HOME BIROKRASI KABUPATEN SOLOK SELATAN
- Jumat, 26 Juli 2024
BPBD Gencarkan Sosialisasi Mitigasi Bencana Di Solok Selatan

Solok Selatan (Minangsatu) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, melaksanakan kegiatan sosialisasi, edukasi dan informasi terkait mitigasi bencana ke beberapa sekolah negeri dan swasta khususnya yang berlokasi pada daerah rawan atau potensi bencana.
Hal ini dilakukan dalam rangka pelaksanan komitmen bersama Kepala Daerah Solok Selatan dalam kemitigasian kebencanaan. Adapun jumlah sekolah yang menjadi sasaran sosialisasi edukasi kebencanaan, yaitu sebanyak 23 sekolah tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Solok Selatan.
Kalaksa BPBD Solok Selatan, Novi Hendrix menjelaskan, berdasarkan kajian resiko bencana yang telah dilakukan, seluruh wilayah Solok Selatan pada 7 kecamatan yang ada, memiliki tingkat resiko bencana sedang hingga tinggi.
"Seluruh kecamatan di Solsel mempunyai tingkat resiko bencana sedang dan tinggi. mulai dari Gempa, longsor, banjir, cuaca ekstrim, kekeringan, gunung meletus dan badai," ujar Novi Hendrix dihubungi pada Kamis (25/7).
Adapun bentuk edukasi yang di lakukan berupa pengenalan jenis bencana, pengenalan resiko bencana, simulasi singkat penanganan bencana, hingga pengenalan terhadap pihak-pihak terkait kebencanaan.
Ia juga menanggapi himbauan Pemprov Sumbar terkait pengadaan alat pendeteksi dini kebencanaan atau Early Warning Sistem (EWS) untuk segera diadakan di Solok Selatan.
"Pengadaan EWS sangatlah penting dilakukan, namun tentu disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Untuk Solsel, EWS yg dibutuhkan adalah EWS gempa, gunung meletus, pergerakan tanah," ungkapnya.
Selain itu Novi Hendrix mengatakan, dalam pekan ini BPBD Solsel juga akan berkolaborasi dengan pihak pemerintahan nagari untuk pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) dan Kelompok Sadar Bencana (KSB).
"Setiap nagari kita anjurkan untuk menjadi Destana, pembentukannya diserahkan seluruhnya ke pihak pemerintahan nagari tergantung kesiapannya, karena KSB bersifat relawan yg di SK-kan oleh pemerintahan nagari," sambung Novi Hendrix.
Nantinya yang akan bertindak sebagai penanggung jawab KSB dan Destana merupakan seluruh unsur pilanthopi, terdiri atas pemerintahan nagari itu sendiri, tokoh masyarakat, lembaga adat nagari dan unsur masyarakat lainnya yang berkompeten.
Disebutkan sejauh ini baru ada dua nagari yang menyatakan kesiapannya menjadi Destana dan membentuk KSB, yaitu Nagari Kapau Kecamatan Pauh Duo, dan Nagari Sako Pasir Talang Kecamatan Sungai Pagu.
Dua kenagarian tersebut diharapakan bisa menjadi nagari percontohan untuk kemudian bisa ditiru dan diterapkan oleh seluruh nagari di Solok Selatan.
Editor : melatisan
Tag :#Mitigasi Bencana #BPBD Solok Selatan
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
BUPATI KHAIRUNAS BAHAS INDIKASI PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG DI KEMENTERIAN ATR, DUKUNG REVISI RTRW SOLOK SELATAN
-
TMMD KE-125 RESMI DITUTUP DI SOLOK SELATAN, WUJUD NYATA SINERGI TNI DAN MASYARAKAT
-
DISPARBUDPORA SOLSEL DORONG PELESTARIAN BUDAYA LOKAL LEWAT PEMBINAAN SANGGAR SENI DI ERA DIGITAL
-
BUPATI KHAIRUNAS LANTIK PEJABAT ADMINISTRATOR DAN PENGAWAS: “BEKERJALAH PROAKTIF, TUNJUKKAN KELAYAKAN”
-
KOBARKAN SEMANGAT NASIONALISME, PEMKAB SOLSEL GELAR UPACARA HUT RI KE-80 DENGAN KHIDMAT
-
MELUNCURKAN BUKU ATAU MENUNGGANGI KARYA?
-
MENGENANG BUNG HATTA SANG PROKLAMATOR, PADA PERINGATAN 80 TAHUN INDONESIA MERDEKA
-
KIASAN “SENI BERBAHASA HALUS DAN SYARAT MAKNA”
-
MENGAPA MEMILIH HENDRY CH BANGUN ?
-
HAPUS MATA PELAJARAN SEJARAH