HOME OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
- Rabu, 23 November 2016
Atlet Angkat Berat Putri Mentawai Raih 4 Perunggu

Minangsatu.com, Memasuki hari ke-4, perolehan medali Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam Porprov ke 14 di Padang terus menanjak. Itu ditunjukan dengan capaian empat medali perunggu dari atlit angkat berat putri di kelas 57 kilogram yang diraih oleh Ira Widya Ningsih, Rabu, (23/11), pukul 15.00 wib.
Hingga saat ini, pertandingan angkat berat yang berlangsung di gedung serba guna Kelurahan Kuranji Padang tersebut, menjadikan perolehan sementara medali Mentawai, yakni, 1 emas, 5 perak dan 5 perunggu.
Ketua pengurus cabang (Cabor) angkat berat seluruh Indonesia (Pabsi) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Stefanus mengatakan, pada Porprov ke 14 ini, tim Pabsi Mentawai hanya menurunkan kelas 57 putri. Sementara untuk putri kelas 63 kilogram tidak dikuti.
“Untuk kali ini, kita hanya menurunkan putri kelas 57 kilogram saja,” kata Stafanus yang juga pelatih atlit angkat berat kabupaten Kepulauan Mentawai.
Menurut Stefanus, sebelumnya, Ira juga merupakan atlit Mentawai yang diturunkan pada Porprov ke 13 di Dharmasraya pada tahun 2014 lalu. Pada kejuaran tersebut, Ira juga meraih empat perunggu.
“Ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan. Sebab, kalau kita lihat dari lawan-lawannya, merupakan atlit yang sudah senior-senior semua,” katanya.(*)
Editor :
Tag :#Porprov2016
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
-
Tuan Rumah Penyelengaraaan Olahraga Selancar, Mentawai Tunggu Dua Atau Tiga Tahun Ke Depan
-
Gelar Musyorkablub, KONI Mentawai Secara Aklamasi Tetapkan Antonius Saleleubaja Sebagai Ketua
-
Ratusan Pesepeda Ikuti Lanal Mentawai Introduces Uphill Track (LMIUT) 2019
-
SIWO PWI Mentawai Menggeliat Dengan Latihan Futsal
-
Jelajah Alam Mentawai (Jaman#1); Uji Nyali Para Biker Trabas Di Bumi Sikerei
-
PERBEDAAN PERAN DAN FUNGSI PEREMPUAN DI MINANGKABAU DAN MENTAWAI SUMATRA BARAT
-
Musik Minang Populer Yang Viral Di Media Sosial
-
REFLEKSI MATRILINEAL DALAM CERPEN DI JEMPUT MAMAK
-
Mitos Hari Api Di Tandikek
-
MERANTAU DALAM KARYA HAMKA