang menerapkan protokol kesehatan.

"Dan saat Bupati Agam telah menerbitan surat edaran pelarangan melakukan alek pernikahan dan untuk akad nikah hanya dibolehkan maksimal kehadiran 20 orang di Kabupaten Agam. Ini sebuah tindak prefentif yang baik agar masyarakat tegas mengikuti disiplin protokol kesehatan dengan baik dan benar," katanya.

Gubernur juga mengatakan pemerintah provinsi Sumbar akan selalu berupaya menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para medis dan kebutuhan labor Fakultas Kedokteran Unand dan tidak ada kekurangan seperti pada awal-awal penanganan.

"Kita mengapresiasi pengabdian para medis yang berjibaku di lapangan dalam penanganan covid. Insya Allah, tidak mendahuli Tuhan jika para medis kita menjalankan disiplin protokol kesehatan, tidak akan terpapar covid. Begitu kita mesti menyesuaikan diri dengan adaptasi baru ini aman covid," ujarnya.

Irwan Prayitno juga mengatakan akan dilakukan penegakan aturan disiplin protokol kesehatan melalui Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku bagi setiap orang sebagai kebiasan untuk antisipasi penyebaran Covid-19.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pemerintah provinsi bersama DPRD akan menuntaskan pembuatan Perda. Dengan Perda kita dapat dengan tegas menerapkan disiplin protokol kesehatan, bisa didenda dan kurungan. Dengan aturan ini diharapkan penerapan disiplin kesehatan dapat berjalan baik," ungkapnya.

Dr. Andani Eka Putra, Kepala Laboratorium Infeksi Biomedik, Fakuktas Kedokteran Unand, dalam kesempatan menyebutkan ada 2 metode penanganan yang dilakukan, pertama bertindak terhadap orang terkonfirnasi positif Covid-19, dengan 3 (tiga) T, testing, tracking, treatment dan isolasi.

Kedua langkah terhadap orang yang tidak terkonfirmasi positif, adalah dengan menerapkan pola hidup baru disiplin protokol kesehatan, terutama pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.

Saat ini jumlah sampel yang masuk sudah melebih 4000 sampel dan tim bekerja dari pagi hingga pagi pula, hampir sudah dirasa siang hari saja. Hasil hari ini maksimal baru 3500 sampel perhari.

"Kita sudah mengirim surat ke Kementeriam Kesehatan dan BNPB untuk menambah peralatan dan perlengkapan untuk meningkatkan produktifitas Labor FK Unand agar mampu melayani 4000 - 5000 sampel perhari," harapnya.