HOME SOSIAL BUDAYA PROVINSI SUMATERA BARAT
- Jumat, 19 Juli 2024
FKPT Adakan Coaching Enumerator Sumbar Untuk Survey Indeks Potensi Radikalisme IPR Dan Indeks Resiko Terorisme IRT
FKPT Adakan Coaching Enumerator Sumbar untuk Survey Indeks Potensi Radikalisme IPR dan Indeks Resiko Terorisme IRT
Padang (Minangsatu) - Kekerasan digital tak terhindarkan menjadi salah satu pemucu munculnya radikalisme di kalangan masyarakat. Ujaran yang bernada ekstrem di media sosial telah memancing tersemainya sikap radikal para netizen.
“Ini menjadi peringatan kepada kita semua yang senantisa berharap kehidupan yang damai harmonis, saling menghargai dan menjaga keutuhan persatuan bangsa,” kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumbar, Adil Mubarak, dalam pertemuan dengan tim survei Indeks Potensi Radikalisme (IPR) dan Indeks Resiko Terorisme (IRT) di gedung Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang, Jumat pagi (19/7/2024).
Tahun ini kata dia, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya akan dilaksanakan lagi survei IPR dan IRT Sumatera Barat yang akan dikompilasi menjadi IPR dan IRT secara nasional oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Menurut Ketua Bidang Penelitian FKPT Sumbar Aidil Aulya, tahun ini IPR akan ditekankan juga untuk melihat tingkat kekerasan digital di tengah masyarakat.
“Tahun ini juga dimasukkan sasaran memotret praktik politik identitas di tengah masyarakat sekarang ini,” kata akademisi UIN Imam Bonjol ini.
Survey yang dilakukan oleh BNPT-FKPT ini didukung bersama-sama oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kajian Terorisme UI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Center for Security and Foreign Affairs (CESFAS) UKI, Semai Research, Nasaruddin Umar Office, The Nusa Institute, Daulat Bangsa, Setara Institute, dan Alvara Research Institute.
Ini untuk mengukur sejauh mana upaya mencegah radikalisme dan menanggulangani terorisme di Indonesia sudah berhasil. “Sebagai gambaran terdapat kenaikan Indeks Potensi Radikalisme pada tahun 2023 sebesar 1.7 dibanding tahun 2022. Indeks Potensi Radikalisme tahun 2023 mencapai 11.7 lebih tinggi dibanding tahun 2022 yang mencapai 10.0, namun masih lebih rendah dibanding tahun 2020 yang mencapai 12.2.
"Kegiatan ini berupa pengumpulan data penelitian menggunakan pendekatan riset kuantitatif," ujar Aidil.
Pengumpulan data juga dilakukan melalui metode wawancara tatapmuka (face-to-face interview), dengan sampel diambil menggunakan multistage random sampling. Pada tahun 2024 Survei IPR dilakukan pada sampel sebanyak 14.500 orang dari 1.437 kelurahan/desa, 89 Kabupaten, dan 68 Kota di 34 provinsi.
Editor : ranof
Tag :#Survey IPR IRT Sumbar #Fkpt sumbar #Padang
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PWI PUSAT GELAR UKW, DAERAH YANG DIBEKUKAN HARUS ADA REKOMENDASI PLT
-
GUBERNUR MAHYELDI SUKSES TINGKATKAN PENDAPATAN PETANI HUTAN MELALUI OPTIMALISASI PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL
-
MALAM PUNCAK FABN 3, WAGUB AUDY JOINALDY JABAT KETUA DPW MATRA SUMBAR 2024-2027
-
EPYARDI ASDA AKAN JEMBATANI PENGEMBANGAN RSUP M. DJAMIL PADANG
-
BNPT APRESIASI GAGASAN SUMBAR, BERIKAN MODUL WAWASAN KEBANGSAAN DARI HULUNYA; KEPADA GURU DAN ANAK USIA DINI
-
EFISIENSI DAN INOVASI DI ERA DIGITAL PEMANFAATAN APLIKASI SISTEM CERDAS PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI
-
MEMBANGUN BUDAYA PENULISAN BUKU: PERAN AKTIF DOSEN DAN STRATEGI UNIVERSITAS DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
-
AJARAN DAN KARAKTER DALAM PERMAINAN ANAK
-
ATASI TRAUMA PASCA BENCANA DENGAN BERMAIN
-
SURGA TERSEMBUNYI SUMATERA BARAT, PESONA ALAM YANG JARANG DIJAMAH