HOME PERISTIWA KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

  • Jumat, 3 Maret 2017

Empat Meninggal, Delapan Mobil Diduga Terseret Longsor

rapat mendadak di lokasi
rapat mendadak di lokasi

LIMAPULUH KOTA (Minangsatu)-Bencana banjir diiringi longsor di sejumlah titik ruas jalan Sumbar-Riau terjadi Jum'at (3/3). Bencana longsor di Kec. Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota ini merupakan yang terparah dan memilukan sepanjang tahun 2017 ini.

Selain merendam ribuan rumah penduduk, menghancurkan kebun dan lahan pertanian, akses jalan Payakumbuh-Pekanbaru lumpuh total. Longsor ini juga dilaporkan empat korban meninggal dunia. Bupati Limapuluh Kota yang beradandi lokasi kejadian bersama Kapolres dan Kepala BPBD memastika empat korban meninggal sudah dievakuasi.

Dari data yang dihimpun  Minangsatu.com Jumat (3/3) sore, memastikan sejumlah titik longsor terjadi pada jalan Sumbar-Riau antara Kilometer (KM) 17 hingga Km 20 terdapat 21 titik longsor. Bahkan di kawasan Sibumbun kondisi jalan pitis total.

Sementara di kawasan jalan Tan Malaka Maek, Kecamatan Bukit Barisan, juga terjadi longsor akibat curah hujanuang tinggi. Hal serupa diikuti di kawasan jalan Sungai Naniang-Baruah Gunuang, Kecamatan Bukit Barisan serta jalan Tan Malaka, Limbanang, Kecamatan Suliki. 

Sementara lokasi banjirnyang terparah terjadi di hampir seluruh nagari di Kecamatan Pangkalan Koto Baru,  Kecamatan Kapur IX,  Kecamatan Harau Kecamatan Mungka, Kecamatan Payakumbuh, Kecamatan Lareh Sago Halaban, dan Kecamatan Suliki. 

Dilaporkan wartawan Minangsatu.com, untuk melakukan bantuan pada korban dan warga yang terkena dampak banjir Pangkalan, pemerintah Kabuapten Limapuluh Kota bersama jajaran Kepolisian setempat selain menerjunkan tim gabungan, Dalmas dan Tim Sar Polda Sumbar  menerjunkan pasukan  1 SSK atau 4 truk. " Penanganan darurat terus kita upayakan hingga malam nanti (Juma'at-red)," ungkap Irfendi Arbi yang terus melakukan koordinasi di lokasi kejadian.

Jalan Putus

Dari penelusuran, dampak hujan deras mengakibatkan sedikitnya 12 titik banjir genangan di 7 Kecamatan,   dengan titik tertinggi dan terparah 1,5 meter di Kec. Pangkalan akibat meluapnya sungai Maek. Seedangkan jalan negara yg menghubungkan Sumbar - Riau terputus karena ada 9 titik lokasi kongsor di wilayah Kec. Pangkalan, termasuk akses menuju kota Kec. Pangkalan yg terkena banjir juga terputus seluruhnya Di Kab Limapuluhkota terdapat 13 titik longsor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Nasriyanto, menyebut ada delapan mobil yang tertimpa material longsor di kawasan Kilometer 17 Koto Alam Kecamatan Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota-Sumbar.

Hingga Jumat 3 Maret 2017 malam, belum ada satupun kendaraan yang dievakuasi petugas. Petugas  fokus pada pencarian korban yang tertimbun material longsor ataupun yang terseret ke jurang di kedalaman sekitar 100 meter.

“Kita fokus evakuasi korban. Empat diantaranya telah berhasil dievakuasi dalam kondisi telah meninggal dunia. Besok kami akan terus melakukan pencarian, untuk memastikan apakah masih ada korban yang tertimbun atau yang jatuh ke jurang,” ujar Nasriyanto.

Ditengah terjadinya bencana,  Tim gabungan BPBD Limapuluhkota bersama Polisi (Brimob), TNI, Basarnas, PLN, Dinas Sosial, Dinkes, dan relawan terus berupaya membersihkan material longsor untuk menuju Kec. Pangkalan yang terdampak banjir. Tim terus melakukan pencarian dan evakuasi korban delapan mobil yang tertimpa longsor di KM 17 Koto Alam Kec. Pangkalan.

[ Rahmat Simona ]

 

 


Wartawan : Rahmat Simona
Editor :

Tag :#longsor #Pangkalan

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com