Bupati Agam Dengarkan Keluhan Masyarakat Kamang Magek

Kamang Magek (Minangsatu) - Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, berkunjung dan bersilaturahmi dengan masyarakat Nagari Magek, Kecamatan Kamang Magek, di aula kantor wali nagari setempat, Jumat (01/10/2021).

Kedatangan orang nomor satu di Agam itu, disambut  oleh Camat Kamang Magek, Rio Eko Putra, Pj Wali Nagari Magek, Emi Fandra, tokoh masyarakat, niniak mamak dan lainnya.

Pada kunjungan tersebut, Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman berdiskusi dan mendengarkan keluhan yang tengah dihadapi masyarakat Nagari Magek.

Salah seorang tokoh masyarakat Nagari Magek, Alwais, memaparkan beberapa kondisi yang terjadi di tengah masyarakat. Diantaranya sulitnya masyarakat, khususnya para petani dalam mengelola lahannya, yang dikarenakan rusaknya saluran irigasi yang ada di daerah itu.

Dijelaskan, saluran irigasi tersebut merupakan saluran irigasi utama untuk area pertanian di daerah itu.

“Saat ini, saluran irigasi tidak berfungsi dengan baik, sehingga para petani tidak bisa mengolah lahan pertaniannya,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, mengucapkan terimakasih dan mengungkapkan rasa bangganya kepada masyarakat Nagari Magek atas sambutan yang diberikan.

“Karena bisa bertatap muka secara langsung dan mendengarkan keluh kesah dari masyarakat,” ujarnya.

Menanggapi hal yang disampaikan Alwais tersebut, Bupati Agam Dr. H. Andri Warman, akan mengupayakan dan mengkoordinasikannya dengan OPD terkait untuk mencari solusi dari masalah yang tengah dihadapi.

Dikatakan, pihaknya berencana akan bergerak dan berkantor di setiap kantor wali nagari.

“Bupati berkantor di Nagari, dengan tujuan agar bisa memantau dan mendengarkan secara langsung keluh kesah dari masyarakat, sehingga nantinya masyarakat benar-benar merasa puas, karena bisa menyampaikan aspirasinya secara langsung,” ujarnya.

Di akhir kunjungan tersebut, Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, didampingi, Camat Kamang Magek, Wali Nagari Magek, tokoh masyarakat dan lainnya, meninjau kondisi saluran irigasi yang menjadi kendala bagi masyarakat.*