HOME EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
- Sabtu, 19 Mei 2018
Berburu Kuliner Di Tuapejat, Saat Ramadhan

Mentawai, (minangsatu)-Saat Ramadan tiba momen yang paling dinanti-nanti adalah berburu kuliner untuk disantap saat berbuka puasa, sebagai pelepas lapar dan dahaga setelah sehari penuh melakukan ibadah puasa.
Di Tuapejat, ibu Kabupaten di Kabupaten dengan julukan " Bumi Sikerei" ini suasana Ramadhan juga terasa sama seperti di daerah lainnya di Sumatera Barat, puluhan pedagang beragam menu yang menggugah selera untuk berbuka puasa tersedia lengkap di pasar dadakan "pabukoan" atau tempat berbuka puasa yang hanya ada saat Ramadan.
Di Tuapejat, para penjual Takjil ini bisa dijumpai dengan mudah. Hampir disepanjang samping kanan dan kiri jalan Tuapejat dari KM. 0 sampai KM. 9 yang dijadikan lokasi untuk menjajakan menu buka puasa.
Sebut saja uni Novi (34) warga asal Pariaman yang sudah lebih sepuluh tahun menetap di Mentawai. Dia bisa meraup keuntungan sampai Rp. 1 juta per hari dengan menjajakan berbagai menu pabukoan.
" Ya, Alhamdulillah lumayanlah, Insya Allah selalu habis ya, kemarin belum nyampai jam 5 udah habis, " ujar Uni Novi sambil melayani pembeli dengan ramah di kedai pabukoan yang dibuka tepat didepan rumahnya di KM. 4 Tuapejat, Sabtu, (19/5).
Berbagai menu khas Takjil ramadhan dari makanan berat seperti rendang, dendeng, tunjang, ikan bakar, ayam bakar hingga makanan ringan khas Ramadhan seperti kolak pisang, kolak ubi, lemang tapai hingga minuman segar seperti es teler, es cendol hingga es rumput laut tersedia lengkap di kedai uni Novi.
" Ini selain masakan saya, juga ada beberapa makanan dari titipan, ya modalnya sekitar Rp. 500 ribuan lah, tapi kalau habis semua ya bisalah dapat kotornya Rp. 1 jutaan, " Ujar Uni Novi
Uni Novi menuturkan ia sudah menggeluti usaha pabukoan tersebut sejak lima tahun belakangan, bahkan diluar bulan Ramadhanpun dia buka usaha dengan berdagang kuliner, " sudah lama, saya kan memang tiap hari dagang makanan, jadi udah biasalah ya," tuturnya.
Sebelum ke Mentawai, uni novi juga sudah berjualan membantu orang tuanya di Pariaman. Namun setelah menikah dan ikut suaminya yang bekerja di Tuapeijat, ia pindah dan juga membuka kedai gorengan dan makanan ringan di depan rumahnya, sedangkan di bulan Ramadhan dia mengganti kedai gorengannya dengan lapak pabukoan dan mulai buka untuk melayani pelanggannya mulai pukul 15.00 wib sampai jelang saat berbuka.
Eva (25) seorang pelanggan uni Novi menyebutkan makanan yang dijual uni Novi selain enak juga terjaga kebersihannya, " kalau uni Novi ini dikenal pembersih ya, makanan yang dibuat juga enak enak, ya semua enak deh," ujarnya. (rd)
Editor :
Tag :#puasa#kuliner#mentawai
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
-
DPRD Mentawai Kunjungi BPKD Solok Selatan
-
Memasuki Bulan Ramadhan,Harga Bahan Makanan Di Tuapejat Stabil
-
Perusda Butuh Dewan Pengawas
-
Unit Pengumpulan Zakat,lakukan Pelatihan
-
Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Lumayan Banyak, TPI Tuapeijat Di KM1 Sepi Pembeli
-
PERBEDAAN PERAN DAN FUNGSI PEREMPUAN DI MINANGKABAU DAN MENTAWAI SUMATRA BARAT
-
Musik Minang Populer Yang Viral Di Media Sosial
-
REFLEKSI MATRILINEAL DALAM CERPEN DI JEMPUT MAMAK
-
Mitos Hari Api Di Tandikek
-
MERANTAU DALAM KARYA HAMKA