HOME PERISTIWA KOTA PADANG

  • Senin, 30 Juli 2018

Batang Muaro Padang Mulai Bersih

foto 5
foto 5

PADANG (Minangsatu) - Para orangtua di Padang tampak terharu melihat sungai Batang Arau, Muaro, Padang, mulai bersih. Airnya yang biasa berwarna kehitaman akibat tumpahan minyak dari kapal-kapal penangkap ikan, sekarang agak hijau. Enceng gondok, tumbuhan liar, pulau-pulau sampah yang selama puluhan tahun menutup permukaan sungai, sudah hilang.

"Tahun 70an dulu, kami menyeberang sungai ini menuju gunung Padang dengan berenang. Untuk menghemat uang belanja. Kalau naik sampan, yang ongkosnya Rp.10, ketika itu" ujar seorang Bapak yang terpaku menyaksikan para relawan 'Gerakan Sungai Bersih', bersitungkin kerja di dalam air Muaro itu, Minggu (29/7/2018).

Enceng gondok dan sampah dibersihkan.

Pak Tua ini tak peduli siapa yang memerintahkan pembersihan Batang Muaro ini. Yang dia tahu hanyalah, bersyukur kalau Muaro itu kembali pulih kondisinya, agar di hari tuanya kenangan masa remajanya tahun 70an bisa ia ceritakan sambil duduk santai di pinggir sungai kepada anak cucunya.

"Iko turun sado urang nan ebat mah," kata Bapak yang lain di tengah keramaian petugas kebersihan dan relawan.

Rupanya Bapak ini kagum melihat wajah-wajah petinggi negeri yang ia kenal lewat koran dan telivisi. Mulai dari Walikota Padang Mahyeldi, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, sampai ke Ulama Kondang Buya Mas'ud Abidin. Ia tak tahu, kalau masih banyak pejabat lain dari provinsi Sumbar dan kota Padang yang ikut terjun bersama memberi semangat membersihkan Muaro Padang itu, termasuk Walikota Payakumbuh Riza Falepi, yag banyak ketawa optimistis.

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

Ketua Pelaksana Gerakan Sungai Bersih, Syafriawati Bundo, tampak senang karena kegiatan berlangsung sesuai rencana bahkan terlihat lebih heboh. "Ini gerakan sungai bersih, bukan bersih sungai. Artinya sungai itu harus dalam keadaan bersih. Kalau bersih sungai, nanti dikotori lagi oleh orang-orang 'siluman' sampahnya ada, orangnya tidak ada. Jadi sungai bersih, ayo kita jaga bersama," ujar Bundo bersemangat kepada minangsatu.com.

Sebenarnya Pak Tua tadi, bukan hanya tidak paham bagaimana gerakan ini digagas tapi juga tak mengerti tiba-tiba begitu banyak orang berkumpul di tempat favorit masa rejamanya. Semuanya fokus berpartisipasi untuk kebersihan Muaro.

Lagi-lagi ia mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa, "alhamdulillah, untuang-untuang rancak sungai baliak."

Sejumlah orang yang sejak awal sudah memeras otak dan sungguh-sungguh memikirkan agar ada gerakan serentak kebersihan yang menjangkau semua elemen, tak ingin pula dikenal orang, walau mereka pun berasal dari kalangan orang-orang ternama. 

Dr.Andrinof Chaniago dan Pratu Muhammad Ginting (koleksi foto dari WAG Top100).

Bersama Syafriati Bundo, ada sejumlah penggagas gerakan ini antara lain, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Dr. Andrinof Chaniago, dosen Unand Dr. Emeraldi Chatra, Sari Lenggogeni Ph.D.

Para pimpinan BUMN juga turun tangan, seperti BRI, Angkasa Pura II, Pelindo, Pertamina, Pegadaian dan Telkom Indonesia, ditambah dengan penggiat kebersihan lainnya di Padang, yang bercita-cita sama untuk mengajak masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan untuk memajukan pariwisata.

Melihat kondisi sungai Muaro yang sudah berubah bersih, Pak Tua bergumam, "Kalau lah barasiah ko, sudah tu kumuah lo baliak, ndak talok dek relawan lai do. Harus ado hukum nan berbicara. Sia yang melanggar Peraturan, sikat se lai Pak polpepe."

 Membuang sampah sembarangan, menurut Perda No.21 tahun 2012 yang mulai diberlakukan 1 Oktober 2015, dikenakan hukuman tindak pidana ringan (tipiring), berupa kurangan 3 bulan atau denda Rp.5 juta.

(Batuah)

 

   

 

 


Wartawan : Batuah
Editor :

Tag :#BatangMuaroPadangDibersihkan#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com