HOME SOSIAL BUDAYA PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Sabtu, 7 November 2020

Demi Menjaga Protkes, Alek Ibrahim Irwan, Putra Gubernur Sumbar, Hanya Kedepankan Sisi Ritual Dan Sakral Pernikahan Dalam Adat Minang

Alek pernikahan putra Gubernur Sumbar, Ibrahim Irwan dengan Nabila, melaksanakan semua prosesi Batagak Gala, Babako, dan Resepsi, sarat dengan protokol kesehatan Covid 19.
Alek pernikahan putra Gubernur Sumbar, Ibrahim Irwan dengan Nabila, melaksanakan semua prosesi Batagak Gala, Babako, dan Resepsi, sarat dengan protokol kesehatan Covid 19.

Padang (Minangsatu) - Kritikan dari banyak kalangan terhadap resepsi pernikahan putra gubernur Sumbar, di tengah pandemi Covid-19, terjawab sudah. Alek yang dihadiri undangan Sabtu (7/11/2020) terlihat sepi pengunjung. Hanya panitia dan keluarga kedua mempelai yang banyak di lokasi acara di auditorium Gubernuran.

Ternyata pola yang diterapkan, wajib pakai masker mulai dari memasuki lokasi acara, cuci tangan dengan sabun atau sanitizer, lalu cek suhu tubuh dengan thermo-gun. Melangkah ke dalam gedung tidak ada antrian mendekati pelaminan. Terlihat ada tanda untuk mengatur jarak di antara tamu sekitar satu-meteran.

Pemberian ucapan selamat, pola santun tanpa bersentuhan dari jarak beberapa meter. Berfoto pun hanya diizinkan sama jauhnya, tidak berjejer. Tamu berdiri agak ke depan dalam komposisi yang masih terlihat rapi. Selesai foto, keluar menuju sayap gedung untuk mengambil makanan kotak dan dibawa pulang. Panitia tidak menyediakan meja untuk makan. Seorang pengunjung berkomentar, "ini seperti drive-thru (layanan makanan untuk di bawa pulang)," celutuknya sambil tertawa.

Di luar gedung tersedia tempat berfoto yang disiapkan formatnya, tanpa mempelai, tapi hasil cetakannya sudah seakan tamu berfoto dengan kedua mempelai.

Tampaknya gubernur Sumbar melaksanakan pesta pernikahan putra keenamnya, Ibrahim Irwan dengan Nabila Amanda, menerapkan pola ekstra ketat protokol kesehatan Covid-19. Irwan lebih mengejar nilai sakralnya suatu pernikahan dalam adat Minangkabau.

Semua prosesi adat pernikahan Minang tetap dilaksanakan, seperti batagak gala (pemberian gelar adat Minang kepada mempelai laki-laki). Acara ini digelar, Jumat (6/11/2020). Ibrahim Irwan, mewarisi gelar "Rajo Indo Sutan" dari ninik mamak menurut garis kekerabatan matrilineal (garis keturunan ibu). Dengan diberikannya gelar kepada seorang laki-laki, itu berarti keberadaan nama menjadi tiada baginya. Panggilan gelar adat ini terutama berlaku untuk pihak keluarga isterinya.

Irwan Prayitno mengatakan, resmilah Ibrahim dipanggil sesuai dengan gelar adat yang diwariskan kepadanya, Rajo Indo Sutan, sesuai dengan pepatah Minang, ketek banamo gadang bagala (kecil punya nama, besar punya gelar adat). "Tradisi pemberian gelar ini hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat Minangkabau, dan harus terus kita lestarikan," ungkap Irwan Prayitno. Acara Batagak Gala ini pun mengikuti aturan ptotokol kesehatan Covid-19 dengan sangat ketat pada setiap tamu yang datang, termasuk setiap panitia penyelenggara.

Menurut Irwan, pernikahan merupakan ritual sakral dan selalu didambakan oleh setiap orangtua mana pun. Karena itu di masa pandemi Covid-19 saat ini, ia komit menggelar pernikahan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat. "Menikahkan anak adalah kewajiban orangtua, karena di masa pandemi Covid-19, kami membatasi tamu undangan," tukasnya.

Karena terbatasnya undangan dan aturan protokol kesehatan tersebut, Irwan Prayitno bersama istri Nevi Zuairina, menyampaikan permohonan maaf kepada tamu dan masyarakat.

Setelah melangsungkan Batagak Gala, Sabtu (7/11/2020) pagi, putra ke-enam Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc Datuak Rajo Bandaro Basa dan Hj. Nevi Zuairina melakukan prosesi turun Bako atau hantaran baralek dari keluarga Ayah. Ibrahim Irwan, ST Rajo Indo Sutan, telah resmi menikahi Nabila Amanda, B.Commun, S.Sos, putri kedua H. Makky Ananda, SH, MM dan Mira Zauti Thahir, di Jakarta, 30 Agus 2020 yang lalu.

Sesuai dengan adat Minangkabau Babako, rombongan "induak bako" atau saudara perempuan dari pihak ayah di Minangkabau berjalan sambil membawa persyaratan adat menuju rumah "anak pisang" atau anak dari saudara laki-laki ibu dengan babendi-bendi (lima kereta kuda) berarak-arakan dari Rumah Gadang Taratak Paneh, Korong Gadang, Kecamatan Kuranji, menuju ketempat acara yaitu auditorium Gubernuran, Padang, Sumatera Barat.

Irwan Prayitno mengatakan, di era pandemi ini tidak ada aktivitas tanpa risiko. "Makanya kami menerapakan protokol kesehatan yang sangat ketat. Kami tidak banyak mengundang orang, selain keluarga inti, kerabat, orang-orang terdekat dan kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumbar," ungkap Irwan Prayitno. Walaupun suasana pesta pada pandemi Covid-19, terpancar dari wajah keluarga kedua mempelai sangat senang saat undangan memberikan ucapan selamat dengan memberikan salam santun tanpa bersentuhan dan berjarak. "Alhamdulillah prosesi Babako ini, berjalan lancar. Kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini," ucap Irwan.

Sekdaprov Sumbar, Alwis, juga turut bahagia dengan acara Babako pernikahan Ibrahim dengan Nabila, berharap kedua mempelai menjadi keluarga berbahagia yang sakinah (ketenteraman), mawaddah (penuh rasa cinta), warahmah (dalam kasih sayang). "Kita doakan Ibrahim dan Nabila selalu bahagia sepanjang hidupnya dan diberkahi Allah," ujar Alwis.


Wartawan : Relis/Hms-Sb
Editor : ranof

Tag :#Tradisi pernikahan adat minangkabau#Pernikahan putra ke enam gubernur sumbar#Nikah batagak gala babako resepsi#Resepsi dengan protokol kesehatan covid 19#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com