HOME POLITIK PROVINSI SUMATERA BARAT
- Kamis, 1 September 2022
DPRD Sumbar Paripurnakan Penetapan KUA-PPAS APBD Perubahan 2022

Padang (Minangsatu) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan rapat paripurna pengambilan keputusan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran (TA) 2022. Paripurna dipimpin ketua DPRD Sumbar Supardi, didampingi wakil ketua Irsyad Syafar dan Suwirpen Suib, serta Sekretaris Dewan Raflis, Kamis (1/9/2022).
Pada kesempatan tersebut Supardi, mengatakan pembahasan dan penetapan anggaran tertuang dalam pasal 161 Peraturan Pemerintah nomor 12 tahun 2019, yang menjelaskan perubahan APBD dapat dilakukan apabila pelaksanaan APBD tidak sesuai asumsi KUA, baik terhadap belanja maupun pendapatan.
Selain itu, pada pasal 162 dijelaskan pula tentang formulasi yang dilakukan kepala daerah untuk perkembangan tidak sesuai dengan asumsi KUA-PPAS perubahan berdasarkan perubahan RKPD.
Sesuai dengan undang-undang nomor 13 tahun 2022 tentang perubahan atas undang-undang nomor 12 tahun 2011, sebelum dilakukan pembahasan, semua Ranperda dan Ranpergub dilakukan harmonisasi, pembulatan dan pemantapan konsepsi oleh Kementrian Hukum dan HAM.
Salah satu anggaran yang ditetapkan adalah rehab dan rekon pasca bencana Pasaman dan Pasaman Barat, sebesar Rp34.250.000.000 (34 miliar 250 juta rupiah), untuk mempercepat pemulihan daerah bencana tersebut.
Pada rapat tersebut ketua DPRD Sumbar juga menyinggung tingginya inflasi Sumbar mencapai 802 (yoy), tertinggi ke-2 nasional. Menurut Supardi penyebabnya adalah, karena tingginya harga cabe merah, bawang, tembakau dan air kemasan, sementara Sumbar memiliki program unggulan, namun tidak menampakkan hasil nyata.
"Kita memiliki program unggulan pertanian, yang anggarannya 10% dari APBD, namun tampaknya program unggulan tersebut tidak menunjukkan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu perlu dievaluasi kembali, baik kegiatannya maupun sasarannya," tegas Supardi.
Selain masalah inflasi, sebelum menutup sidang paripurna, ketua DPRD Supardi juga menyinggung masalah guru honor SMA/SMK di Pesisir Selatan yang sudah 5 bulan belum menerima honor, padahal sudah dialokasikan pada APBD tahun 2022. "Agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar, maka honor para guru tersebut segera dibayarkan," tegas Supardi.
Paripurna juga dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Hansasri yang mewakili Gubernur, Forkompinda, OPD dan stakeholder lainnya.
Editor : ranof
Tag :#Paripurna dprd #Keputusan kua-ppas #Anggaran 2022 #Sumbar
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KOMISI IV DPR RI APRESIASI POTENSI SUMBAR, SAATNYA SEKTOR UNGGULAN DIANGKAT KE PUSAT
-
GUBERNUR MAHYELDI TARGETKAN RPJMD PROVINSI SUMBAR TAHUN 2025–2029 TUNTAS AWAL JULI MENDATANG
-
WAGUB VASKO TERIMA LHP LKPD 2024 DARI BPK, PEMPROV SUMBAR KEMBALI RAIH OPINI WTP KE-13 SECARA BERUNTUN
-
BAWASLU GANDENG FJPI SUMBAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK WARGA DAN PENGAWASAN PARTISIPATIF PEMILU
-
VASKO RUSEIMY: NAGARI BUKAN LAGI PINGGIRAN, TAPI BASIS KEMAJUAN SUMBAR
-
MUSIK SEBAGAI MOOD BOOSTER DI TENGAH KESIBUKAN
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU