HOME HUKRIM KOTA PADANG

  • Senin, 7 Juni 2021

Era Wiharto, Kalapas Klas II A Padang, Tegas Untuk Perubahan Dan Kebaikan

Era Wiharto, Kalapas klas II Padang.
Era Wiharto, Kalapas klas II Padang.

Padang (Minangsatu) - Sosok Era Wiharto tak asing lagi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dibeberapa Lembaga Pemasyarakatan dan Rutan. Pasalnya, laki-laki yang kini bertugas di Padang telah malang melintang di berbagai lapas dan rutan diindonesia.

Era Wiharto, yang dikenal santai tapi tegas ini, setiap mengemban amanah untuk bertugas di suatu Lapas dan Rutan, selalu membuat terobosan dengan program-yang selalu bertujuan untuk memanusiakan warga binaan. Terobosan yang dilakukannya antara lain untuk menyiapkan kompetensi keahlian bagi WBP.

Hal itu tentu tidak lepas dari tujuan penting agar begitu mereka (WBP) kembali ke tengah-tengah masyarakat dapat menjadi manusia seutuhnya dengan aktivitas baru melalui kompetensi keahlian yang didapat selama menjalani pembinaan di Lapas. Warga Binaan diberi pendidikan kompetensi berbagai keahlian wirausaha. "Inilah peran penting Lapas dalam menyiapkan dan mengubah prilaku narapidana dari yang dianggap tidak baik menjadi lebih baik," ungkap Wiharto.

Diharapkan, begitu mereka keluar dan kembali ke masyarakat dengan ilmu kewirausahaan dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri. Inilah yang di bangun Lapas saat melalui sistem pemasyarakatan berasaskan pembinaan yang disesuaikan dengan Pancasila.

Era Wiharto mengaku kenyang pengalaman bertugas dari satu Rumah Tahan (Rutan) dan Lapas di berbagai daerah, termasuk Lapas I Batu, Nusakambangan, yang terkenal dan ditakuti napi (WBP). Ada pula kenangan indahnya yang selalu membekas, saat bertugas di Lapas Kelas IIA Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumut. Saat bertugas di sana, ada seorang kakek yang biasa disebut Kakek Medan. Beliau mengutarakan kepada Era Wiharto bila selesai menjalani hukuman ingin tetap tinggal di Lapas Kelas IIA Rantauprapat karena Lapas sudah dianggap rumahnya sendiri dan justru merasa nyaman. “Takutnya kalau saya kembali ke masyarakat justru berbuat jahat lagi. Biarlah saya menghabiskan sisa hidup saya di sini (Lapas Rantauprapat, red). Karena saya di sini merasa dimanusiakan,” ucap kakek itu ditirukan Era Wiharto.

Mendengar itu, Wiharto tersenyum haru. “Tidak bisa kek! Kakek pasti bisa diterima masyarakat diluar sana selama tetap menerapkan hidup dengan sistem pembinaan yang sudah kita berikan. Inilah tugas kami, karena Lapas bukan tempat balas dendam tetapi menjadikan manusia lebih baik,” balas Era Wiharto sembari memberi semangat Kakek Medan.

Sepenggal cerita itu membuktikan Era Wiharto berhasil menjalankan tugas yang diembankan kepadanya oleh negara. Kini, Era Wiharto, sejak awal 2021 pindah tugas dari Lapas Kelas II A Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara ke Lapas Kelas IIA Padang, Sumatera Barat.

Namun Era Wiharto tetaplah pribadi yang tidak mudah cengeng dan tetap tegas. Baginya tugas seberat apapun harus siap dijalankan. Ia menyatakan bahwa sebelum masuk permainan, terlebih dahulu harus paham aturan mainnya. “Sebagai petugas pemasyarakatan harus memahami semua aturan dan prosedur dalam melaksanakan tugas dan fungsi. Khususnya pengamanan harus selalu diwaspadai dan tidak boleh lengah karena yang dijaga bukanlah patung, namun manusia yang memiliki akal dan pikiran yang tidak bisa diketahui apa yang mereka pikirkan,” ujarnya.

Dibalik itu, Era Wiharto sedikit berbagi pengalaman yang tidak bisa dilupakan selama bertugas. Saat dirinya ditugaskan sebagai Kepala Pengamanan Khusus Ruang Isolasi bagi Terpidana Mati di Nusakambangan 2013-2017. Karena beberapa Terpidana Mati yang akan dieksekusi berada diruang isolasi sering sekali bercengkerama di ruang kerjanya sebagai Kabid Giatja Lapas Kelas I Batu, Nusakambangan. Bahkan, selama di Lapas Kelas I Batu, Nusakambangan, Ia, harus berjauhan dengan keluarga, isteri dan anak-anak. “Nusakambangan adalah Pulau Penjara yang masih diselimuti oleh hutan lebat. Banyak terdapat binatang buas seperti Macan Kumbang, Macan Tutul dan ular berbisa,” kenangnya.

Sulitnya berkomunikasi melalui handphone ketika di Nusakambangan tidak menjadikan Era Wiharto menyerah. Kondisi itu justru membuat dirinya menjadi lebih disiplin. “Terkadang kita sebagai petugas Lapas justru seperti menjalani penjara ketika di Nusakambangan. Karena tinggal di rumah dinas yang berdekatan dengan Lapas, terkena dampak dari Penggunaan Jammer atau pengacak sinyal,” sebutnya sembari tersenyum.

Kini, perintah pimpinan di Kementerian Hukum & HAM, memberi amanah pada Era Wiharto, dipercaya menjadi Kepala Lapas Kelas IIA Padang, Sumatera Barat. Semoga dibawah kepemimpinannya, Lapas Kelas II A Padang menjadi Lapas percontohan bagi seluruh Lapas di Indonesia, aamiin.

BIO DATA SINGKAT 

Nama: Era Wiharto
Isteri: Nur Afiril Utami
Anak-anak :
1. Sepridanur Ridwantono
2. Aura Dwi Kharisma
3. Achmad Shabil Al-Adha
4. M. Ragil Wiharto

Karier:
1. Lapas Rantauprapat 1 Januari 1990-2004.
2. Kepala Cabang Rutan Padang Sidempuan di Subuhuan 2005-2006.
3. Kepala Cabang Rutan Kota Pinang 2006-2008.
4. Kepala Rutan Pangkalan Brandan 2008-2010.
5. Ka KPLP I Medan 2010-2012.
6. Kabid Giatja Lapas I Batu Nusakambangan 2013-2017.
7. Kalapas Payakumbuh 2017-2019.
8. Kalapas Rantauprapat 2019-2020.
9. Kalapas Padang 2021


Wartawan : Rilis/Jmg
Editor : ranof

Tag :#Kalapas klas II Pasang#Era Wiharto#Tegas untuk perubahan#Kebaikan wbp#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com