HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN SOLOK SELATAN

  • Rabu, 16 November 2022

Desmeri: Solok Selatan Kabupaten Toleran Kebinekaan

Kabid GTK Disdikpora Solok Selatan (Desmeri, S.Pd.) bersama Kacabdin/Korwas (Sarman, M. Pd.), Koordinator FSP BGP (Firmansyah) dan Fasilitator (Cecep Trisnaldi) saat Pembukaan Lokakarya Toleransi Kebinekaan.
Kabid GTK Disdikpora Solok Selatan (Desmeri, S.Pd.) bersama Kacabdin/Korwas (Sarman, M. Pd.), Koordinator FSP BGP (Firmansyah) dan Fasilitator (Cecep Trisnaldi) saat Pembukaan Lokakarya Toleransi Kebinekaan.

Padang Aro (Minangsatu) - Kabupaten Solok Selatan secara faktual adalah masyarakat bineka, yakni masyarakat yang memiliki identitas kebinekaan baik secara internal maupun eksternal. 

Secara internal, masayarakat Kabupaten Solok Selatan adalah masyarakat beretnis Minangkabau namun memiliki asal usul genealogis dan historis yang setidaknya terdiri atas dua kelompok, yakni masyarakat Alam Surambi Sungai Pagu dan masyarakat Rantau Duo Baleh Koto. 

Sementara itu, secara eksternal, masyarakat Solok Selatan terdiri atas masyarakat beretnis Minangkabau, Jawa, Sunda, Batak, dan kelompok suku bangsa Nusantara lainnya. 

Demikian disampaikan Desmeri, S.Pd. Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Solok Selatan kepada Minangsatu melalui platform Whats App pada Rabu (16/11/2022) berkaitan dengan penyelenggaraan Lokakarya Toleransi Kebinekaan Program Sekolah Penggerak Angkatan II Solok Selatan pada hari sebelumnya (Selasa, 14/11/2022), di Hotel Pesona Alam Sangir, Padang Aro. 

“Fakta sosial keberagaman masyarakat Solok Selatan itu adalah praktik baik harmoni kehidupan berkebinekaan atau harmoni multikultural. Dalam hubungan itu, keempat belas Sekolah Penggerak yang ada di Kabupaten Solok Selatan saat ini diharapkan menjadi motor penggerak dalam menebarkan 'virus positif' dalam melanggengkan dan mengembangkan wawasan kebinekaan melalui dunia pendidikan di negeri Seribu Rumah Gadang ini," katanya 

"Dinas Pendidikan hadir untuk koordinasi, harmonisasi, dan sinkronisasi bersama Sekolah Penggerak dalam pergerakan untuk peningkatan mutu pendidikan. Dengan begitu, Kami optimis, Kabupaten Solok Selatan segera menjadi Kabupaten Berwawasan Multikultural,” ulasnya. 

Desmeri menjelaskan bahwa kegiatan yang diselenggarakan sehari penuh tersebut dibuka langsung oleh Beliau selaku  Kabid GTK atas nama Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Solok Selatan. 

Hadir dalam upacara pembukaan Kacabdin Disdikprov Sumbar Wilayah III diwakili Sarman, M.Pd (Koordinator Pengawas Solok Selatan), Pimpinan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat diwakili Firmansyah, S. Pd. dan empat Pelatih Ahli/ Fasilitator Sekolah Penggerak Daerah Tugas Kabupaten Solok Selatan, yakni: Dr. Hasanuddin, M. Si., Dr. Arnelis, M. Si., Drs. Cecep Trisnaldi, M. Pd.  dan Tesya Cahyani Kusuma, M.Pd. 

Lokakarya tersebut diikuti oleh 14 orang Kepala Sekolah dan 28 orang Guru dalam Komunitas Pembelajaran di 14 Sekolah Penggerak. Keempat belas sekolah tersebut adalah SDN 02 Sikumbang, SDN 07 Mudiak Lawe, SDN 08 Karang Putih, SDN 13 Bangko, SDN 15 Kampai, SDN 16 Blok Nol, dan SDN 19 Taluak Aia Putiah. Pada jenjang SMA diikuti oleh SMAN 3 Solok Selatan. Jenjang SMP adalah SMPN 09, 28, dan 32 Solok Selatan. Sedangkan jenjang TK/ PAUD adalah TK Nurul Husna Timbulun, TK Al-Irsyad, dan TK Arafah Koto Birah.(*)


Wartawan : Hasanuddin Dt Tan Patih
Editor : Benk123

Tag :#solok selatan

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com