HOME PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT
- Sabtu, 19 Januari 2019
Chatib Sulaiman, Mata Rantai Perjuangan Kemerdekaan RI, Periode PDRI 1948 - 1949, Layak Jadi Pahlawan Nasional

Padang (Minangsatu) - Mengenang perjuangan Chatib Sulaiman bersama 68 pejuang kemerdekaan lainnya di Nagari Situjuah, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Yayasan Chatib Sulaiman menggelar seminar nasional dan bedah buku sekaligus menyiapkan pengusulan Chatib Sulaiman, jadi pahlawan nasional, Sabtu (19/1/2019), di Ruang Dilo Telkom Witel Padang.
Seminar nasional merupakan kegiatan dari yayasan Chatib Sulaiman, termasuk mengenang 70 tahun gugurnya Chatib Sulaiman pada 15 Januari 1949, bersama 68 pejuang kemerdekaan lainnya, yang dikenal dengan Peristiwa Situjuah.
Dalam sambutan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan, bahwa perjuangan Chatib Sulaiman merupakan seorang pahlawan Sumbar yang pantas dijadikan pahlawan nasional. Bisa ditelusuri bagaimana Chatib Sulaiman berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dari Sumatera Barat, yang masuk dalam periode perjuangan PDRI pada 22 Desember 1948 - 13 Juli 1949, yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara.
"Beliau gugur pada saat itu dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dengan dipercayainya Chatib Sulaiman sebagai Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah dalam “struktur” PDRI, Belanda melakukan penyerangan, sehingga ada 69 pejuang yang gugur dibantai Belanda, termasuk salah satunya Chatib Sulaiman," ucap Wagub.
"Kita semua pasti berharap, perjuangan - perjuangan Chatib Sulaiman dapat dihargai menjadi pahlawan nasional, dan bukan hanya sebatas nama jalan saja," tambahnya. Selanjutnya Wakil Gubernur kembali menegaskan, melalui seminar ini, harus ada langkah-langkah yang bisa memperjuangkan Chatib Sulaiman menjadi 'pahlawan nasional.'
Sebelumnya Ketua Yayasan Chatib Sulaiman, Sudarman Khatib Datuak Babangso menyampaikan, Peristiwa Situjuah adalah mata rantai yang tak bisa dipisahkan dengan eksistensi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1948-1949 di Sumatera Tengah. Ada 69 pejuang yang gugur dibantai Belanda, termasuk salah satunya Chatib Sulaiman.
Selain itu, tambah Sudarman Khatib Datuak Babangso, sebagai wujud penghormatan kepada perjuangan Chatib Sulaiman, beberapa ruas jalan utama di berbagai kota diberi nama jalan seperti di Kota Padang, namun dalam penulisannya perlu diluruskan yang selama ini 'Khatib Sulaiman' diganti dengan 'Chatib Sulaiman.'
Salah satu tujuan seminar ini adalah mengingatkan kembali kepada generasi muda akan sejarah perjuanga kemerdekaan Chatib Sulaiman dan menjadikan Chatib Sulaiman sebagai pahlawan nasional, serta bedah buku tentang Chatib Sulaiman.
Ada dua buku tentang Chatib Sulaiman, yaitu buku Berjuang dan Gugur untuk review Kemerdekaan Indonesia, karya Hikmat Israr, dibedah oleh Hasril Chaniago (Wartawan dan peminat Sejarah), dan buku karya Fikrul Hanif Sufyan, berjudul Sang Republiken (Biografi Chatib Sulaiman 1924-1949) dianalisis Mestika Zed (Guru Besar Sejarah UNP).
“Seminar ini adalah bertaraf nasional, yang nantinya akan membicarakan dan sekaligus melengkapi persyaratan pengajuan pejuang kemerdekaan Chatib Sulaiman sebagai pahlawan nasional," ujar Ketua Yayasan Chatib Sulaiman.
Hadir dalam seminar tersebut selain Wakil gubernur Sumbar, juga Wakil Bupati Limapuluh Kota, keluarga dari Chatib Sulaiman, Asvi Warman Adam (sejarawan dan peneliti dari LIPI), Dr. Wannofri Samry (Ketua Masyarakat Sejarawah Indonesia, Sumbar) dan Amril Amir (Ketua DHD 45 Sumbar). (Rel/Batuah)
Editor :
Tag :Chatib Sulaiman #Usul Jadi Pahlawan Nasional
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
GUBERNUR MAHYELDI : IDENTIFIKASI MASALAH MBG DI SUMBAR, PASTIKAN MAKANAN SESUAI STANDAR DAN HIGIENIS
-
LULUSAN PELATIHAN UMKM DIWISUDA, GUBERNUR MAHYELDI BERPESAN TERUS BERSINERGI MENGANGKAT EKONOMI SUMBAR
-
FESTIVAL LITERASI SUMBAR SIAPKAN GENERASI EMAS MENUJU INDONESIA EMAS 2045
-
WAGUB SUMBAR, VASKO : GAGASAN NAGARI CREATIVE HUB MEMERLUKAN BANYAK AHLI DIGITAL DI BERBAGAI ASPEK
-
PENINJAUAN SEKOLAH RAKYAT MENJADI KEGIATAN PERTAMA WAPRES GIBRAN SAAT KUNKER KE SUMBAR
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI