HOME PARIWISATA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
- Jumat, 4 Mei 2018
Desa Madobak Mentawai Terpilih Sebagai Desa Terbaik Di Indonesia

MENTAWAI, (minangsatu) – Desa Madobak Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai terpilih sebagai desa terbaik dalam kategori Desa Adat Terbaik se Indonesia.Penilaian sebagai desa terbaik kategori desa adat itu diberikan oleh Pemerintah melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian Pariwisata melalui program pengembangan desa wisata. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Mentawai, Desti Seminora membenarkan adanya penghargaan dari pemerintah itu dengan terpilihnya desa Madobak sebagai desa terbaik se Indonesia. “ ya penghargaan itu diberikan pada pertengahan tahun 2017 lalu, desa madobak terpilih masuk dalam 10 desa wisata terbaik nasional,” Ujar Desti di Tuapejat, Jumat, (4/5) Menurut Desti, Desa Madobak merupakan salah satu desa di Mentawai yang masyarakatnya tetap mempertahankan adat dan budaya asli Mentawai yang hingga saat ini masih ada dan terpelihara dengan baik oleh masyarakat di desa itu, sehingga Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sekaligus Kementerian Pariwisata menganggap warga desa Madobak terbukti mampu mempertahankan potensi yang ada, terutama dibidang adat dan budaya, sehingga berdampak pada penguatan pariwisata Indonesia di mata dunia. Pengembangan desa wisata, kata Desti merupakan salah satu program yang terus digenjot Pemerintah melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sekaligus Kementerian Pariwisata. Terkait dengan pengembangan desa wisata itu, kata Desti Pemerintah Mentawai melalui dinas pariwisata mengembangkan 2 desa di Kecamatan Siberut Selatan yakni desa Muntei dan desa Madobak sebagai desa wisata. “ Ya desa Madobak dan desa Muntei, memang kita jadikan kawasan konservasi wisata berbasis budaya, karena budaya asli Mentawai sampai saat ini masih ada di dua desa itu, jadi harus kita pertahankan itu, jangan sampai hilang," kata Desti. Meski telah terpilih sebagai desa terbaik dalam kategori desa adat, namun di desa Madobak belum memiliki sarana penunjang seperti kantor, toilet serta sarana penunjang fasilitas wisata lainnya. "Kita memang akan membangun fasilitasnya mengingat di sana sebagai penunjang, tidak mungkin pariwisata tidak ada fasilitasnya," kata Desti. Desa Madobak kata Dia, merupakan kawasan desa yang masih sangat asri, alamnya masih bersih, dan dihuni komunitas masyarakat yang masih memegang tradisi adat Mentawai yang kuat, sementara desa wisata budaya di desa Muntei yang berlokasi berdekatan dengan pelabuhan Maileppet di kecamatan Siberut Selatan, menurut Desti juga sangat strategis, mengingat pelabuhan Maillepet selalu ramai dengan kedatangan dan keberangkatan penumpang, “ ini sangat strategis tentu karena masyarakat atau pengunjung bisa langsung melihat seperti apa budaya Mentawai, pelabuhan Maillepet ini merupakan pintu masuk bagi wisatawan baik lokal maupun manca negara di Siberut,” Ujar Desti. Desti menambahkan, untuk menunjang desa wisata itu, dibutuhkan peran masyarakat karena budaya itu ada pada masyarakat itu sendiri, wisatawan bisa menikmati makanan tradisional Mentawai yang mana disajikan masyarakat setempat, termasuk rumah yang menjadi penginapan. "Jadi, pengunjung bisa langsung berinteraksi dengan masyarakat, karena mereka tinggal bersama," Pungkas Desti. (rd) |
Editor :
Tag :#adatmentawai#desaterbaik
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
-
Pariwisata Mentawai Berbenah,TIC Hadir Mendata Pelancong
-
Basarnas Mentawai Pantau Keselamatan Kapal Di West Sumatra Yacht Rally 2022
-
Kapolres Jamin Keamanan Kapal Turis Yang Berlabuh Di Tuapejat
-
Menyelam Di Konservasi Bungo Rayo, Gubernur Mahyeldi Takjub Keindahan Alam Bawah Laut Mentawai
-
Gunakan Jet Ski, Wagub, Audy, Explore Potensi Wisata Kepulauan Mentawai
-
Tionghoa:Hilir Mudik Menghidupi Dan Dihidupi Budaya
-
PERBEDAAN PERAN DAN FUNGSI PEREMPUAN DI MINANGKABAU DAN MENTAWAI SUMATRA BARAT
-
Musik Minang Populer Yang Viral Di Media Sosial
-
REFLEKSI MATRILINEAL DALAM CERPEN DI JEMPUT MAMAK
-
Mitos Hari Api Di Tandikek