HOME PENDIDIKAN RANTAU

  • Sabtu, 23 Februari 2019

Dompet Dhuafa Pendidikan Gagas Model Pendidikan Di Wilayah Rawan Bencana

Dompet Dhuafa Pendidikan Gelar Talkshow Kajian Pendidikan di Wilayah Bencana
Dompet Dhuafa Pendidikan Gelar Talkshow Kajian Pendidikan di Wilayah Bencana

Jakarta (Minangsatu) - Dalam rangka upaya mitigasi bencana di sektor pendidikan, Dompet Dhuafa (DD) Pendidikan menggelar talkshow bertajuk "Kajian Pendidikan di Wilayah Bencana", Jumat (22/2), bertempat di Upnormal Coffe Roaster, Cikini, Jakarta.

Talkshow yang diikuti 75 peserta dari lintas instansi itu, sebagaimana rilis yang diterima Minangsatu, adalah upaya DD Pendidikan melalui program Center for Education Study and Advocacy (CESA), untuk mengajak semua pemangku kepentingan untuk bergerak bersama dalam upaya “menyelamatkan” sektor pendidikan saat bencana terjadi.

"Target dari Kajian Pendidikan ini adalah merancang model pendidikan di wilayah bencana, mulai dari respon tanggap darurat, recovery dan mitigasi bencana sejak dini. Acara ini juga bertujuan untuk mengadvokasi konsep pendidikan di wilayah bencana agar dapat masuk dalam kurikulum pendidikan nasional," ujar Aza El Munadiyan, Managar Strategic Partnership DD Pendidikan.

Sederet pemateri yang kompeten di bidangnya hadir untuk berbagi pengetahuan. Pemateri tersebut  terdiri dari LIPI sebagai perwakilan unsur pemerintah, sedangkan dari NGO akan diwakili oleh MPBI (Masyarakat Peduli Bencana Indonesia) dan Dompet Dhuafa. 
Nugroho Dwi Hatanto, Peneliti Geofisika Laut Pusat Penelitian Oseanografi LIPI optimis bahwa mitigasi bencana akan sukses jika ada sinergi antar para pemegang kepentingan.

“Kita bisa bertukar pikiran, melupakan sekat-sekat dan memberikan informasi tentang literasi bencana,” ungkap Nugroho. 

Sementara dari MBPI diwakili oleh Koordinator Advokasi dan Akuntabilitas serta Pengembangan Kapasitas Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia, Iskandar Leman. Iskandar  menyampaikan, “Bicara mitigasi berarti bicara tentang mengurangi dampak bencana. Sedangkan jika berbicara tentang pencegahan, itu artinya bagaimana kita mengelola bencana sedemkian rupa sehingga tingkat kekuatannya berkurang."

Sedangkan Arif Haryono selaku General Manager Pendidikan Dompet Dhuafa menyampaikan bahwa bencana berdampak pada kualitas belajar mengajar. “Survey Dompet Dhuafa, 6 bulan setelah bencana masih banyak guru yang izin mengajar. Sedangkan para siswa sudah semangat lagi belajar, tetapi kecepatan mereka tidak ditopang dengan kesigapan kita dalam menyediakan tempat dan guru pengajar,” papar Arif. (k/te)


Wartawan : te
Editor :

Tag :Dompet Dhuafa #Pendidikan di daerah bencana

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com