Diluar Ekpektasi, Pemutaran Film Perdana 'Sia?' Disesaki Penonton

Diluar Ekpektasi, Pemutaran Film Perdana 'Sia?' Disesaki Penonton

Padang (Minangsatu) - Sebuah prestasi manis tengah diukir Marewai production. Bertempat di Kafe Kopi Batigo, Kota Padang, Jum'at malam (16/02/2024), kumpulan anak-anak kreatif pecinta film dan budaya ini melaunching tayang perdana sebuah film fiksi berjudul 'Sia?'.

Dari pantauan langsung Minangsatu di lokasi, pemutaran film 'Sia?' disesaki oleh banyak penonton yang hadir. Tidak hanya dari pemerhati film, namun agenda ini juga dihadiri oleh elemen mahasiswa, pecinta seni dan budaya, bahkan dari pengunjung Kopi Batigo yang tak sengaja hadirpun ikut larut dalam pemutaran film berlatar budaya minang ini.

"Kami tidak menduga akan sebanyak ini penonton yang hadir. Memang ada list undangan kami. Tapi, ini di luar ekspektasi kami. Alhamdulillah. Terima kasih banyak untuk dukungannya," ujar Rori Aroka, Sutradara Film 'Sia?'.

Disebutkan Rori, banyaknya animo penonton yang hadir serta berbagai komentar positif usai penayangan film adalah apresiasi yang luar biasa untuk penayangan film indie di Kota Padang. Biasanya, penayangan film indie terbatas pada pelaku film, mahasiswa, dan budayawan.

Sementara itu,  budayawan sekaligus birokrat Sumatera Barat, Taufik Effendi yang juga hadir menyaksikan pemutaran film 'Sia?' melemparkan pujian kepada Marewai Production atas karya yang telah mereka hasilkan. Menurut mantan Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar ini, apa yang telah dipertunjukkan Marewai membuktikan Sumbar mampu menghasilkan karya-karya berkelas di bidang film dan layak mendapat tempat dan apresiasi.

"Ini adalah sebuah batu loncatan yang luar biasa. Ternyata masih ada produsen film berkelas di Sumatera Barat dan bisa mendapat tempat di hati penonton. Selamat untuk Marewai dan kita tunggu karya-karya berikutnya yang tentu tidak kalah hebatnya dari 'Sia?' ini," ujarnya.

Najwa salah seorang penonton menyampaikan bahwa ia sangat kagum dengan karya produksi Marewai berjudul 'Sia?'. Najwa berharap Marewai dapat melanjutkan produksi 'Sia?' sehingga terjawab rasa penasaran penonton.

"Jujur. Ini film luar biasa. Saya kagum dengan orang-orang di dalam Marewai. Dengan mayoritas dukungan dari swadaya Marewai serta beberapa sponsor, ini adalah karya luar biasa. Tapi, saya akan sangat kesal kalau film ini tidak dilanjutkan, karena ceritanya masih menggantung," ujarnya sambil mengangkat dua jempol sebagai apresiasi.

Produser Film 'Sia?' Badril Hamidsyah mengaturkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mewujudkan penayangan perdana film 'Sia?' dan berharap bisa segera bisa melanjutkan kisah film ini.

"Terimakasih banyak kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terutama owner Kopi Batigo untuk fasilitasnya. Kami tidaklah sempurna dan masih berproses, karena itu dukungan dari banyak pihak akan sangat membantu kami dalam menyelesaikan karya-karya selanjutnya," tegasnya.

Sekilas Tentang Film 'Sia?'

'Sia?' bercerita tentang petualangan seorang pendekar silat. Mengambil latar kurun tahun 80-90an, film ini hadir menjawab dahaga pecinta film-film drama aksi pendekar jaman dulu. Leman yang diperankan Zera Permanapun andil langsung dalam koreografi laga bersama dengan Chalvin Pratama sebagai Samsudin (seorang intel) yang menjadi lawan mainnya. Mereka cukup sulit saat itu menentukan bagian mana saja dari gerakan silat yang patut dimasukan.

Cerita yang ditulis oleh Rori Aroka ini merupakan hasil dari bacaan dan risetnya terhadap perkembangan silat di Minangkabau. Tentang perjalanan seorang pandeka pada masa lampau kemudian ia racik menjadi sebuah cerita yang biopik, bahkan terkesan misterius.

Dengan berbagai pertimbangan, film fiksi pertama produksi Marewai N'Co ini diberi judul "Sia?". Judul yang bahkan bisa menjadi multitafsir, tergantung sudut pandang siapa dan mengapa.

Pada awalnya film ini akan diputar perdana pada Januari 2024, tetapi karena satu dan lain hal akhirnya ditunda bulan Februari. Setelah diskusi alot, film 'Sia?' sepakat ditayangkan perdana pada bulan Februari tanggal 16.

Sinematografi yang elegan menambah daya tarik film sehingga patut ditonton. Badril HS menyempurnakan hasil pengambilan video film ini layaknya menyiapkan sesuatu yang besar.

Begitu juga alur cerita yang longgar adalah salah satu siasat Rori Aroka sebagai sutradara memaksimalkan aktor, biar tidak terkesan memaksakan atau nampak tempelan belaka. Penonton akan disajikan adegan-adegan yang ikonik, kadang mengundang gelak tawa, kadang merasa gambaran ironis semata.

Pemeran

Leman : Zera Permana

Saripah : Ardanela

Samsudin : Chalvin Pratama

Salewa : Riska Atika

Siti : Anjali Sabna

Mak Datuak : Budi Irwandi

Supir Datuak : Harry Ngik

Saipul : Hanifega Satria

Lintono : Rizki Aprima

Kepala Kampung : Risnandar Tjia.

Tim Produksi

Produser: Badril HS

Sutradara: Rori Aroka

Ast Sutradara: Harry Ngik

Artistik : Arif P. Putra

Koordinator loc: M. Fajri Aji

DOP:  Rimba Satu Awan

Ast Dop : Rian FS

Editor: Mahameru Project

Music: Harry Ngik & Ferri Irawan