- Kamis, 6 Juni 2024
Gubernur Sumbar Apresiasi Inovasi Lingkungan Dari Mitra Binaan PLN Pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Padang, (minangsatu) – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, memberikan apresiasi tinggi terhadap produk-produk inovatif dari mitra binaan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat yaitu Minagot dan Kelompok Bank Sampah Pasie Nan Tigo dalam momen acara aksi bersih pantai Program Green Employee Involvement yang diselenggarakan oleh PLN UID Sumbar di Pantai Puruih, Kota Padang, pada Rabu, (5/06)
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 400 peserta yang terdiri dari volunteer pegawai PLN grup , tenaga alih daya (TAD), pasukan kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Sumbar, Dinas Pariwisata ,relawan Komunitas Asar Humanity, mitra binaan PLN, serta komunitas pengelola sampah setempat.
“Produk-produk dari mitra binaan PLN Peduli ini merupakan sebuah edukasi yang sangat bagus dan bisa di contoh lansung oleh masyarakat umum untuk mengurangi dan memanfaatkan limbah sampah dengan bijak sehingga menjadi barang bermanfaat dan berguna. Mari kita apresiasi agar kelompok ini dapat selalu tumbuh sebagai solusi konkrit mengatasi masalah sampah di Kota Padang dan Sumatera Barat pada umumnya” Ungkap Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.
Mahyeldi dengan penuh semangat, mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai lingkungan hidup dan menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam mengelola sampah seperti yang di lakukan oleh mitra binaan PLN Peduli ini.
Sementara itu General Manager PLN UID Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho, mengungkapkan rasa bangga atas suksesnya kegiatan tersebut dan mengapresiasi semua pihak, khususnya mitra binaan yang telah berpartisipasi. Kedua mitra binaan ini pernah mendapat anugerah CSR Award kategori lingkungan.
“Partisipasi PLN UID Sumbar dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 tidak hanya menjadi bukti nyata dari dedikasi terhadap kelestarian lingkungan, tetapi juga menunjukkan bahwa inovasi dan kolaborasi dapat menghasilkan solusi yang berdampak positif bagi masyarakat, tentunya selaras dengan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 12, yakni konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab,” tutur Eric Rossi.
Eric melanjutkan Mitra binaan PLN Peduli yang PLN hadirkan menjadi sarana informasi dan edukasi untuk melaksanakan penanggulangan baik sampah organik dan unorganik atau pemilahan 3R (reduce, reuse, recycle). Seperti MinaGot Sumbar, kelompok usaha budi daya maggot Black Soldier Fly (BSF) yang memiliki nilai ekonomis sebagai alternatif pakan ternak. Sementara Bank Sampah Pasie Nan Tigo adalah kelompok daur ulang sampah yang berhasil mendaur ulang sampah menjadi barang-barang seperti tas, dompet, dan lainnya yang memiliki nilai jual tinggi.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen semua pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan. Partisipasi aktif dari berbagai komunitas dan mitra binaan PLN Peduli menunjukkan bahwa dengan inovasi dan kolaborasi, kita dapat menciptakan solusi berkelanjutan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Editor : boing
Tag :#PLN #UIDSumbar #Minangkabau #minangsatu
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
BURUAN AJUKAN! CARA MUDAH PINJAMAN KUR BRI ONLINE HINGGA RP50 JUTA DI KUR.BRI.CO.ID
-
BANK NAGARI: MESIN WAKAF PRODUKTIF SUMBAR, DARI TRUNTUM KE TURBIN PEMBANGUNAN
-
BANK NAGARI DAN MOTOPLEX PEKANBARU JALIN KERJA SAMA PEMBIAYAAN MOTOR PREMIUM
-
IWC 2025 RESMI DIBUKA DI PADANG: BERIKUT PESAN PARA TOKOH PENTING
-
PT SEMEN PADANG DUKUNG PELATIHAN TATA BOGA UNTUK WARGA TELUK BAYUR, DORONG KEMANDIRIAN EKONOMI KELUARGA KURANG MAMPU
-
PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA FURNITURE BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
-
DIMANA MUSEUM KOTA BUKITTINGGI?
-
"ANAK DARO" DIKLAIM KOPI KERINCI JAMBI OLEH ROEMAH KOFFIE, POTENSI PENCAPLOKAN BUDAYA MINANG PICU KONTROVERSI
-
MEMBUMIKAN KOPI MINANG: DARI SEJARAH 1840 HINGGA GERAKAN MENANAM KAUM
-
FWK MEMBISIKKAN KEBANGSAAN DARI DISKUSI-DISKUSI KECIL